Ngeselin!

17.7K 855 15
                                    

Bella beranjak ke kamar Steve untuk menemui adiknya. Rasanya tidak pernah bosan untuk menemui Nathan. Baru tadi pagi mereka bertemu, kini Bella sudah merindukan adiknya itu. Sepertinya pesona Nathan tidak bisa di tolak. Masih bayi, namun mampu merebut hati semua orang.

Dengan langkah semangatnya Bella menuju kamar Steve. Mengetuknya sebentar lalu membukanya langsung tanpa menunggu jawaban dari dalam. Dilihat ranjang orang tuanya itu kosong. Bella semakin masuk dan mendengar gemercik air dari dalam kamar mandi.

"Ayah.." panggilnya.

"Kenapa?" sahut Steve dari dalam kamar mandi.

"Ayah mandi ya? Adek mana?" tanya Bella.

"Nggak, ayah lagi mandiin adek,"

Bella mengangguk, memutuskan untuk menunggu ayahnya selesai memandikan Nathan dengan rebahan di kasur ayahnya. Tak berselang lama, ayahnya keluar, dengan Nathan di gendongannya.

"Ngapain kamu?"

"Nungguin adek," cengirnya.

Steve merebahkan Nathan di kasurnya, tepat di samping Bella.

"Jagain adiknya, ayah ambil bajunya dulu." tutur Steve.

"Biar Bella yang gantiin ya?" pintanya.

"Emang bisa?"

Pantas saja jika Steve bertanya, dia memang tidak pernah menyaksikan Bella menggantikan pakaian adiknya itu. Karena biasanya Steve pulang saat Nathan sudah mandi, dan jika Steve libur, dialah yang memandikan dan menggantikan baju Nathan sendiri.

"Bisa dong. Sama kakak ya dek"

Nathan tersenyum dengan memainkan tangannya seolah ingin meraih wajah kakaknya.

"Uluh-uluh, sayang,"

Bella memberikan jari telunjuknya untuk digenggaman adiknya.

"Eh jangan diemut. Nggak boleh, jorok Nath."

Kebiasaan Nathan, jika di beri jari oleh Bella pasti akan diemut, dimasukkan ke dalam mulut kecilnya itu. Sebenarnya Bella sering mendapat teguran akan hal itu, karena tidak ingin jika Nathan memasukkan jadi ke dalam mulutnya, bisa saja jika tangannya kotor dan penuh kuman. Bisa menimbulkan penyakit juga.

"Nih bajunya, parfumnya jangan lupa pakein juga, biar wangi"

"Siap bos!"

Steve memperhatikan putrinya yang sibuk memakaikan baju adiknya dengan cekatan. Tidak ada rasa kesulitan sama sekali pada Bella. Dia belajar sangat cepat, di usianya yang masih sangat muda.

"Kamu cocok," celetuk Steve.

"Cocok apa yah? Jangan ngawur deh,"

"Cocok jadi ibu." ucap Steve sambil terkekeh. Entahlah mungkin Steve tidak sadar mengatakan itu.

"Ck! Ayah mikir apa sih, Bella mau sekolah dulu yah. Ngaco aja." ketusnya.

"Becanda ayah, dih marah-" Steve mencubit pipi Bella yang menggembung kesal itu.

"Ck! Bilangin bunda nih?" ancamnya.

"Loh iya, bunda kamu kemana?" tanya Steve mencari keberadaan istrinya.

"Mana tahu."  Bella mengedikkan bahunya.

"Nah udah. Nathan ganteng banget,"

Bella menciumi seluruh muka adiknya, tidak ada yang terlewat satu tempat pun. Sampai dia rasa juga bedak adiknya itu habis olehnya. Bella kembali mem-bedak-i adiknya.

PRIA TUA-KU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang