07 - are you suspicious?

214 36 8
                                    

Heyyyooooo saya up tiba-tiba ya?😅😁
Mau kasih tahu bahwa judul(?) Cerita ini saya ubah.
Ya Ampun FF yang sebelah itu judulnya kepanjangan bgt, yang baru jangan ikut-ikut makanya saya ubah & ku rasa sedikit kurang pas dg jalan cerita yang akan berlanjut. Jadi, saya menggantinya.

Well, semoga kalian suka.

Btw, jangan lupa tinggalkan jejak seperti biasanya^^






Hari ini Jian berangkat ke kantor sedikit terlambat dari biasanya. Jian terbiasa datang seperempat jam atau setengah jam sebelum jam kantor masuk namun cukup kali ini saja dirinya pergi ke kantor lima belas menit sebelum masuk. Ia memutuskan mengenakan maca mata, bukan demi penampilan semata namun karena menutupi mata bengkaknya. Jian semalam menangis lalu tertidur dan membuat matanya membengkak sangat jelas.

"Ji, matamu di sengat lebah?" Tanya Lay saat Jian melepaskan kaca mata tersebut. Kini mereka sedang menikmati makan Siang di kantin baru kantor Namjoon.

"Kau menangis, kenapa?" tanya June kali ini, Jian menghela.

"Yah.. resiko gadis dengan hati sensitif. Menonton film saja terlalu terbawa suasana dan ya.. beginilah mataku,"

"Sudah kau mengompres dengan air dingin?" Jian mengangguk pada Irene.

"Air hangat dan Dingin, semakin parah,"

Daniel tiba-tiba berlari ke arah meja mereka berenam sambil berteriak memanggil mereka.

"Manager-nim!!"

"Ya, ada apa?"

"Ke ruangan rapat sekarang, Atasan mengadakan rapat dadakan!"

.
.
.
.
.
.
.

Seluruh Manager dan Divisi lainnya dikumpulkan di ruangan rapat. beberapa menit setelah para Manager datang, Namjoon datang. Kini mereka sedang saling lempar dan menyarankan opini mereka. Jian merasa tidak enak badan itu hanya banyak diam, ia hanya bisa mengajukan beberapa pendapat yang sekiranya ia bisa dan untungnya beberapa temannya itu membantunya.

Namjoon sedari tadi menatap ke arah Jian. jika ia kepergok oleh yang lain, Namjoon langsung menatap sudut sekitar Jian. Namjoon sendiri merasa ada yang tidak beres dengan Jian, apalagi Kaca mata yang kini bertengger manis di antara jurang hidung yang mancung tersebut.

"Baik, saya menerima semua pendapat kalian. Coba kalian bagi tugas untuk membuat catatan fisik dan power point. Untuk manager, cari tempat yang sekiranya pas untuk mengadakan acara ini dan minta bagian administrasi membuat surat perizinan, juga mencari sponsor. Jika semua sudah selesai, kirim laporan pada saya dan kita adakan rapat selanjutnya. Terima kasih, sampai bertemu di waktu yang akan datang." Semuanya mengangguk setelah itu Namjoon meninggalkan ruangan rapat.

"Ji, kau terlihat lemas. Mau ku antar ke Ruang kesehatan?" Jian menggeleng.

"Ck, kita antar saja. Jian memang keras kepala, kalau jatuh sakit pasti baru tahu rasa," semua akhirnya mengangguk menyetujui ucapan Lay.

Di tempat yang terpisah, gadis-gadis dari bagian Devisi saling membisik di dalam lift.

"Sajangnim sedari tadi menatap Jian, si Manager muda itu. Kenapa ya, atau jangan-jangan gadis yang kemarin di Hotel Sky Rose Garden itu..-"

"BUKAN! Aku pikir bukan dia tapi wanita yang Jihyo bilang kemarin siang datang ke kantor, namanya Nancy, gadis blasteran dan yah.. Jihyo bilang dia sangat cantik dan errr.. seksi"

BRULER - KNJTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang