CHAPTER 1- The First Meet

1.1K 52 5
                                    

Hai Readers

Welcome to my first story

Hope you enjoy this

Jangan lupa vote n komen ya guys

Biar aku tambah semangat updatenya

Happy reading guys

          Kemacetan di ibukota sudah menjadi hal yang biasa. Seakan terjebak dalam kemacetan di pagi hari sudah menjadi suatu rutinitas harian. Meskipun sebenarnya hal itu tidak dapat diterima begitu saja. Terutama oleh Lila, gadis yang sedaritadi gelisah duduk di kursi kemudi. Sudah setengah jam lebih ia dan mobil yang ia kendarai stagnan di posisi yang sama. Padahal ia memiliki janji dengan kliennya pagi ini. Waktunya masih ada lima belas menit sebelum sampai ketempat tujuan, namun sedaritadi mobil yang ia kendarai tidak kunjung bergerak. Jalur lalu lintas yang ia lalui macet total dan cukup membuat Lila frustasi. Ia kembali melirik jam di dashboard sambil mengigiti bibirnya. Lila tidak pernah terlambat sebelumnya, dan tidak boleh terlambat, tidak hari ini. Hari dimana dia memiliki janji untuk bertemu dengan klien pentingnya.

          "Ah…sial!” maki Lila.

          Ia segera mengambil ponsel dan membuka sistem navigasinya, mengamati sebentar jalur dimana dia berada sekarang dan tempat dimana ia membuat janji dengan kliennya. Kemudian melirik kearah jalan, melihat belokan ke gang kecil di bagian kiri jalan. Lila tersenyum miring, ia menemukan jalan tikus, mencoba berbelok sedikit demi sedikit dengan suara klakson yang terdengar tanpa henti hingga membuat pengendara lain risih dan  terpaksa memberikan sedikit ruang bagi si pengendara bising itu.

          Akhirnya ia berhasil memasuki gang kecil tersebut, mulai mengendarai mengikuti arahan dari sistem navigasinya. Lila hanya dapat berdoa dalam hati agar sistem navigasinya tidak mengarahkan dirinya pada jalan buntu. Untungnya kali ini sistem navigasi dapat di ajak bekerjasama. Jalan kecil yang ia lalui pada akhirnya membawa ia kembali ke jalan raya yang tidak macet dan sampai ketempat tujuan tepat waktu.
Setelah memarkirkan mobilnya, Lila buru-buru turun dari mobil, melangkah dengan cepat, kepala sedikit menunduk sembari merapikan rok yang ia kenakan. Karena tidak fokus dengan jalanan, tanpa sengaja ia menabrak seseorang yang berjalan berlawan arah dengannya. Membuat tubuh kecil Lila kehilangan keseimbangan dan jatuh ke tanah, beruntung dalam insiden tabrakan tersebut tidak ada pihak yang sedang memegang kopi atau ice cream seperti yang sering diperlihatkan di sinetron.

          Ya ampun ada apa dengan hari ini? Kenapa bisa sesial ini? Teriak Lila dalam hati.

          Lila bangkit membersihkan sisa-sisa tanah yang menempel pada roknya. Gadis itu mendongak menatap sosok yang barusan menabraknya.

          “Maaf,” satu kata terlontar dari mulut yang menabraknya.
Lila tertegun menatap sosok di hadapannya, lelaki jangkung, dengan wajah blasteran, alis matanya tebal dengan bulu mata lentik, hidungnya mancung dan bibir tipis yang seksi. Lelaki itu mengenakan kemeja lengan panjang yang digulung sampai siku memperlihatkan urat-urat tangannya.

          “Maaf, kamu gapapa? Ada yang luka?” Pertanyaan terlontar dari si penabrak yang jelas merasa bersalah dan khawatir.

          Lila akhirnya tersenyum dan menjawab “Aku tidak apa-apa. Seharusnya aku yang meminta maaf karena tidak melihat jalan.”

La Douler Exquise (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang