05 - Rumour Has It

336 49 1
                                        

Happy Birthday for The Best Leader, Kim Namjoon!💜💜💜💜
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Oh ya, Jangan Lupa
Vote & Comment!!
Thank uuu

🦋

Pagi ini sebelum berangkat ke kantor, Jian mengantarkan sang kakak ke Bandara. Masa liburnya selama satu bulan lebih sudah berakhir. Kini dirinya harus kembali bekerja sebagai seorang Pilot.

"Jaga dirimu baik-baik," Jian mencibik menahan tangisnya, Jimin tersenyum lalu menarik Jian dalam pelukannya.

"Kau menangis? Ya! Kau kemarin memintaku segera berangkat kerja, sekarang aku melakukannya. Kenapa kau menangis? Harusnya kau senang," Jian mencubit perut Jimin yang membuat Jimin mengaduh dan kembali tertawa.

"Sampai bertemu bulan depan, ya. Oppa mencintaimu," Jian mengangguk, Jimin melepaskan pelukannya lalu mengusap pipi Jian.

"Jangan menangis, Namjoon bisa memutuskan mu jika ia melihat wajah jelekmu saat menangis,"

"YA!" Jimin tertawa lalu mengacak rambut Jian.

"Jim, Ayo!" Jimin mengangguk saat mendengar kalimat temannya itu.

"Bye, aku berangkat," Jian mengangguk.

"Cepat pulang!" Jimin mengangguk.

Jian menghela nafasnya kasar lalu memutuskan untuk kembali ke rumah menaiki Taksi. Orang tua Jian kebetulan sedang menghadiri sebuah acara reuni di China jadi mereka tidak bisa mengantar keberangkatan Jimin.

💜💜💜💜



Pekerjaannya sebagai seorang Manager pun dirasa susah susah gampang, kadang hanya wara wiri mengawasi karyawan yang lain, terkadang juga ikut bingung memikirkan kantor jika perusahaan sedang mengalami kemajuan.

Hari ini, seperti biasa, hanya beberapa lembar dokumen yang dirasa sebagai tugasnya datang. Jian kadang mengalami kesusahaan dan datang kepada teman-temannya yang lain untuk meminta bantuan.

"Oke, terima kasih Gege!" Lay mengangguk sambil tersenyum saat Jian mengucap kalimat tersebut.

Lay termasuk yang tertua dibarisan manager, karena dia berasal dari China maka yang lainnya memanggilnya dengan sebutan 'gege'

"Iya sama-sama. baiklah, aku pergi dulu," Jian mengangguk lalu menatap Lay yang semakin menjauh dari tempatnya.

Ia memutuskan kembali ke ruangannya. Ada Namjoon disana, Jian mengernyit.

"Ada apa?"

"Dari mana?" Jian memiringkan kepalanya, alisnya semakin bertaut.

"Aku baru saja menemui Gege untuk menanyakan ini," ucap Jian sambil menunjukan kertas yang ada di tangannya.

"Gege? Lay maksudmu?" Jian mengangguk, "daripada aku memanggilnya Oppa, Nanti kau cemburu!"

Jian menaikkan suaranya di akhir kalimat dan membuat Namjoon mengulum bibirnya sendiri. Namjoon akui, dia pasti akan sedikit cemburu jika Jian memanggil Seorang lelaki dengan sebutan Oppa.

"Ngomong-ngomong, ada apa?" Namjoon tersadar, dirinya tergagap seketika.

"Eh.. i-itu.. nanti malam apa kau kosong?" Jian memikir sebentar sebelum akhirnya mengangguk.

"Baiklah, jam Tujuh aku akan menjemputmu. Kita makan malam bersama dan ini...- pakailah nanti," Namjoon menyodorkan sebuah kotak berwarna Merah Maroon serta pita emas yang menghias kotak berukuran cukup besar itu.

BRULER - KNJTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang