Tekan ☆ sebagai bentuk dukungan, terimakasih♡
Chaeyoung merebahkan dirinya diatas ranjang. Cukup nyaman dijadikan tempat tinggal sementara untuk 2 bulan kedepan.
Drrt!
Chaeyoung melirik ponselnya malas. Tapi dahinya lekas berkerut ketika nomor asing mengirim pesan yang sedikit mengancam bagi Chaeyoung.
Tapi dirinya langsung menatap malas, karena ini pasti ulah si aktor sok tampan itu.
Chaeyoung lekas menelpon sosok menyebalkan yang baru saja mengirimnya pesan.
"Kita baru saja berpisah di lobby, tapi kau sudah menelpon karena rindu."
Chaeyoung mendengus dan merotasikan matanya malas.
"Cih, bukannya kau yang seperti itu? Hingga mengancam dengan nomor asing," Balas Chaeyoung.
Hening sejenak.
"Chan?"
"Aku tak mengirim pesan apapun. Lagipula untuk apa menghubungimu dengan nomor asing?"
Kali ini Chaeyoung yang terdiam, posisinya berubah menjadi duduk. Dengan telpon yang masih terhubung, Chaeyoung membuka kotak pesan di ponselnya.
| Hey cengeng, ayo bertemu di lobby. Kalau tidak, aku akan mendobrak kamar hotelmu. |
"Chaeng? Kau dimana? Aku akan menyusulmu ke kamar! Jangan pergi kemanapun!"
Chaeyoung lekas menaruh ponselnya yang terdengar derap langkah yang tergesa - gesa. Chaeyoung mengedarkan pandangannya takut.
Dan beberapa menit kemudian, Chanyeol datang dengan tak sabaran menggedor pintu kamar hotel Chaeyoung.
"Hey! Ada apa?!"
Chanyeol tahu ada yang tak beres, karena saat membuka pintu, wajah Chaeyoung terlihat pucat, tapi sedetik kemudian Chanyeol sadar akan arah pandang Chaeyoung.
Chanyeol menoleh kebelakang. Seseorang tengah berdiri sembari menyandar ke tembok lorong, tersenyum sangat lembut, bahkan tak ada yang mengira seseorang dengan senyun seperti itu bisa berlaku sangat licik.
"Jung Jaehyun?"
Jaehyun mendekati dua orang yang sudah ia nantikan kedatangannya.
"Halo sepupuku, selamat atas lagu barumu. Chartnya, wuush~ melesat tinggi diangka teratas," Ucap Jaehyun.
Mereka masih berdiri di depan kamar hotel Chaeyoung. Jadilah Chanyeol menghalangi pandangan Jaehyun dengan tubuh tingginya.
"Seharusnya kau memberi selamat padaku. Sepupumu hanya menyumbang suara, tapi itu tetap karyaku yang jenius ini," Balas Chanyeol.
Jaehyun tertawa pelan dan mengangguk, "Siapa sangka, Loey Park akan jatuh dalam perangkap dengan sangat mudah," Sindir Jaehyun.
Jaehyun mendekatkan kepalanya Chaeyoung yang bersembunyi dibalik punggung Chanyeol.
"Roseanne Park, jasamu sungguh membuatku ingin membalas budi. Tapi sepertinya, dengan tidak melihatku saja sudah cukup bagimu, hm?" Tanya Jaehyun masih dengan senyuman penuh arti.
Chanyeol mendorong bahu Jaehyun pelan, lalu balik tersenyum ke sosok yang ingin sekali ia basmi sekarang juga.
"Menjauh."
"Calm down, hyung. Aku disini hanya menyapa kalian," Balas Jaehyun dan memasukan kedua tangannya kedalam saku celana, lalu mundur beberapa langkah saat dirasa Chanyeol benar - benar memperingatinya.
Chaeyoung keluar dari persembunyiannya, lalu menatap Jaehyun dengan air mata yang akan segera membasahi pipi cantiknya.
"Kenapa— kenapa kau melalukan ini padaku, Jae?" Tanya Chaeyoung, berusaha menahan tangisnya.
Jaehyun menunjuk dirinya sendiri, "Kenapa? Tentu membantumu mengejar cita - cita, Rose. Suara unikmu itu akan kalah dengan mereka yang bisa membayar lebih. Tapi karena kita, ah ralat, kau tak punya uang untuk mempercepat masa trainee itu, jadilah aku bantu dengan..."
Jaehyun menggantung kalimatnya dengan melirik Chanyeol dengan seringai mengerikan yang baru pertama kali Chaeyoung lihat.
"Memanfaatkan anak kalangan atas yang tengah kalang kabut dari dunia gelapnya," Ucap Jaehyun.
Chaeyoung lekas mendekati Jaehyun dan menampar si tampan sepupunya yang membuat rasa sesak selama ini.
"Dasar brengsek!" Maki Chaeyoung.
Untungnya tak ada pengunjung hotel yang lain di lorong tersebut, hanya ada mereka bertiga dengan segala emosi yang ingin meluap.
Jaehyun memegang pipi kirinya, lalu menatap Chaeyoung tajam.
"Seharusnya aku tak berbaik padamu, hm? Sudah untung kau hanya kujual kepada satu orang. Dengar Rose, kau itu jalang sekarang, dengan satu skandal saja, aku bisa membuatmu jatuh ke jurang terdalam," Ancam Jaehyun.
Chanyeol menarik Chaeyoung agar menjauh dari Jaehyun.
"Kau berurusan denganku, jangan lupakan tugas utamamu," Ucap Chanyeol kepada Jaehyun.
Jaehyun mengangguk, "Dia memberimu ini," Ucap Jaehyun dan memberikan sebuah flashdisk kepada Chanyeol.
"See you soon, Rose. Jika gagal, kupastikan kali ini aku akan menjualmu kepada penjahat," Ucap Jaehyun dan segera pergi dari sana.
Chaeyoung terduduk lemas ketika Jaehyun sudah melangkah pergi. Rasanya kakinya lemas, dengan bahu yang terasa lebih berat dari sebelumnya.
Sedangkan Chanyeol hanya menatap sendu. Sungguh, hanya karena sebuah perusahaan yang bahkan tak Chanyeol inginkan hidupnya menderita, dan sekarang mulai menyakiti orang - orang terdekatnya.
Bagaimanapun, Chanyeol tak bisa menyerah begitu saja. Jika KJM Group jatuh ke tangan adik sialanya—Oh keparat Sehun— semua yang dibangun ayah Chanyeol akan hancur diperjudian.
Ada Suho dan berbagai cabang KJM Group yang masih menjadi tanggung jawab tambahan Chanyeol.
"Astaga, belum menjadi pemilik resminya saja sudah sangat kacau seperti ini!"
Chanyeol mengacak rambutnya frustasi.
▪▪▪
"Sudah kau berikan?"
"Sudah tuan, sesuai rencana tuan, mereka akan saling berhubungan."
"Haha... anak bodoh itu perlu diberi pelajaran! Selanjutnya, kau awasi mereka. Akan ada perang saudara diatas panggung musik dunia!"
Seringai licik terukir indah di wajah yang mulai mengkeriput tersebut. Tangannya mengambil segelas wine dan meneguknya perlahan.
"Oh Sehun sudah sampai?"
"Sudah tuan."
"Segera informasikan ke perusahaan, minggu depan beritanya sudah harus terpampang jelas di seluruh perindustrian dunia. Akan ada perang musik yang sesungguhnya!"
KAMU SEDANG MEMBACA
ℍ𝕚𝕥 𝕋𝕙𝕖 𝕊𝕥𝕒𝕘𝕖! [ ChanRose ]
FanfictionⒺ ⓝ ⓓ 𝐖𝐡𝐞𝐧 𝐭𝐡𝐞 b̶a̶s̶t̶a̶r̶d̶ 𝐥𝐨𝐬𝐭 𝐡𝐢𝐬 𝐦𝐞𝐦𝐨𝐫𝐲, 𝐚𝐧𝐝 𝐛𝐞𝐢𝐧𝐠 𝐭𝐫𝐚𝐩𝐩𝐞𝐝 𝐢𝐧 𝐬𝐨𝐦𝐞𝐨𝐧𝐞 𝐩𝐥𝐚𝐧 𝐰𝐢𝐭𝐡 𝐚 s̶l̶u̶t̶. 𝐓𝐡𝐞 𝐰𝐨𝐫𝐬𝐭 𝐭𝐡𝐢𝐧𝐠 𝐢𝐧 𝐭𝐡𝐞 𝐬𝐜𝐞𝐧𝐚𝐫𝐢𝐨, 𝐭𝐡𝐞𝐢𝐫 𝐥𝐨𝐯𝐞 𝐬𝐭𝐨𝐫𝐲 𝐡𝐚𝐯𝐞...