Iya tahu, authornya slowup banget :"Tekan ☆ sebagai bentuk dukungan, terimakasih♡
Seseorang yang tengah mencoba tertidur tanpa obat - obatan apapun, jadi kehilangan fokusnya ketika mendengar sebuah langkah kaki mendekati ruangannya. Di apartemen yang hanya ditinggali oleh dirinya, ia mulai menebak beberapa orang yang mungkin datang berkunjung— hari - hari sebelumnya juga seperti ini.
Masih dalam posisinya tengkurap dan menutupi wajahnya dengan bantal, ia mencoba mengabaikan suara yang kini sedikit mengusiknya— seseorang mencoba membuka pintu kamarnya dengan paksa. Maling? Siapa peduli.
Tapi sialnya, pintu berhasil terbuka, entah apa yang digukanan orang tersebut. Dan langkah kaki mulai terdengar semakin mendekat.
"Mau sampai kapan kau bermain kucing - kucingan denganku, hm?"
Chanyeol langsung membuka matanya, dan mendapati pemandangan gelap— karena bantal menutupi wajahnya. Tapi bantal itu segera tersibak karena sebuah tangan nakal yang menghempasnya kasar, sehingga Chanyeol dapat melihat siapa yang berbicara tadi.
"Hyung..." Ucap Chanyeol dengan suara serak.
Suho sudah dapat menebak keadaan Chanyeol dari isi rumahnya yang berantakan. Bungkus makanan cepat saji berserakan dimana - mana, dan tidak ada makanan sehat; semuanya selalu mie - mie dan mie.
"Bangun," Perintah Suho. Tapi Chanyeol menggeleng pelan, tubuhnya tidak bertenaga.
"Tidak usah merengek seperti gadis kecil. Tidak malu dengan otot - otot lenganmu yang kekar itu?" Tanya Suho dan berjalan kearah jendela besar kamar Chanyeol yang ditutup korden.
Tangan Suho menyibak kuat korden besar tersebut, membuat kilauan cahaya matahari masuk dengan leluasa, menerangi isi kamar Chanyeol.
Chanyeol masih tidak bergeming, ia hanya menoleh kearah Suho. Tatapannya sendu, dan Suho merasa menyesal disaat itu juga ketika menyadari adik sepupunya itu terlihat kesakitan oleh keadaan.
"Hyung, biarkan aku memakainya lagi. Aku tidak kuat," Ucap Chanyeol dengan lirih.
Suho menggeleng kuat, "Kau yang memohon padaku untuk menyelamatkanmu saat itu, jadi aku tidak akan membiarkanmu jatuh ke lubang hitam itu lagi, Chan," Balas Suho.
"Tapi hyung, aku merasa akan gila... ini, ini menyakitkan untukku," Balas Chanyeol lirih.
Suho menghela nafas panjang, dan duduk di sisi ranjang Chanyeol. Ditatapnya sang adik lekat - lekat, "Seberapapun kau mengelak, aku tahu ini terjadi karena rasa bersalahmu dan juga ketakutanmu untuk hancur... tapi sekarang kau sudah hancur, itu artinya hanya tinggal rasa bersalahmu yang perlu dihilangkan."
"Bagaimana caranya?" Tanya Chanyeol cepat.
Suho menyunggingkan senyumnya, akhirnya Chanyeol tidak mengelak lagi. Dari yang diduga Suho, Chanyeol menemukan satu kepingan puzzle baru.
"Bekerja. Kau tidak lupa masih memiliki jadwal bersamanya hingga dua bulan kedepan, kan?"
▪▪▪
Lelah, satu kata yang terlihat pada raut wajah Seulgi. Bagaimana tidak, semenjak Chanyeol sakit, Seulgi sibuk membatalkan jadwal kerja Chanyeol yang mengakibatkan dirinya terkena bentakan, ancaman, bahkan paksaan agar bagaimanapun Chanyeol tetap bekerja untuk mereka.
Tapi raut itu seketika berubah menjadi cerah, bahkan mata berbinar dan senyuman langsung terlihat di wajah Seulgi. Iya, itu karena dirinya melihat Chanyeol sedang berjalan di lobi ruangannya.
"Astaga!" Pekik Seulgi kegirangan.
Dari kejauhan, Chanyeol tahu managernya tersebut kerepotan karena ulahnya, tapi bagaimanapun, ia senang kembali lagi ke dunia lamanya. Walaupun harus memakai topeng terbaik yang Chanyeol miliki.
"Hai, merindukanku?" Goda Chanyeol.
Seulgi langsung menghampiri Chanyeol dan memukul dan mencubit lengan kekar Chanyeol.
"Akh! Kenapa malah mencubit?!" Seru Chanyeol dan dengan cepat menghindar dari Seulgi.
"Menyebalkan! Jika bukan karena gaji! Aku sudah akan berhenti sedari lama! Kau tahu aku harus berurusan dengan siapa saja karena ulahmu?!" Pekik Seulgi.
Melihat raut wajah kesal Seulgi, Chanyeol langsung tertawa dan memukul Baekhyun yang sedari tadi mengekornya di belakang. Baekhyun hanya bisa meringis kesal, kenapa setiap Chanyeol tertawa harus memukul dirinya?
"Maafkan aku. Kau pasti kerepotan. Tapi jangan perlihatkan wajah kesalmu itu, Seul. Aku bukan Jimin yang akan luluh dengan semua raut wajahmu," Ledek Chanyeol dan semakin membuat emosi Seulgi memuncak.
"Aku tidak memiliki hubungan dengan si playboy menyebalkan—"
Klik!
"Seulgi-ssi, kau dipanggil ke divisi—"
Suara yang berhasil menghentikan kegaduhan didalam ruang kerja Seulgi itu ikut terdiam saat melihat siapa yang berada disana.
Sebuah senyuman terukir, tapi tidak ada kata bahagia disana. Sebuah paksaan, yang penuh kebencian. Chanyeol dapat merasakannya.
"Oh? Selamat datang kembali, sunbae. Kuharap kita dapat menyelesaikan pekerjaan diantara kita, segera," Ucap Chaeyoung dengan penekanan di kata terakhir.
Chanyeol tersenyum simpul, "Ya, aku juga. Bahkan mengenai urusan terdahulu," Sindir Chanyeol, tak terdengar suara mengintimidasi sedikitpun, namun berhasil membuat senyum paksaan dihadapannya runtuh seketika.
Chaeyoung mengepalkan jemarinya, sorotan tajam terlihat jelas mengarah kepada Chanyeol, dan Chanyeol tampak tak begitu peduli, atau lebih tepatnya, mulai menerima segala kebencian yang ada.
"Bagaimana jika kita makan bersama? Merayakan kesembuhanku, dan sebagai sunbae-mu, aku yang akan mentraktir makan," Ucap Chanyeol.
Chaeyoung menaikkan alisnya, lalu mencoba tersenyum ramah, "Tidak, aku—"
Belum sempat Chaeyoung menyelesaikan kalimatnya, derap langkah kuat Chanyeol yang berjalan mendekatinya langsung menghentikan Chaeyoung untuk melanjutkan ucapannya. Chanyeol mendekatkan wajahnya kearah telinga Chaeyoung, dan dengan satu kalimat itu, berhasil membuat Chaeyoung lagi - lagi merasa dikekang oleh bajingan dihadapannya.
"Jika kau menolak. Aku akan berteriak di lobi kantor, bahwa aku akan bertanggung jawab dengan apa yang kulakukan padamu. Bagaimana? Ingin menikah muda?" Bisik Chanyeol dengan ramah namun penuh paksaan dan ancaman.
Sedangkan Baekhyun dan Seulgi hanya bisa terdiam membisu melihat kejadian itu, tidak satupun dari mereka berani menengahi. Sekali lagi, mereka masih perlu jabatan mereka sekarang untuk memenuhi keperluan mereka.
Aku perluu libur dari tugas, ulangan, dan omelan guru ㅠㅠ
KAMU SEDANG MEMBACA
ℍ𝕚𝕥 𝕋𝕙𝕖 𝕊𝕥𝕒𝕘𝕖! [ ChanRose ]
FanfictionⒺ ⓝ ⓓ 𝐖𝐡𝐞𝐧 𝐭𝐡𝐞 b̶a̶s̶t̶a̶r̶d̶ 𝐥𝐨𝐬𝐭 𝐡𝐢𝐬 𝐦𝐞𝐦𝐨𝐫𝐲, 𝐚𝐧𝐝 𝐛𝐞𝐢𝐧𝐠 𝐭𝐫𝐚𝐩𝐩𝐞𝐝 𝐢𝐧 𝐬𝐨𝐦𝐞𝐨𝐧𝐞 𝐩𝐥𝐚𝐧 𝐰𝐢𝐭𝐡 𝐚 s̶l̶u̶t̶. 𝐓𝐡𝐞 𝐰𝐨𝐫𝐬𝐭 𝐭𝐡𝐢𝐧𝐠 𝐢𝐧 𝐭𝐡𝐞 𝐬𝐜𝐞𝐧𝐚𝐫𝐢𝐨, 𝐭𝐡𝐞𝐢𝐫 𝐥𝐨𝐯𝐞 𝐬𝐭𝐨𝐫𝐲 𝐡𝐚𝐯𝐞...