Helly Hallo, balik sama saya.
Bagaimana kabarnya? semoga baik ya!
Btw, ayo mana ini Vote dan Comment nya janagn males akn Update nya jadi lama :(
tinggalin jejak ya:)
Happy Reading & Thank You!
⚘⚘
Jian dan Yoona tengah mengobrol melalui telepon saat ini. Yoona bilang bahwa besok dirinya akan pergi menuju Busan, sehingga hari ini ia dimintai oleh Taehyung yang tengah menggantikan Namjoon saat ini untuk pulang lebih awal.
"Sajangnim sedang ke Amerika, aku dengar ia sedang di San Francisco. Kau tidak ingin bertemu dengannya? Siapa tahu, gaji mu bulan lalu yang belum turun langsung di berikan." Jian mendecak sebal dan membuat Yoona tertawa.
"Ya, Kakak. kau kenapa sih?" Yoona terdengar tengah tertawa lalu segera menghentikan tawanya.
"tidak apa-apa, hanya saja merasa senang karena pulang lebih awal. Oh iya ngomong-ngomong, aku sempat mendengar percakapan Sajangnim dengan Taehyung."Jian yang tengah membaca sebuah majalah itu langsung menutupnya.
"apa?"
"dia ingin mencari seseorang, yang ku tangkap sih. Sajangnim bilang, 'i'll found her.' walaupun aku tidak tahu keberadaannya namun ku harap, ia ada di sana'." Jian mengubah posisinya menjadi duduk.
"benarkah?" Suara deheman dari Yoona menjadi jawaban pasti. Jian menatap kosong ke arah depan. Sepertinya, Namjoon benar-benar mencari keberadaannya. Walaupun Jian tidak tahu apa yang dilakukan Namjoon jika mereka berdua saling bertemu. Namun yang pasti, Jian tidak bisa melakukannya dalam waktu yang cepat.
"JIAN!" Jian menjatuhkan ponselnya itu lalu kembali mendekatkannya pada telinganya.
"Eoh, ada apa Kak?"
"kau kenapa? Dari tadi aku memanggil mu tapi kau diam saja." Jian menggaruk tengkuknya.
"Maaf Kak, tapi sepertinya aku harus istirahat lebih awal."
"oh begitu. Ya sudah, selamat tidur, Ji. Cepat ke korea lagi."
Jain berdehem lalu memutuskan panggilan telepon tersebut. ia kembali menjatuhkan dirinya pada kasurnya. Ia melamun, hanya menatap langit-langit kamarnya sambil memikirkan sesuatu di dalam kepalanya.
"huh? AYAH!"
⚘⚘
Jian menyusuri lorong Rumah sakit menuju ruangan dimana sang Ayah dirawat. Jian mengetuk pintu tersebut lalu menyembulkan kepalanya kedalam Ruangan tersebut.
"Eh, Jian!" Jian hanya meringis. Sang Ayah yang sudah tersadar sejak pagi itu menatap Jian dengan tatapan lemas.
"Ayah..-" Jian melangkah pada sang Ayah lalu memeluknya sebentar.
"Ayah, cepat sehat ya?" ucap Jian sedikit canggung.
"Iya, Pasti Ayah akan segera sehat."
"oh iya Ji, apa kamu lelah?" Jian menggeleng pada Ibunya.
"ini, belanja bulanan dengan kakak mu ya?" ucap sang ibu sambil memberikan secarik kertas daftar barang belanjaan.
Jian dan Jimin lalu pergi menuju ke sebuah Supermarket yang terbilang besar di kota San Francisco. Sesampainya di sana, Jian langsung menarik sebuah Trolley untuk menaruh barang-barang belanjaannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BRULER - KNJ
Fanfiction[COMPLETED/END] Namjoon itu sempurna, tampan, berwibawa, semuanya tak bisa di deskripsikan melalui kata-kata secara gamblang. Dibalik semua, ada seorang wanita yang membuatnya seperti ini namun tidak bisa ia pamerkan kepada dunia sebab sebuah perat...