Jangan lupa Di Vote + Comment ya gais ⚘Keesokan harinya, RKive kembali dibuat kegaduhan saat jam istirahat tiba. Apa lagi kalau bukan perihal nama yang tertera pada Undangan tersebut. Namjoon meminta suruhannya untuk mengantar box berisi undangan di setiap lantai kantornya, dan undangan dibagikan kepada setiap nama. Beberapa karyawan merasa tak asing dengan Nama mempelai wanitanya, mereka juga berusaha mencoba berpikir postif.
Minhyun yang pertama kalinya membuka undangan diantara kawannya itu dan memberi tahu mereka, semuanya menjadi heboh. Apalagi Yoona, ia bahkan langsung menelepon Jian. Irene meminta untuk mengeraskan suara agar mereka berlima dapat mendengar. Tanpa diketahui mereka, seorang karyawan di meja sampingnya ikut menguping.
"Jian! Jelaskan pada kami!"
"Huh? Jelaskan apa?" Tanyanya disebrang sana dengan nada tidak bersalahnya.
"Kau menikah dengan Kim Sajangnim, kan?!"
"Apa?! Menikah?! Ya, siapa yang bilang aku akan menikah? Kim Sajangnim siapa juga?!" Jawabnya tak kalah heboh, Yoona menatap keempat sahabatnya.
"Kim Namjoon menikah dengan Park Jian, itu kau bukan?" Suara tawa yang nyaring terdengar, mereka berlima saling lempar tatapan bingung.
"Nama Park Jian terlampau pasaran di Korea, aku pernah melihat di internet bahwa daftar nama 'Park Jian' ada dua ratusan orang yang memilikinya. Kau jangan bercanda, bilang saja kau rindu padaku dan berusaha mencari topik,"
"Ji, aku serius!"
"Kau pikir, aku bercanda juga?" Yoona menghela, "baiklah, sebenarnya aku masih ragu tapi yang bisa menentukan benar atau tidaknya saat pesta diadakan. Aku hanya curiga, Sajangnim juga tiba-tiba menghapus peraturan soal larangan berkencan dengan teman sekantor kemarin,"
"Huh, yang benar? Eh ya! Aku kan sudah tidak bekerja disana, kenapa juga kau menyangkutkan ku dengannya pada masalah ini?"
"Benar juga sih Ji, tapi kan siapa tahu kau sudah mempunyai hubungan jauh sebelum kau keluar."
"Unni, kau bicara apa sih sebenarnya? Sudahlah, aku pusing memikirkan pekerjaan disini, jadi mari kita akhiri perdebatan ini dulu ya." Yoona hanya bergumam, lalu menutup panggilan tersebut.
"Bukan Jian kita ternyata," gumam Yoona, "sudahlah, kenapa kita malah mengurusi ini sih?"
⚘⚘⚘
Jian POV
Aku tertawa sambil menatap layar ponsel yang baru saja memutus sambungan telepon antara aku dan Yoona. Ternyata Undangan disebar Empat hari sebelum hari pernikahan kita datang, terlampau lambat tapi mau bagaimana, semua itu karena keinginan Namjoon juga.
Aku duduk bersandar di sofa Hotel yang disewa Namjoon sejak kedatanganku di Korea. Aku menatap Undangan yang kini ada di tanganku, desain nya yang indah membuatku tak mau lepas dari undangan tersebut.
Ya, aku berniat mengundang Kris yang kebetulan kini ada di Korea. Aku sudah meminta izin Namjoon untuk mengundangnya, serta meminta waktu untuk bertemu dengannya hari ini dan ia mengizinkan ku. Kita sudah menyepakati untuk bertemu pada pukul setengah satu Siang di Sebuah kafe yang kebetulan berada tepat di depan Hotel ini. Jadi aku tidak repot-repot pergi jauh dan berangkat lebih awal.
Aku melangkahkan kaki ku keluar dari kamar Hotel, lalu turun ke lantai dasar dengan menggunakan Lift. Tak menunggu waktu lama, lift tersebut sudah membawaku pada lantai yang ku tuju. Aku menyebrangi jalan lalu segera mengambil tempat yang kosong sambil menunggu kedatangan Kris.

KAMU SEDANG MEMBACA
BRULER - KNJ
Fanfiction[COMPLETED/END] Namjoon itu sempurna, tampan, berwibawa, semuanya tak bisa di deskripsikan melalui kata-kata secara gamblang. Dibalik semua, ada seorang wanita yang membuatnya seperti ini namun tidak bisa ia pamerkan kepada dunia sebab sebuah perat...