Menjadi istri seorang idol yang kau kagumi? Bagaimana rasanya? Mungkin tidak akan jauh-jauh dari kata bahagia dalam benak orang-orang. Tetapi tidak denganmu. Yang kau rasakan justru sebaliknya. Sebenarnya kau bahagia, tidak perlu kau tepis lagi. Kekagumanmu padanya yang tidak berbatas waktu ditambah cinta tulusmu yang dalam, semakin memperkuat perasaanmu terhadapnya.
Namun, tampaknya itu tak berlaku baginya. Kim Woo Jin, idola yang merangkap suamimu itu memperlakukanmu dingin sebelum dan selama pernikahan kalian yang telah berjalan enam bulan ini. Alasannya bukan karena kalian dijebak oleh perjodohan, melainkan dirimu yang lebih dulu mengandung janin darinya.
Kau masih ingat dengan baik bagaimana kejadian itu bisa menimpamu. Kau adalah warga negara asing yang bekerja di Seoul sebagai pelayan di sebuah restaurant. Hari itu kau mendapat shift kedua dimana kau baru bisa pulang sekitar jam sembilan malam. Ketika kau tiba di persimpangan jalan, tak jauh dari rumahmu, kau mendapati seorang pria yang tergeletak di pinggir jalan namun dia terkikik sesekali sembari bergumam.
Semula kau takut, jujur saja meski pemandangan semacam itu tidak asing. Bagimu, berurusan dengan orang yang sedang mabuk adalah hal yang berbahaya. Ketika kau akan meneruskan langkahmu, kau mendengar si pemabuk meminta tolong. Dan tentu saja kepadamu, mengingat tak ada siapapun di daerah yang sepi tersebut. Setelah mempertimbangkan resiko serta rasa ibamu, kau memberanikan diri mendekatinya.
Betapa terkejutnya kau mengetahui bahwa si pemabuk adalah Kim Woo Jin, salah satu anggota Stray Kids. Kau berusaha mengembalikan kesadarannya tapi nihil. Kau berpikir keras, jika kau meminta tolong pada orang lain, bagimana reputasi Woo Jin? Kalau ada yang tahu Woo Jin mabuk di tempat seperti ini akan sangat rawan. Bukankah hal seperti ini membutuhkan privasi? Maka mau tak mau kau akhirnya bersusah payah membawanya ke rumahmu. Berharap tak ada media yang melihatnya.
Kau membaringkan Woo Jin di ranjangmu. Kau menyelimutinya sebatas leher. Saat akan keluar, kau terpikir untuk menghubungi siapa saja yang bisa membantumu menangani Woo Jin. Entah manager atau rekan Woo Jin di grup. Kemudian kau meraba pakaian Woo Jin meski kau luar biasa gugup. Barangkali dia menyimpan ponsel di saku bajunya. Kala kau meraba bagian dadanya, mendadak Woo Jin terbangun.
Matanya membulat sempurna dengan raut kelelahan. Kau langsung menghentikan aktivitasmu. Detik selanjutnya Woo Jin tersenyum lantas menarik tengkukmu guna mendaratkan bibirnya pada bibirmu.
"Yeon Na-ya.."
Ini tidak benar. Woo Jin secara tak langsung memanggilmu dengan nama gadis yang tidak kau kenali. Kau berusaha memberontak, apapun caranya kau tidak ingin hal buruk terjadi, meskipun kau menyukai Woo Jin. Sayang sekali, ketidaksadaran Woo Jin justru mengalahkan pertahananmu. Dan begitulah sebabmu hamil sekarang.
Keeseokan harinya kau tak mendapati Woo Jin di sampingmu lagi. Tapi kau yakin dia tahu apa yang terjadi diantara kalian. Kau menangis. Bagaimana nasibmu selanjutnya.
Tepat ketika kehamilanmu menginjak dua bulan, kau baru menyadarinya. Kau bingung. Apakah kau harus mengaborsinya? Tetapi disisi lain kau masih punya hati untuk tidak membunuh bayi itu. Kau mencoba menemui Woo Jin, awalnya selalu gagal. Bahkan kau dikira sasaengnya. Hingga Tuhan berbaik hati mempertemukanmu dengan Woo Jin kembali. Kau menceritakan segalanya pada pria yang seumuran denganmu itu. Dia kaget, dan malah mengusirmu seenaknya.
Kau menyerah. Kau sadar diri, kau bukanlah siapa-siapa di mata Woo Jin. Mana mungkin dia akan bertanggungjawab? Kau memutuskan untuk merawat bayimu seorang diri. Demi menghindari reaksi buruk, kau memilih keluar dari pekerjaanmu. Nanti ketika kau telah melahirkan kau sempat berpikir pulang ke negaramu, setidaknya kau masih ada keluarga yang kau milikki, walau kau tak tahu respon mereka. Mungkin dengan mengatakan jika kau menikah lalu bercerai setelah melahirkan bisa menutupi aibmu. Semua kau lakukan demi anak yang kau kandung. Untunglah tabungan dari gajimu yang kau sisihkan tiap bulan cukup untuk membiayaimu selama mengandung sampai melahirkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kim Woojin Imagines (Completed)
Storie breviIni salah satu caraku mengekspresikan rasa sayang serta dukunganku untuk Kim Woojin. Dimanapun kamu sekarang, apapun yang kamu lakukan, aku harap kamu selalu sehat dan bahagia, Woojin. Aku tidak akan lupa dengan kamu beserta kenangan darimu. Terim...