Chapter 12

72 6 0
                                    

Utamakan membaca Al-Qur'an...
.
.
.

Sesampainya Aca di rumah, ia langsung menuju kamarnya. Seperti biasa, sebelum tidur ia membaca do'a beserta amalan-amalan lainnya

💚💚💚

Allahu Akbar Allahu Akbar...

"Emmmhhhh ... Sudah subuh ya?" tanya Aca seorang diri dengan suara khas orang bangun tidur.

"Tidur aja deh lagi," gumam Aca.

"AAAACCCCAAA ... BANGUN ... DAH SUBUH NIH!" teriak Aisyah dengan suara toa nya.

Aca yang tadinya baru tidur lagi beberapa menit terlonjak kaget. Ia jatuh ke bawah! Ya iya lah, jatuh ke bawah.

"Hadduuuhhh ... Iya, Bu. Aca juga lagi libur sholat nya," jawab Aca sedikit berteriak karna kesal dibangunkan.

"OKE, NANTI MASAK YA ... IBU SAMA ABAH SHOLAT DULU. HABIS ITU MAU KE KEBUN...," emang gak bisa santai nih emak-emak.

"Iya, Bu," hanya itu yang bisa Aca jawab, karna ia masih ngantuk sekali.

Aisyah yang mendengar jawaban dari Putrinya itupun langsung beranjak ke kamar sebelah.

"HAARRRIISS, BANGUN ... SUDAH SUBUH" teriak Aisyah kembali dari depan pintu kamar Haris, karna anak-anaknya itu selalu mengunci pintu kamarnya masing-masing.

"Iya, Ibu ku yang cantik, yang comel, yang imut ...  Haris udah bangun kok dari tadi. Cuma belum keluar aja dari kamar, masih siap-siap," jawab Haris ketika ia sudah membukakan pintunya.

"Ehehe, Ibu kira belum bangun kamu. Kaya Mba mu ... Ya udah, sudah ditunggu Abah tuh di luar. Ibu juga mau sholat," ujar Aisyah cengengesan.

"Iya, Bu. Assalamu'alaikum," pamit Haris sambil menyalimi tangan Aisyah.

"Eh? Haris! Nanti Ibu sama Abah habis sholat langsung ke kebun. Kamu minta makan sama Mba mu ya. Kalo-kalo Mba mu lupa," cegah Aisyah saat Haris baru beberapa langkah ingin pergi.

"Siap Bu Negara," hormat Haris.

Setelahnya, Haris dan Herman pergi ke masjid. Sedangkan Aisyah pergi ke kamarnya untuk melaksanakan sholat, karna sebaik-baiknya wanita adalah sholat di rumah.

Dan Aca? Ia kembali molor, karna tadi malam habis dari rutinan pulang jam 11 malam, otomatis paginya ia selalu seperti kerbau.

Aca memang tidak bisa tidur terlalu malam. Walaupun itu setengah 11 atau 11 pas. Karna ia terbiasa tidur jam setengah 10 atau paling mentok jam 10.

Beberapa menit kemudian, Haris dan Herman sudah selesai dari masjid, serta Aisyah sudah siap untuk pergi ke kebun, tinggal menunggu sang suami bersiap-siap.

Haris masuk ke kamarnya untuk mengganti bajunya menjadi baju seragam sekolahnya. Saat ia ingin melepas baju, ia dikagetkan dengan suara dari arah pintu kamarnya.

"Haris! Ibu sama Abah berangkat ya. Jangan lupa bilangin Mba mu masak," ucap Aisyah sedikit membuka pintu kamar Haris yang ternyata tak terkunci.

"Iya Bu...," jawab Haris yang masih dengan kegiatannya.

Saat ia sudah melepas baju dan melihat kebelakang untuk memakai baju seragam yang ia taruh di atas kasur, ia kaget. Karna ia melihat sebuah kepala muncul dari balik pintu kamarnya.

"Aaaaakkkhhhhh ... Seeetttaaaaannnn...," teriak Haris sambil meloncat ke atas kasur menarik selimut sampai wajahnya.

"Aaaakkkkkhhh ... Seeetttaaan ... Mana setan, mana setannyaaaaaaaa?" histeris seseorang yang langsung mengikuti kegiatan Haris, loncat ke atas kasur dan menarik selimut sampai wajah.

Jodoh Cerminan DiriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang