19 - I Love You.

227 31 11
                                        

Hallooooo
Kangen aku gak??
Kangen Namjoon jg gak??

Btw, Namjoon akan muncul setelah beberapa part gak muncul, huhu😭

Vote ya vote yaa tidak boleh malas:(

<3

Pagi buta ini, Jian terbangun lebih awal karena sang ibu memintanya untuk membantu memasak di dapur. Bahkan langit masih gelap, kabut pagi yang segar dapat dilihat dari Jendela yang berada di ruang Tengah saat ia menapakkan kakinya menuju dapur.

Sejak kemarin, Jian memang banyak menghabiskan waktunya dirumah saja karena Jimin melarang dirinya pergi kemanapun walaupun bersama sang orang tua atau kakek dan neneknya.

Wajah cemberut terhias saat mendengar kalimat sang Nenek bahwa nanti siang sang nenek dan kakeknya akan pergi ke kebun untuk panen dan dijual ke kota.

"Jian, kenapa?" Sang Ibu yang melihat raut lesu anaknya sedari kemarin intu akhirnya memberanikan diri bertanya. Jian hanya menggeleng,

"Bu, ada apa dengan Jimin Oppa? Dia membatasi kemanapun aku pergi walaupun dengan ibu sekalipun. Apa dia takut jika aku pergi untuk menemui Namjoon?" Ibunya mengerutkan keningnya, "hah, takut kau bertemu dengan Namjoon? Memangnya ada apa dengan kalian berdua?"

"Sebenarnya, kami sudah berakhir bu." Sang ibu menarik sebuah kursi di samping Jian.

"Jinjja? Kenapa? Bukannya Namjoon baik padamu? Dia selalu menjaga mu kan?" Jain mengangguk sambil menghela nafasnya.

"Ada kesalahan yang membuat kita tidak bisa bersatu. Ia meniduri mantan kekasihnya. Ya.. walaupun aku tidak yakin bahwa ia dijebak atau tidak tapi, dia membuatku kecewa, ibu. Memang sebelumnya, mantan kekasihnya agak sering mengusik hubungan kita." Sang ibu terlihat melengkungkan bibirnya ke bawah lalu mengusap unggung Jian.

"Kau sudah mendengar penjelasannya yang lebih rinci?" Jian menatap ibunya lalu menggeleng, "aku tidak yakin penjelasan saat itu sudah rinci atau belum."

"Itu kesalahanmu, kau mengabaikan penjelasan yang sangat penting, kunci dan jawaban dari kesalah-pahaman tersebut. Jika kau mendengarkan Namjoon, dan dapat melewati bersama, kalian pasti masih bersatu." Jian menatap sang ibu sambil berkaca-kaca.

"Ibu, tapi dia telah merusak kepercayaan ku. Dia meniduri wanita itu."

"Kau bilang, Namjoon dijebak, bukan? Ibu tahu Jian, perselingkuhan memang tidak bisa dimaafkan. Tapi alangkah baiknya jika kau mendengarkan penjelasan tersebut. Perpisahan memang sebuah jalan pintas akhir, namun itu keputusan yang salah bila kau mengambilnya tanpa meluruskan semuanya." Jian terdiam sebentar sambil menatap sang ibu yang kini terlihat meyakinkannya.

"Ibu, apa ibu menyukai Namjoon?" Sang ibu mengangguk, "daripada mantan kekasih mu yang lain, ibu sangat menyukai Namjoon. Ibu dapat melihat bahwa dia benar-benar menyayangimu. Dia anak yang sopan, dan terlihat sangat pekerja keras."

"Jadi jika suatu hari aku bersamanya lagi..."

"Ibu merestui kalian."

⚘⚘⚘

Pukul Tujuh Pagi, hari ini kembali mendung. Jian berniat untuk berkeliling dengan sepeda milik sang kakek. Kebetulan hari ini adalah hari minggu, banyak penduduk yang sedang melaksanakan kerja bakti. Jian sendiri cukup kaget kala melihat cukup banyak warga penduduk daerah sekitar.

"Ji, kau mau kemana?" Tanya Jimin yang melihat Jian sudah berpenampilan rapi.

"Bersepedah, kenapa?" Jimin menatap curiga ke arah Jian, "tidak, dirumah saja."

BRULER - KNJTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang