Chapter 4 - Alasan Kedua

8 0 0
                                    

Pagi yang cerah diawali oleh Aryo dengan menyapu halaman dojo setelah selesai menyiapkan sarapan untuk gurunya, seperti biasa. Setelah berminggu-minggu dikerjai dengan berlari kesana-kemari dan hanya membawa kertas kosong, ia akhirnya lulus dari ujian kesabaran itu. Ia benar-benar tidak sabar untuk mendapat ilmu baru hari ini. Berulang kali ia menengok ke arah pintu dojo, meunggu gurunya keluar untuk menemuinya dan memulai latihan baru.

Tak lama, datanglah orang yang sejak pagi buta ditunggunya. Tanaka keluar sambil menyisir rambutnya yang panjang sepunggung, rambut yang sudah tidak hitam lagi itu, kemudian diikatnya dengan kencang. Ia sama sekali tidak melihat ke arah Aryo, seolah Aryo tidak ada di hadapannya. Tanaka kemudian mengambil sebuah bonsai di pojok halaman dojo dan kembali masuk ke bagian dalam dojo. Meskipun agak kesal, namun Aryo berusaha berpikir positif. Ia berpikir mungkin Tanaka sedang mempersiapkan latihannya. Tanaka kemudian keluar lagi, membawa sebuah boneka kayu seukuran tubuh orang dewasa. Di seluruh boneka itu terdapat batang-batang kayu yang dapat dipukuli. Ketika dipukul, boneka itu akan berputar sehingga batang kayu yang ada di tubuh boneka itu juga akan berubah posisinya.

Tanaka berlatih dan terus memukuli boneka itu sambil menghindari kayu-kayu yang berubah posisi dan mengarah ke kepala dan seluruh tubuh Tanaka. Selama berjam-jam ia hanya melakukan gerakan yang sama, terus memukuli boneka itu dan menghindari serangan balik kayu-kayunya. Satu jam, dua jam, tiga jam, Aryo dibuat bosan hanya dengan melihat sambil berpura-pura menyapu dan membersihkan halaman dojo yang lumayan luas itu. Setelah selesai, Tanaka langsung masuk dan tidak berkata apa-apa, seolah Aryo tidak ada di situ. Aryo masih asyik menyirami tanaman di halaman dojo. Setelah semua pekerjaan rumah selesai, ia melihat boneka kayu Tanaka masih di halaman. Ia pun berinisiatif membawanya kembali masuk.

Esoknya, hal yang sama terjadi lagi. Seharian penuh Aryo hanya menghabiskan waktunya untuk membersihkan rumah dan memasak makan malam. Sesekali ia melihat Tanaka berlatih dan selalu saja, boneka kayunya ditinggal di luar. "Huh, mentang-mentang ada gue yang bakal beresin, sekarang semau-maunya ninggalin barang di luar" gerutu Aryo. Hal ini terjadi terus menerus selama berhari-hari, bahkan hampir sebulan penuh tanpa ada perubahan. Aryo yang kesal karena tidak ada perintah latihan baru dari Tanaka, berpikiran mungkin Tanaka menunggunya berinisiatif meminta latihan baru.

Hari itu bukan hari yang bersahabat, cuaca mendung di luar membuat Aryo terpaksa mengurungkan niatnya untuk menjemur pakaiannya dan gurunya. Dilihatnya Tanaka juga hanya berbaring di depan televisi dan makan makanan ringan. Ini waktu yang tepat baginya untuk meminta latihan baru. Ia mendekati Tanaka, lalu duduk dan menundukkan kepalanya.

"Sensei?" ia menegur Tanaka

"Hmm?" Tanaka menanggapinya dengan gumaman

"Anu...saya udah sebulan ini nggak dapet latihan dari sensei lagi" Aryo membuka percakapan

"Lho? Kamu butuh latian?" tanya Tanaka sinis

"Lah!? Ya jelas kan? Saya di sini, nyuci baju, masak makan malem, nyiapin air mandi, bersih-bersih, buat apa kalo bukan buat latian!?" Aryo mulai emosi

"Aho! Baka! (Tolol! Bodoh!") bentak Tanaka yang terbangun lalu memukul kepala muridnya yang bodoh itu

"Do-doushita!? (Ke-kenapa!?)" tanya Aryo yang bingung kenapa kepalanya dipukuli gurunya

"Kamu pikir, kenapa saya harus capek-capek latian mukul target setiap hari, hah!? Kamu pikir kenapa saya tinggal boneka target itu di luar, hah!? Saya juga bisa bawa boneka target itu ke dalem tanpa bantuan kamu! Kalo kamu pikir tugasmu cuma beres-beres rumah, kalo kamu pikir latian itu harus minta dulu, lebih baik keluar dari rumah ini sekarang!" bentak Tanaka pada Aryo

Aryo tersadar akan kebodohannya yang tidak bisa membaca situasi. Ia membuka matanya, ternyata alasan Tanaka berlatih di depannya adalah agar ia bisa mengamati gerakan Tanaka yang tetap lincah walau sudah tua itu. Boneka kayu yang selalu ia tinggal di luar, dimaksudkan untuk memfasilitasi latihan Aryo.

RoninusaWhere stories live. Discover now