1.9

2.1K 265 5
                                    

Kalau ramai, aku double up. Mumpung freeclass kakel prep ujian.

Tekan ☆ sebagai bentuk dukungan, terimakasih♡

Tekan ☆ sebagai bentuk dukungan, terimakasih♡

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jinyoung."

Jinyoung menoleh lalu sebuah senyuman manis terukir di wajahnya.

"Wah, CEO mudaku sampai ikut kemari karena khawatir, hm?"

"Ck, aku mengkhawatirkan artisku! Lagipula, sudah di jadwalku untuk datang kemari. Sebelum Park Chanyeol membuat ulah laporan palsu," Balas Jisoo.

Jisoo melirik kearah map yang terlihat sedikit berantakan di meja kerja milik Jinyoung.

"Kau masih berurusan dengan mereka?" Tanya Jisoo sengit.

Jinyoung menggeleng pelan, "Aku berhenti, kau tahu itu. Aku hanya melakukan tugas terakhirku untuk dunia gemerlap ini," Jawab Jinyoung.

"Tapi kau telah menolong banyak orang, Jin. Kau di hormati disini," Balas Jisoo.

Jinyoung tertawa pelan, "Aku menolong mereka, itu atas keinginanku. Tapi tanpa sadar, aku mengikat kontrak dengan para iblis itu."

"Memang senang rasanya membuat orang lain tersenyum, dan merasa hidup kembali. Tapi saat aku terpuruk? Pekerjaanku tetap menuntutku membuat orang - orang bahagia. Bagaimana bisa? Disaat akupun tak bahagia."

"Aku lelah Ji, hidup seperti boneka puppet. Karena itu lah aku masuk lingkaran gelap dunia hiburan, dengan segala pekerjaan tidak manusiawi. Aku menolong mereka, agar tak terjerat sepertiku, aku hanya—"

"Berhenti, kumohon. Aku mengerti. Mari berhenti saja. Lakukan hal yang membuatmu bahagia mulai saat ini, oke?" Potong Jisoo dengan mata berkaca - kaca.

Jinyoung memeluk Jisoo erat, mencium ceruk leher perempuan yang dicintainya, "Maka dari itu jangan meninggalkanku sendiri. Kau kebahagiaanku, Ji," Ucap Jinyoung.

"Tapi aku harus menolong Park Chanyeol. Jika dia berhasil mengambil KJM Group, aku akan mudah membuat agensi aktor dan aktris," Tambah Jinyoung.

"Dasar, mencari kesempatan diantara kesempitan!" Keluh Jisoo.

Jinyoung tertawa pelan dan mengusak puncak kepala Jisoo, "Aku sudah pernah bertaruh nyawa untuk membantunya, tentu aku harus mendapat bayaran jangka panjang."




▪▪▪




Seulgi menekan berulang kali tombol bel kamar Chanyeol. Di sebelahnya sudah ada Chaeyoung dan Baekhyun dengan wajah bantal mereka.

Ini baru pukul 3 pagi, dan Seulgi sibuk membangunkan semuanya.

"Astaga! Dia ini mati atau bagaimana sih?!" Keluh Seulgi.

Dan beberapa detik kemudian, pintu terbuka dengan menampilkan Chanyeol yang sudah berpakaian rapi— sangat formal.

"Tunggu! Bagaimana—"

ℍ𝕚𝕥 𝕋𝕙𝕖 𝕊𝕥𝕒𝕘𝕖! [ ChanRose ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang