Utamakan membaca Al-Qur'an...
.
.
."Akmal, sini dulu! Ayah mau bicara" pinta Rendy -Ayah Akmal- sambil menepuk-nepuk sofa di samping nya.
"Hmm ... Habis lulus ini kamu mau lanjut kemana?" tanya Rendy mengawali pembicaraan.
"Akmaaaall...," jeda Akmal.
"Kemana?" tanya Riri yang baru datang dari dapur membawa secangkir kopi untuk tuan besar.
"Akkkmmmaaallll...," jeda Akmal, sambil menunjuk-nunjuk jari ke dahi.
"Jawab aja kenapa sih! Lama mikir kamu" gemas Riri melihat kelakuan Putra sulungnya.
Sedangkan Rendy, ia masih setia menunggu jawaban dari Akmal sambil menyeruput kopi.
"Uaaahhhh...,"
"Astaghfirullah, Ayah ... Kenapa Yah?" panik Riri karna terkejut mendengar teriakan kecil Rendy. Padahal Riri sedang memperhatikan Akmal yang masih berfikir keras.
"Kopinya puaanaaasss Ma. Huah ... Huah...," jawab Rendy kepanasan.
"Iiihh,,, Ayah! Makanya hati-hati dong minumnya, tunggu dingin sedikit dulu, baru minum" omel Riri pada suami.
"Hehehe, iya iya ... Akmal! Mau lanjut mana?" tanya Rendy mengalihkan pembicaraan nya dengan sang istri. Bisa-bisa jadi panjang urusannya.
"Hmmm ... Gak tau Yah, Ma. Akmal belum ada tujuan habis lulus. Hmmm ... Kerja juga boleh" usul Akmal.
"JAAAAANNNGGGGGAAAAANNNNNN...," teriak Riri di hadapan Akmal dan Rendy.
Akmal meringis, "Hehe, iya Ma. Terserah aja deh."
"Ya udah, kalo gitu kamu kuliah ya?" saran Rendy.
"Gak ah Yah. Akmal gak mau kuliah. Gak, gak, dan gak pokoknya." tolak Akmal mentah-mentah.
"Ya udah. Kalo gitu kamu pesantren! Titik. Gak pake koma," cerocos Riri.
"Ya udah deh ... Oke" jawab Akmal lesu.
Bagaimana tidak lesu? Ia sedang jatuh cinta dengan orang kompleks sebelah. Terus, belum ada respon dari orangnya. Dan sekarang, ia harus meninggalkan orang itu.
Tapi, jika ia pesantren. Siapa tau dia bisa move on darinya. Tapi, kalo dirasa-rasa, sepertinya akan sulit. Karna ia merasakan berbeda saat bertemu dengan gadis itu meski hanya sekali dua kali.
💚💚💚
Mengingat pembicaraan minggu lalu. Ia rasa ia harus memulainya lebih awal sebelum masuk pesantren.
Yang tadinya selalu mengirim pesan pada seseorang, jadi tak ia lakukan. Yang tadinya berharap seseorang itu menjadi miliknya, jadi mulai melupakan.
Saat ini Akmal lagi duduk santai dengan Lana di sebuah pos.
"Mal?Lo kenapa sih beberapa hari terakhir sering melamun terus?" tanya Lana sambil memperhatikan wajah kusut Akmal.
"Aaccciiieee ... Perhatian lo" gurau Akmal.
"Hish, kenapa coba gue punya temen kaya lo? Homo banget" kesal Lana.
"Hehe, gak tau juga gue?" jawab Akmal terkekeh.
"Lo belum jawab pertanyaan gue!" geram Lana, bukan ia tak tau jika Akmal hanya mengalihkan pembicaraan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Jodoh Cerminan Diri
Romance"Udahlah bro. Gue percaya kok kata orang-orang yang gue sebut tadi, 'kalo jodoh gak akan kemana'. Optimis aja! Siapa tau pas lo kelar pesantren dianya udah nikah...," "JANGAN DONG!" potong Akmal berteriak. "Wadduuuhhhh, telinga gue Banggggg ... Sa...