Tekan ☆ sebagai bentuk dukungan, terimakasih♡
Suara hentakan kaki yang mulai seirama, decitan - decitan sepatu di lantai yang basah oleh keringat mengisi ruangan tersebut diantara dentuman melodi lagu.
Jennie tersenyum kecil melihat perkembangan pesat Chanyeol maupun Chaeyoung dalam koreografi, walaupun chemistry mereka masih terasa kurang.
Jennie lekas tepuk tangan begitu lagu selesai, membuat dua pasang mata menatap dirinya penuh harap, "Bagus! Ini yang aku maksud!" Seru Jennie dengan rasa bangga.
Chanyeol mengambil sebuah handuk kecil dan mengelap seluruh keringat yang membasahi wajahnya. Lelah? Tentu saja, karena dasarnya Chanyeol tetaplah berjiwa aktor, bukan idol.
Begitu pula dengan Chaeyoung, tapi rasa berat mengisinya sejak pagi. Chaeyoung merasa perlu berhibernasi satu hari ini.
"Hari ini cukup sampai disini, beristirahatlah dan bersiap untuk mulai menari sambil bernyanyi besok!" Ucap Jennie hingga akhirnya meninggalkan ruang latihan.
Lagi - lagi hanya tersisa Chanyeol dan Chaeyoung.
Chaeyoung menatap dirinya di pantulan cermin, sembari melihat apa yang dilakukan Chanyeol melalui cermin besar tersebut.
"Untuk apa kau kesana?" Tanya Chaeyoung curiga.
Chanyeol yang hendak minum langsung menoleh kearah Chaeyoung yang masih menatap kearah cermin, "Aku? Memangnya aku kemana?" Tanya Chanyeol balik.
Chanyeol tahu kemana arah pembicaraan ini.
"Untuk apa sunbae pergi ke tempat yang membuat memori sunbae terpecah belah?" Tanya Chaeyoung penuh dengan sindiran.
Mendengar itu, Chanyeol tersenyum simpul, lalu mendekat kearah Chaeyoung dan berdiri tepat dibelakangnya. Chaeyoung yang memperhatikan itu melalui cermin hanya mengernyit bingung.
Chanyeol mendekatkan kepalanya kearah telinga Chaeyoung, "Mengulang kejadian lama?" Bisik Chanyeol pelan lalu meniup daun telinga Chaeyoung, membuat sang empunya bergidik ngeri dan menjauhkan dirinya secara spontan.
"Kau!" Maki Chaeyoung.
Chanyeol mengangkat bahunya, dan tersenyum penuh kemenangan, "Aku selalu tahu kapan diriku bersalah, dan kapan tidak. Dan kau tahu itu Roseanne Park, aku tidak pernah bersalah bahkan jika memang aku yang menidurimu," Balas Chanyeol.
"Dasar brengsek!"
Rahang Chanyeol mengeras, tangannya mulai terkepal kuat. Pertemuan Chanyeol dengan Mark kemarin benar - benar merubah pandangan Chanyeol mengenai kejadian itu.
Yang perlu Chanyeol cari tahu, siapa yang berbohong disini?
Sebelum pergi dari Lxxy bar kemarin, Chanyeol mendapat satu clue dari Mark, dan itu cukup dapat dipercaya terutama alasannya adalah bisnis.
KAMU SEDANG MEMBACA
ℍ𝕚𝕥 𝕋𝕙𝕖 𝕊𝕥𝕒𝕘𝕖! [ ChanRose ]
FanfictionⒺ ⓝ ⓓ 𝐖𝐡𝐞𝐧 𝐭𝐡𝐞 b̶a̶s̶t̶a̶r̶d̶ 𝐥𝐨𝐬𝐭 𝐡𝐢𝐬 𝐦𝐞𝐦𝐨𝐫𝐲, 𝐚𝐧𝐝 𝐛𝐞𝐢𝐧𝐠 𝐭𝐫𝐚𝐩𝐩𝐞𝐝 𝐢𝐧 𝐬𝐨𝐦𝐞𝐨𝐧𝐞 𝐩𝐥𝐚𝐧 𝐰𝐢𝐭𝐡 𝐚 s̶l̶u̶t̶. 𝐓𝐡𝐞 𝐰𝐨𝐫𝐬𝐭 𝐭𝐡𝐢𝐧𝐠 𝐢𝐧 𝐭𝐡𝐞 𝐬𝐜𝐞𝐧𝐚𝐫𝐢𝐨, 𝐭𝐡𝐞𝐢𝐫 𝐥𝐨𝐯𝐞 𝐬𝐭𝐨𝐫𝐲 𝐡𝐚𝐯𝐞...