Aku kembali ㅇㅅㅇ
Tekan ☆ sebagai bentuk dukungan, terimakasih♡
"Kembali lagi dengan kami di Music Show ternama-"
Chaeyoung lekas mematikan tv, dan merebahkan dirinya dengan nyaman di sofa ruang tamu. Sunyi, suasana yang tak pernah berubah semenjak Chaeyoung debut dan tinggal di apartment yang ia beli dari gaji pertamanya.
Sebuah apartment yang tidak bisa dikatakan luas dan mewah seperti selebriti lainnya, tapi Chaeyoung tidak peduli, lagipula ia lebih suka menginap di studio pribadinya atau tempat tinggal rekan kerjanya— Bambam dan Lisa.
Chaeyoung menutup wajahnya dengan bantal, rasa letih itu hilang entah kemana, terganti oleh perasaan takut dan cemas.
Besok adalah hari perilisan full albumnya.
Sudah sebulan Chaeyoung menyiapkannya, tentu bersama partner duetnya, Chanyeol. Dan seiring berjalannya waktu, hubungan mereka juga membaik, atau lebih tepatnya gencatan senjata karena belum ada kartu - kartu yang terungkap.
Tapi perkembangan penyelidikan Chanyeol dengan memorinya yang terpecah itu belum menemukan clue baru.
Chaeyoung? Tahu apa seorang idola baru yang langsung merasakan kejamnya dunia industri negaranya. Lagipula Chaeyoung lelah berurusan dengan sekumpulan bedebah.
Drrt!
Chaeyoung melirik malas kearah table tea dan mendapati ponselnya menyala, memperlihatkan notifikasi masuk. Lekas Chaeyoung melempar bantal sofanya dengan asal dan merubah posisinya menjadi duduk.
Chaeyoung membuka pesan yang ternyata dari Chanyeol.
Joke(r)😈
|heiApa?|
|Merasa cemas?
Tidak, kenapa?|
|Tenang saja
|Percaya pada ciptaanku
|Dan popularitasankuTerserah|
Menemukan clue baru?||Belum
|Oh, persiapkan pasportmu
|Penerbangan kita ke L.A dipercepatOh, secepat itu?|
|Hm, kau tahu disini tak sepenuhnya murni hasil. Akan ada campur tangan pemegang saham
|Yasudah
|See u soon"Huh, bagaimana dia bisa sesantai itu? Ini kan debutnya juga!" Gerutu Chaeyoung dan kembali merebahkan dirinya, membiarkan ponselnya tergeletak di lantai.
Sial, Chaeyoung jadi semakin cemas.
"Arg! Bagaimama bisa aku tidak khawatir! Jika lagu ini tidak bisa mencapai billboard, netizen pasti akan ricuh!"
Chaeyoung harap, semuanya akan berjalan sesuai rencana direktur dan para pemegang saham. Chaeyoung hanya perlu berakting, dan menikmati jalan berbunga palsu yang sudah dipersiapkan.
Chaeyoung benar - benar menjadi boneka kali ini.
▪ ▪ ▪
Chanyeol menaruh ponselnya sembari tersenyum, lalu menatap ke sosok dihadapannya yang tengah duduk tenang dengan sangat formal.
"Aku tak tahu kau bisa tersenyum karenanya," Ucap Jinyoung.
Chanyeol mengangguk, "Yah, seharusnya aku mendengar saranmu sejak dulu," Balas Chanyeol lalu menyandarkan dua kakinya diatas table tea.
"Bagaimana? Dia juga disana kan?"
Jinyoung tertawa kecil, lalu mengangguk dan menaruh sebuah flasdisk kecil diatas table tea. Senyuman licik dan tatapan penuh kemenangan terpancar dari wajah Jinyoung.
"Jung Jaehyun, kini menjadi produser lagu di Sony Music," Ucap Jinyoung dan kembali duduk tenang, seakan tak ada hal buruk terjadi.
"Ada satu hal yang harus kau antisipasi, Chan."
Chanyeol menatap sahabatnya itu penuh tanya, lalu melirik datar kearah layar komputer yang berisikan rekaman cctv kejadian setahun silam.
Tangannga mulai terkepal, tatapannya menajam saat melihat ada 3 orang di dalam rekaman tersebut.
"Chan, aku tahu apa yang kau takutkan," Ucap Jinyoung dan mengalihkan tatapan Chanyeol kearahnya.
"Aku tak takut apapun. Segala hal bisa diselesaikan dengan uang, kau tahu itu, Jin," Balas Chanyeol lalu mengambil flashdisk yang diberikan Jinyoung.
Jinyoung tersenyum remeh, "Perasaan takutmu itu harus kau hilangkan, jika kau ingin di posisi teratas dan menjatuhkan mereka yang membencimu," Ucapnya lalu berdiri, merapikan jas yang ia kenakan.
"Ketakutanmu adalah...
jika pelaku pemerkosaan itu bukan dirimu."
Chanyeol menatap tak suka, lalu tertawa pelan dengan tatapan tajamnya, "Antisipasi apa yang kau maksud? Agar aku tak jatuh hati padanya?"
Jinyoung menggeleng pelan, "Kau sudah jatuh, bahkan saat pertama kali kalian bercinta—"
"Itu belum tentu aku," Potong Chanyeol.
Jinyoung menggidikan bahunya tak peduli dengan hal itu, ia tetap yakin bahwa itu Chanyeol, "Tapi si Jaehyun ini adalah teman sekolah Rose dulu. Aku harap kau menjaga seseorang yang berhasil membuatmu hidup lagi...
Dan tak membiarkannya terpakai oleh seseorang selain dirimu."
Jinyoung melangkah mengitari kursi yang ditempati Chanyeol, sembari memainkan dasinya hingga mendapati pantulannya di cermin yang membelakangi Chanyeol.
"Cinta itu kelemahan, Chan. Dan dia akan menggunakan Chaeyoung untuk menjatuhkanmu sekali lagi."
"Dan ingat, tujuanmu bukan hanya Jung Jaehyun, ia hanya batu lompatan menuju si tua bangka itu."
Chanyeol masih terdiam, mendengarkan segala ucapan Jinyoung yang entah bagaimana membuatnya merasa kesal.
"Lagipula kau harus menghasilkan banyak uang untuk JBPart setelah promosi musikmu selesai," Ucap Jinyoung setelah selesai merapikan dasinya, lalu menatap Chanyeol yang tengah menatapnya penuh tanya.
Jinyoung tersenyum lebar seakan anak tak berdosa dan menjadi orang terbahagia di dunia, "Lamaranku diterima!"
"Lamaran? HAH? SEJAK KAPAN KAU TIDAK HOMOAN?!"
Jinyoung lekas memukul Chanyeol dengan bantal sofa, lalu mereka saling menangkis serangan hingga sama - sama terjatuh di sofa.
Suho masuk disaat posisi Jinyoung berada diatas Chanyeol dengan tangan saling menahan satu sama lain.
"Astaga, kalian..."
"TIDAK!"
KAMU SEDANG MEMBACA
ℍ𝕚𝕥 𝕋𝕙𝕖 𝕊𝕥𝕒𝕘𝕖! [ ChanRose ]
FanfictionⒺ ⓝ ⓓ 𝐖𝐡𝐞𝐧 𝐭𝐡𝐞 b̶a̶s̶t̶a̶r̶d̶ 𝐥𝐨𝐬𝐭 𝐡𝐢𝐬 𝐦𝐞𝐦𝐨𝐫𝐲, 𝐚𝐧𝐝 𝐛𝐞𝐢𝐧𝐠 𝐭𝐫𝐚𝐩𝐩𝐞𝐝 𝐢𝐧 𝐬𝐨𝐦𝐞𝐨𝐧𝐞 𝐩𝐥𝐚𝐧 𝐰𝐢𝐭𝐡 𝐚 s̶l̶u̶t̶. 𝐓𝐡𝐞 𝐰𝐨𝐫𝐬𝐭 𝐭𝐡𝐢𝐧𝐠 𝐢𝐧 𝐭𝐡𝐞 𝐬𝐜𝐞𝐧𝐚𝐫𝐢𝐨, 𝐭𝐡𝐞𝐢𝐫 𝐥𝐨𝐯𝐞 𝐬𝐭𝐨𝐫𝐲 𝐡𝐚𝐯𝐞...