BAGIAN 1

168 28 22
                                    




Kring..kring...kring,,

Bel berbunyi berarti sudah waktunya untuk memulai pelajaran, aku berlari cepat agar tidak terlambat masuk ke kelas..

"Selamat pagi"

"Selamat pagi bu" sahut siswa serentak.

*

*

*

Waktu berlalu dengan cepat, sekarang waktunya jam pulang , aku selalu menunggu pak diman didepan gerbang sekolahku, pak diman adalah supir pribadiku yang menjemput dan mengantarku kesekolah.

"Misella" teriak yumna sambil berlari kearahku

Yumna adalah teman sebangkuku yang cukup akrab denganku orangnya sangat ceria dan aktif.

"Misella kita pulang bareng yah, ayahku tidak bisa menjemputku katanya sih dia ada urusan penting, aku disuruh untuk naik taxi, tapi aku lagi males pulang kerumah, aku main kerumahmu bolehngga?" tambah yumna.

Ingin menolak. Aku ga enak, tapi kalau dia kerumahku dia akan tau keadaan rumahku, kalau pas orang tuaku lagi berantem, gimana. Kan malu.

"Non ayo masuk mobil" teriak pak diman memecah lamunanku.

"Eh iya, yuk yumna" ajak yumna sambil menoleh kebelakang.

"Misella aku sudah ada dimobil" teriak yumna

Eh udah ada dimobil aja dia, mungkin karena aku terlalu lama melamun yah hehe.

**

"Emm yumna kita ga usah kerumahku, aku juga lagi malas pulang kerumah, bagaimana kalau kita singgah dicafe dekat tokoh bunga"

"Yaudah boleh" jawab yumna singkat yang asik memainkan ponselnya.

Huffft aku merasa lega karena yumna mau mengikuti tawaranku.

"Pak antar kecafe tempat aku biasa nongkrong".

"Pulangnya nanti mau dijemput non?" tanya pak diman.

"Ga usah nanti naik taxi aja" jawabku.

Beberapa menit berlalu aku dan yumna sampai dicafe lalu kami memesan makanan. Cafenya memang tidak terlalu jauh dari sekolahku.

"Yumna kamu pernah berpikir untuk terbang ga" membuka pembicaraan.

"Aku pernah terbang" jawab yumna santai

"Serius" aku melebarkan mataku.

"Iya, naik pesawat, naik heli kan terbang".

Aku memutar bola mataku "Bukan itu maksudku"

"Iyaiya, maksud kamu terbang dengan sayap atau seperti flm tingker bell, terbang dengan serbuk ajaib? Hahahaha misella misella ini dunia nyata bukan dunia dongeng"

"Iya, aku tahu itu tidak masuk akal, tapi entah kenapa aku ingin sekali merasakan terbang" jawabku sambil menutup mata layaknya menikmati aku sekarang sedang terbang.

"Nah makanannya datang, ayok makan ga usah mikir yang ngga2".


Habis makan aku dan yumna pulang kerumah masing-masing, sampai dirumah suasana rumahku tenang ga ada siapa-siapa, aku langsung masuk kekamarku lalu merebahkan badanku tidak lama mataku terpejam.

"Kenapa kamu pulang"

"Loh kenapa kalau aku pulang ini rumahku juga"

"Kenapa kamu ga tinggal saja sama perempuan gelapmu itu!!"

"Jangan asal ngomong kamu yah, aku tampar kamuu"

Aku terbangun mendengar pertengkaran papah mamaku, aku mencoba tidak menghiraukannya dan tidur kembali dengan menutup telingaku dengan bantal, namun sia-sia "Huhh persetan" aku membuang bantal kesembarang arah, rasanya percuma saja. Lebih baik aku bangun. lalu menarik nafas panjang melihat jam ternyata sudah pukul 19.30.

Aku memutuskan keluar kamar untuk minum, mereka terus saja bertengkar tanpa menghiraukanku betapa hancurnya perasaanku melihat mereka terus-terusan seperti itu, aku masuk kekamarku kembali memakai jaket, aku berpikir ada baiknya aku kerumah omaku saja.

Sampai dipintu mamahku teriak "Misella kamu mau kemana" tanpa menghiraukannya aku terus berjalan keluar. Aku menyuruh pak diman mengantarku.

Didalam mobil aku menyenderkan kepalaku lalu memejamkan mata mencoba menenangkan pikiranku.

"Non besok sekolahnya gimana?" tanya pak diman

"Besok, pak diman minta bi ina ambil perlengkapan sekolahku didalam kamar lalu pak diman bawa kerumah oma".jawabku yang masih memejamkan mata.

"Oh baik non."

*

*

*

Tidak lama aku sudah sampai dirumah oma

Tok..tok..tok

"Oma ini misella"

Tidak lama oma membuka pintu "loh misella malam-malam begini datangnya sama siapa?"

"Sendiri oma, dirumah berisik".

Tampaknya oma menghela nafas sepertinya dia tau maksud aku mengatakan berisik, oma memang sudah tau kalau mamah, papahku sering bertengkar. Oma sering memperingati mereka tapi percuma, mereka sangat keras kepala. Dan oma pernah menyuruhku untuk tinggal bersamanya tapi aku menolak takut merepotkan oma.

"Yasudah ayok masuk nak, kamu sudah makan?" tanya oma, setiap berkunjung kerumahnya hal itu dulu yang ditanyakan dan kebetulan perutku juga sangat keroncongan.

"Belum oma"

"Hemm pas sekali tadi oma masak rendang kesukaanmu, tunggu yah oma siapkan" tidak membutuhkan waktu lama omaku datang membawa semangkuk rendang yang aromanya sangat lezat "Nah sudah siap yuk makan"

Sayapun mulai mencicipi rendang buantan oma, rasanya sangat lezat ,membuat mood saya kembali lagi.

"Bagaimana, enak ga?"tanya oma

"Enak oma" sambil tersenyum Manis.

Kami berbincang dan sesekali becanda, malam panjang yang menyenangkan. Setidaknya aku bisa sejenak melupakan masalahku.

*

*

Matahari yang masuk disela-sela jendela memaksaku untuk membuka mata. rasanya tidurku tidak cukup.  Aku berbalik melihat jam dan aastaga aku telat. Aku langsung berlari mengambil handuk.

"Omaa apakah pak diman sudah datang membawa perlengkapan sekolahku" teriakku di dalam kamar mandi.

"Sudah ada sayang, pak diman menunggumu dari tadi diluar. Terus bajunya sudah oma taruh dikursi depan tv"

Selesai mandi aku buru-buru memakai baju dan akhirnya siap untuk kesekolah aku berlari dan sudah ingin naik mobil omaku teriak "hei jangan buru-buru seperti itu,sarapan dulu syang, paling tidak minum susu saja" teriak oma

Alhasil aku kembali berlari kedalam dan mengambil segelas susu lalu meminumnya "Dah oma"

"Hati-hati sayang" teriak oma lagi

flyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang