♡01

22.5K 1.2K 7
                                    

LISA POV

Baru saja aku duduk setelah melakukan oprasi dan sekarang sepertinya aku akan melakukan oprasi lagi.

"eonni ada pasien baru segeralah ke ruang oprasi"

Sudah kuduga aku mengelah nafas ku sebentar kemudia bangkit dari duduk ku dan bergegas menuju ke ruang oparasi,Sesamapinya aku di ruang oparasi semua tim ku sudah menyiapkan peralatan untuk melakukan oparsi.

"pasien mengalami luka tembak di bagian perut dok"

"tekanan darah?"ucap ku.

"stabil"

"baiklah mari kita mulai"

Aku pun mulai mengoprasi pasien ku ku lihat sepertinya pria ini kuat bukan hanya satu peluru yg bersarang di perutnya tapi dua peluru dan ada sedikit luka tusuk di bagian perutnya juga.

Ku lihat denyut nadinya mulai melemah aku segera meneglurakan satu peluru dari perutnya dan hap peluru itu berhasil ku ambil denyut nadinya pun sudah kembali stabil walaupun belum terlalu stabil.

"Dok spertinya pasien kekurangan darah dok"

"tambah kan kantung darahnya"ucap ku lalu rekan ku mengambil sekantung darah untuk nya.

Baiklah aku akan segera mengeluarkan peluru itu.Dan tidak berselang lama akhirnya aku berhasil mengengeluarkan peluru kedua.

"dapat"

"Dok denyut nadi pasien kembali melemah"

Oh tidak pria ini terlalu lama kekurangan darah.

"pasangkan oksigen tambahkan kantung darahnya"perintah ku.

"Dok oksigen yg di pasang tersumbat dan tidak mau keluar"

'ini gawat pria ini akan mati jika kekurangan oksigen-batin ku.

"tutup luka oprasinya aku akan memberinya oksigen"

"tapi eonni kau yakin?"ucap Yeri

"tentu,pergi dan ambil tabung oksigen yg baru"

Akhirnya tim ku menangani sisa tugas ku untuk menutup bekas luka oprasi dan entah kenapa aku mau melakukan hal ini tapi sudah lah ini untuk kebaikan pasien ku.

Aku menempelkan bibir ku pada pria ini untuk memberinya oksigen sementara sampai Yeri kembali dan membawa tabung oksigen yg baru.

10 menit kemudia akhirnya Yeri kembali dengan membawa tabung oksigen.

'berhasil dia selamat-batin ku.

"eonni kau terlihat pucat beristirahat lah biar kami yg menyelesaikan oprasinya"ucap Yeri.

"gomawo Yeri-ah"

"hm ne eonni"

Aku pun keluar dari ruang oprasi hari ini benar2 lelah dan benar2 berat bagi ku.

"Lisa sadar kau tadi sedang menolong pasien mu bukan berciuman"

Bodoh kenapa aku memikirkan yg tidak2 sih.

"Uh hari ini benar2 melelahkan"

Aku berjalan menuju ke arah asrama rumah sakit baru saja berjalan dua langkah seseorang memanggil ku.

"Lisa-ya"

Dengan malas aku menengok ke arah belakang dan ternyata anak dia adalah Oh Sehun wakil pimpinan rumah sakit aku langsung membukukkan badan ku.

"annyeong daepyonim"Ujar ku.

"tidak perlu seformal itu Lisa-ya"

Ucapnya dengan senyumnya itu jujur aku kadang merasa risih jika dia datang untuk menemui ku.

"maaf daepyonim seharusnya kita memeng bersikap seperti itu"

"iya aku tau kau pasti akan mengatakan hal itu tapi ayolah umur kita hanya berbeda 1 tahun bukan"

"dan aku minta kau mau memanggil ku dengan sebutan oppa"

Iyuu memanggilnya oppa tentu saja tidak aku tidak akan mau memanggilnya oppa.

"OPPPAAAAA"

Terima kasih tuhan kau menolongku tepat waktu dengan mengirim Nancy kemari.

Ku lihat wajah Nancy benar2 merah dia sungguh marah hari ini lebih baik aku pergi sebelum telinga ku pecah.

"mau pergi ke mana Lisa"

Oh No

"aku akan pergi ke asrama"

"lalu kenapa kau masih di sini?"

Tunggu apa dia sudah pikun?

"bukanya kau yg mencegah ku untuk pergi"

"sudah pergi sana jangan ganggu aku dan Sehun oppa"

Idih siapa juga yg mau mengganggu kalian memang aku mau pergi tau.

Aku tersenyum ke arah Nancy dan Sehun sebelum pergi dan tentunya itu senyum palsu.

"permisi"ucap ku lalu berlalu meninggalkan mereka.

"dasar aneh"









































*****

JUNGKOOK POV

Ku pikir setelah menasehatinya dia akan sadar tapi apa yg ku lakukan ternyata percuma dan sekarang aku berujung di rumah sakit.

Dari kecil aku benci rumah sakit lebih baik aku mati dari pada harus berujung di rumah sakit.

Arrgg sepertinya luka ku kali ini cukup parah bodoh kenapa dia malah menembak ku lain kali akan ku balas kau.

Ku dengar suara alat2 oprasi sedang di siapakan dan bisa ku tebak dokter yg akan mengoprasi ku ini adalah perempuan.

Rasanya kali ini aku tidak akan selamat tuhan sudah ingin mengambil nyawaku ah benar aku selama ini memang bodoh aku sudah membiarkan saudara ku menjadi penjahat.

Dan mungkin tuhan membenci ku dan ingin mengambil nyawaku,rasa sesak ini semakin menjadi2 aku sulit bernafas benar2 sulit seperti ada yg menghambat di paru-paru ku.

Baiklah aku pasrah kali ini jika memang tuhan ingin mengambil nyawa ku.

Titt

Titt

Titt

Dok denyut nadinya melemah

Tittt

Tittt

Kau bodoh Jungkook

Aku akan membunuh mu

Titt

Tittt

Tabung oksigen

Denyut nadinya

Tittt

Titttt

Tittt

Ambil tabung oksigen yg baru

Aku akan menanganinya

Titttt

Tittttt

Tunggu kenapa aku merasa ada yg aneh dengan diri ku jantungku seperti terpompa lagi sepertinya aku merasa kan semangat untuk hidup lagi.

Tapi ada yg aneh dengan diri ku nyawa ku serasa di isi ulang oleh seseorang apa itu dokter yg menolongku.

































....berhasil dia selamat'












































Yeeeyy part pertama selesai yuhuuuu emang pendek sih hhh maklumin ya guys baru nulis lagi soalnya dan mian ya kalo ceritanya ngacok atau gaje dan Typo nya bertebaran hehhe.

Oke jangan lupa VK ya Chingu

Byeee💞

My Doctor | LalisaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang