Chapter 1

538 22 7
                                    

Utamakan lah membaca Al-Qur'an...
.
.
.

"Baik, kita sudahi sampai disini. Semoga apa yang saya sampaikan bisa bermanfaat bagi kita semua.  Wabillahitaufik walhidayah, Wassalamu'alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh".
Setelah menjawab salam, dilanjut dengan do'a majelis. Semua bubar termasuk Harisa yang hadir disitu. Saat hendak memasukkan sendal ke kaki, seseorang memanggil namanya, "Aca,  habis dari sini mau kemana?” tanya seorang ibu-ibu.

"Saya, Bu? Mau ke Mars, ya ke rumah lah Bu Sri" jawab Aca dengan kekehan nya.

"Oh, saya kira mau ke Bulan kamu, hehehehe" balas Ibu Sri yang tak mau kalah dengan lelucon Aca.

"Hehe, kenapa Bu? Kok manggil saya? Kangen ya ... Ya Allah Bu, baru aja kita ketemu masa sudah kangen aja, hehe" cerocos Aca yang masih dengan kekehan nya.

"Hidiiihhhh, geer banget kamu. Itu, saya mau kasih tau, kalo minggu besok rutinannya di rumah saya" kesal Bu Sri, karna Aca jika diajak mengobrol terlalu percaya diri.

"Oh, iya iya. Siap komandan, hehehe" hormat Aca.

Bu Sri hanya bisa menggelengkan kepala, lalu pamit untuk pulang. Karna arah jalan mereka berbeda arah. Rumah Bu Sri belok ke kiri, sedangkan Rumah Aca lurus lagi. Ribet ya, emang! Hehe...

Sesampainya di rumah,  Aca langsung membersihkan diri dan tidur. Sebelum tidur Aca sudah dibiasakan mengamalkan do'a-do'a yang diajarkan oleh kedua orang tuanya,  yang jika ditulis akan menghabiskan satu lembar kertas polio.
                          
                                
                                  💚💚💚


Seminggu berlalu, semua rutinitas seperti biasa Aca lakukan sudah selesai. Kini ia sedang menghafal ulang hafalannya. Karna ia tahu, jika melupakan hafalan adalah dosa.

Hafalannya terhenti saat sang ibu negara memanggilnya untuk meminta bantuan, "Acaaa, tolong bantuin Ibu!" pinta Aisyah -ibunya Aca.

"Iyah, Bu. Mau minta tolong apa, Bu? Mau minta dicebokin ya, Bu. Hehe" jawab Aca sambil mengambil cemilan yang ada di meja makan.

"Sembarangan kamu ini. Tolong belikan telur sama minyak ya!"kesal sang ibu sambil mengangkat spatula melebihi kepalanya.
Dengan cepat Aca langsung lari kocar kacir sebelum dia kena pedang samurai sang ibu.

Selesai dari warung, di perjalanan pulang. Aca bertemu dengan Bu Sri, yang mungkin mau ke pasar. Karna pasar dari rumah Bu Sri melewati warung yang Aca datangi.
"Assalamu'alaikum ... Bu Sri, mau ke pasar ya? Traktirin Aca dong" sapa Aca.

"Wa'alaikumussalam wr.wb... Eh Aca, iyah saya mau ke pasar ... Tapi sorry lah yaaww, saya tak level meneraktir orang modelan kaya kamu" canda Bu Sri.

"Iiiihhhh Bu Sri mah jahad sama Aca" drama Aca.

Bu Sri hanya bisa tertawa terjungkal-jungkal dan terguling-guling karna melihat wajah Aca yang kalo cemberut bibirnya maju 10 centi. Setelah tawanya mulai mereda Bu Sri menjawab, "Nggak nggak ... Saya bercanda Aca. Oh iya, jangan lupa ya malam ini ke rumah Saya. Nanti Saya bonusin makanan banyak deh buat Aca yang syantik nya melebihi monyet betina...,  ", rayu Bu Sri.

Mendengar hal itu, mata Aca langsung berbinar.
"Waaaaahhhh, beneran yaaaa. Yang banyak ya Bu bonus nya nanti!!!"

"Caelaaahhh, giliran makanan aja langsung deh. Iya iya, beneran saya bonusin nanti malam khusus buat kamu." jawab Bu Sri sungguh-sungguh.

Jodoh Cerminan DiriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang