Utamakan membaca Al-Qur'an...
.
.
.Tujuh hari sudah berlalu. Artinya, selesai sudah ujiannya. Tinggal menunggu hasil akhir.
Setelah ujian untuk seluruh kelas XII dan ulangan akhir semester untuk seluruh kelas X-XI telah selesai, diadakan kelas miting,😂(mau miting apa nih? Wkwkwk)
Banyak perlombaan selama classmeeting berlangsung. Ada lomba cerdas cermat antarkelas, sepak bola, futsal, voli, basket, hasil budidaya selama 1 semester, dan masih banyak lagi.
Akmal sekarang sedang bersiap-siap untuk lomba. Dia memakai baju lengan pendek, celana pendek, yang memperlihatkan kakinya yang berhutan, dan ia berjalan dengan santainya di koridor sekolah.
Sepanjang jalan ia diperhatikan oleh siswa-siswi yang berada di koridor. Ada yang menganga, ada yang terkejut, ada yang senyum-senyum gak jelas, yang pasti Akmal merasa ia paling keren diperhatikan seperti itu.
"AKMALLLLLL ... BHAHAHAHAHAHAHAHA" tawa Lana yang membahana menghentikan langkah Akmal.
"Kenapa lo? Kesambet?" tanya Akmal yang masih belum sadar.
"Celana lo kenapa tuh belakangnya? Pfffttt ... Hahahahahahaha" tak tahan Lana melihatnya.
"Kenapa emang. Fine fine aja tuh" ucap Akmal tanpa melihat atau meraba belakang celananya.
"Coba deh cek lagi" suruh Lana ketika tawanya sudah mereda.
Akmal pun menuruti perkataan Lana. Dia mulai meraba ...
Meraba ...
Meraba ...
Dan,...
Melihatnya ...
Seketika itu juga, wajah Akmal berubah ...
Berubah jadi merah, oh Allah... Sungguh memalukan, batinnya.
"Gimana?" tanya Lana yang masih berusaha menahan tawanya lagi.
"Kenapa lo gak bilang dari tadi wedo'" gerutu Akmal pelan, sambil berjalan berbalik menuju tempat ganti.
Melihat Akmal berjalan dengan cepat, orang-orang yang tadinya menahan tawa, tertawa lepas. Sambil guling-guling memegangi perut teman sebelahnya. Eh, perut masing-masing deng.
"Hadduuuuhhhhhh, kenapa gue gak lihat-lihat dulu sih kalo pake celana ... Kan gue malu ah! Dasar Akmal ganteng!" gerutu Akmal setelah ia mengganti celananya yang bolong-bolong itu.
💚💚💚
"Aca, malam ini rutinan dimana?" tanya Aisyah pada Aca.
Aca yang tadinya melihat-lihat hp menoleh pada Aisyah, "Di rumah Ka Rafli, Bu".
"Oh iya, kamu pesantren apa nggak hari ini?" tanya Aisyah lagi.
"Hmmm, gak dulu, Bu. Habis maghrib nanti langsung ke Ka Rafli. Bantu-bantu sekalian."
"Oke dah, sekarang bantu Ibu dulu, lah! Kamu ini, sibuk main hp aja Ibu lihat dari tadi" omel Aisyah yang gemas dengan kelakuan anak gadisnya ini. Sudah tau ibunya lagi beres-beres, dia asik main hp.
"Iyah iyah. Aca lo gak main hp. Cuma ngecek aja tadi." elak Aca membela diri.
"Iya, terserah kamu deh Mba. Nih, simpen di rak piring paling atas!" suruh Aisyah sambil menyodorkan baskom-baskom kecil.
Aca menurut saja. Ia sekarang merasa sepi. Entah kenapa. Ia juga tak tahu. Tapi, akhir-akhir ini ia selalu mengecek pesan dari seseorang. Pesan-pesan tersebut yang sudah menemaninya setahun terakhir. Tak bosan-bosan orang itu mengirimi pesan yang tak berfaedah, meski tak Aca balas. Paling-paling sekali dua kali ia meladeni pesan tersebut.
![](https://img.wattpad.com/cover/199707639-288-k641520.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodoh Cerminan Diri
Romance"Udahlah bro. Gue percaya kok kata orang-orang yang gue sebut tadi, 'kalo jodoh gak akan kemana'. Optimis aja! Siapa tau pas lo kelar pesantren dianya udah nikah...," "JANGAN DONG!" potong Akmal berteriak. "Wadduuuhhhh, telinga gue Banggggg ... Sa...