Jika dirimu dan Woo Jae memberi kejutan rainbow cake untuk merayakan ulang tahun Woo Jin secara sederhana, maka lain lagi dengan ibu mertuamu. Tidak tanggung-tanggung, ibu Woo Jin memberikan tiket liburan bagi kalian berdua ke Perancis. Woo Jin juga dibebaskan dari pekerjaannya selama tiga hari dan digantikan oleh sang kakak sementara waktu.
Semula, kau sempat memprotes, mengapa kalian tidak bisa membawa Woo Jae. Namun setelah mendengar jawaban ibu Woo Jin, kau langsung terpaku. Dia berkata jika dia ingin kau dan Woo Jin memberikan Woo Jae adik. Demi melancarkan rencana, Woo Jin berpamitan pada Woo Jae jika kau dan dirinya akan pergi untuk urusan bisnis. Dan tentu saja Woo Jae tidak keberatan.
Yang lebih mencengangkan, sang nenek juga mengajak Woo Jae menginap di rumahnya bahkan sebelum kalian berangkat. Ibu mertuamu tampaknya memang begitu serius mengatur semuanya.
"...tanyakan saja pada sekretaris Jung, iya. Aku ingat dengan baik dia yang menyimpan dokumennya setelah rapat tempo hari. Ya, baiklah."
Rasanya sangat malas untuk bangun. Kau dan Woo Jin baru sampai semalam, sekarang, hari sudah terang. Matahari sudah nyaris berada di atas kepala. Kau mengucek matamu, mendapati Woo Jin sedang duduk sembari menyudahi teleponnya.
Setelah ponselnya diletakkan kembali di atas nakas, Woo Jin terkejut menyadari kau telah bangun. Ia mengurungkan niatnya untuk berbaring lagi.
"Kau bangun jam berapa? Apa tidak mengantuk?"
Woo Jin tersenyum sambil mengusap rambutmu. Gemas pada dirimu yang memberondonginya pertanyaan sementara kau terlihat masih mengumpulkan nyawa.
"Jam sembilan tadi, staff hotel mengetuk pintu terus menerus. Kalau begitu, ayo sarapan dulu."
"Kau belum sarapan juga?"
Woo Jin mengangguk. Dia menata makanan di atas meja kecil yang ditaruhnya di atas kasur kalian. Kau otomatis bangkit.
"Seperti pengantin baru saja, apa-apa harus berdua."
Sindirmu dibalas kekehan Woo Jin. Kalian melahap sarapan yang hampir terlambat dilakukan.
"Kuharap cuacanya tidak berubah."
Ujarmu menatap ke arah luar melalui jendela kaca yang gordennya sudah dibuka Woo Jin sebelumnya. Dapat kau saksikan bahwa cuacanya cukup panas saat ini.
"Kita bisa menggantinya dengan tiduran di hotel, sayang. Kita jalankan 'rencana' eomma."
Woo Jin memamerkan kedipan matanya kepadamu. Kau mendengus. Itu kemauan Woo Jin. Dalam hatimu kau berdo'a, semoga pada liburan kali ini, tidak akan sia-sia. Karena memang jarang sekali kalian berlibur berdua, mengigat keberadaan Woo Jae yang pastinya membatasi kalian.
Sebenarnya, kau senang-senang saja liburan bertiga, namun jika ada kesempatan semacam ini, kau juga tidak keberatan.
"Oh ya, kita liburan, kau masih sempat-sempatnya ditanyai soal pekerjaan? Benar-benar."
"Biarkan saja. Kecuali pada saat 'itu' terjadi, aku akan menonaktifkan ponselku."
Woo Jin ini memang terkadang mesumnya tidak bisa dikendalikan, lebih-lebih ketika hanya ada dirimu dan dia. Kau tak menyahut lagi, sudah malas jika pembicaraan kalian mengarah kesana.
.
Gorge Verdon, sebuah ngarai yang menyajikan pemandangan indah di Prancis.
Gorge Verdon atau lebih dikenal dengan Gorges du Verdon terletak di bagian selatan Prancis, tepatnya di antara Alpes de Haute Provence dan Var. Ini merupakan ngarai sungai yang sangat spektakuler, bahkan sering dianggap sebagai salah satu tempat terindah di Eropa.
Ngarai ini terbentuk dari Sungai Verdon yang memberikan warna nuansa hijau turquoise. Bagian paling mengesankan terletak di antara kota-kota Castellane dan Moustiers Sainte Marie. Di bagian ini, sungai mengalir hingga membentuk jurang sedalam 700 meter yang turun melalui dinding kapur.
Dari Castellan ke Desa Rougons, Sungai Verdon mengalir dengan jelas di sepanjang tepi ngarai. Sungai terus mengalir menuruni dinding batu sempit hingga menemui jalan keluar di ujung barat menuju danau buatan Sainte Croix du Verdon.
Dulu, kau tak sengaja browsing di internet tentang Gorge Verdon berkat rekomendasi seorang teman. Sejak saat itu, kau berniat menjadikannya tujuan wisatamu kelak. Dan siapa sangka, kini impianmu terwujud.
"Benar-benar cantik. Wow, i'm speechles."
Kau memang pernah mengunjungi beberapa tempat yang tidak kalah menariknya dari Gorge Verdon, namun tak tahu mengapa, kau juga sangat takjub dengan pemandangan yang ditawarkan oleh tempat ini.
Woo Jin memelukmu dari belakang, usai memandangi wajahmu yang tampak puas.
"Mau naik kano?"
Dengan senang hati kau mengangguk. Kalian sangat menikmati liburan kali ini.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kim Woojin Imagines (Completed)
Historia CortaIni salah satu caraku mengekspresikan rasa sayang serta dukunganku untuk Kim Woojin. Dimanapun kamu sekarang, apapun yang kamu lakukan, aku harap kamu selalu sehat dan bahagia, Woojin. Aku tidak akan lupa dengan kamu beserta kenangan darimu. Terim...