"baiklah sekarang kita mulai berangkat" ucap devid dan naik ke kuda mereka masing-masing begitupun aku dan irelia. kami mengambil jalur yang diperintahkan kakek dervin aku lalui bersama irelia agar lebih dulu sampai. karena sudah ketahuan jadi devid meilih jalur itu agar lebih cepat sampai. Mungkin kakek dervin akan kaget atau mungkin marah karena rencanya tidak sesuai. Aduuh maafkan aku kakek dervin.
**
Sampai di kota Vanceburg
"pasar?" tanya jack.
"yah kata kakekku kota ini adalah pusatnya perdagangan, turunlah dari kuda kalian masing-masing. disini sangat ramai " jawab devid
"misella" devid memanggilku "dimana kakek menunggumu.
"Kakek menyuruhku mencari sebuah toko bunga"
selang beberapa waktu Kami menemukan tokoh bunga itu. Dan benar disitu ada kakek dervin dia tampak kaget melihatku datang bersamaan dengan devid. Dia mengangkat alisnya karena bingung. Tidak ingin membuat dia larut dalam kebingungannya aku menjelaskan semuanya. Setelah menjelaskan semuanya aku kira dia akan marah karena sudah sia-sia menunggu kami. Tenyata dia tersenyum.
"hmm baguslah"
"maafkan aku kakek dervin jadi sia-sia menungguku disini".
"mana mungkin sia-sia justru aku menemui kalian karena ingin memberikan sesuatu yang penting, tunggu sebentar" kakek dervin mengambil sesuatu didalam keretanya, sebuah kotak dari kayu berukuran kecil, dia membuka kotak itu ternyata sebuah tongkat persis yang ada di dalam buku itu, aku baru pertama kali melihat tongkat itu secara langsung ukurannya tidak besar dan juga tidak terlalu kecil mungkin sekitar 25cm dengan ukiran yang sangat indah
Jack memukul jidatnya "astaga devid kau lupa membawa tongkat itu, kita mencari permatanya sedangkan tongkatnya kau lupa membawanya"
"berikan kepadaku kakek" ucap devid.
"eh ini bukan untukmu, yang lebih pantas memegang ini adalah misella,ambillah nak, tapi tidak bersama kotaknya, kamu akan membawanya sangat berat jika bersama kotaknya
Dengan hati-hati aku mendekatkan tanganku ke tongkat itu, ketika tongkat itu menyentuh telapak tanganku tongkat itu mengeluarkan sinar biru dan aku merasa seperti ada aliran yang membuat tubuhku bergetar, ketika cahaya itu sudah mulai memudar, aku membuka mataku."wowww" ucap jack kagum melihat kejadian tadi
"kalian akan mengisi crystal itu dengan ketiga permata yang kalian akan kumpulkan" ujar kakek dervin menerangkan "aku yakin kalian akan berhasil, devid jaga teman-temanmu nak, baiklah kalau begitu kakek pergi dulu".
Kereta kakek dervin mulai menjauh meninggalkan kami. kami mulai melanjutkan perjalanan lagi.
Kota ini benar-benar sangat ramai, rumah-rumahnya kelihatannya sudah sangat tua, dan sediktit kotor juga, mungkin karena tempat perdagangan.dan lebih uniknya lagi yang melakukan perdagangan ini mereka mempunyai tubuh yang mungil hidungnya yang panjang dan telinga yang lebar, mereka menjual berbagai macam dari sayuran buah-buahan, baju sampai berbagai perhiasan. Melihat ini aku jadi sangat rindu dengan yumna dia sangat suka tempat perbelanjaan.
"eh kalian tunggu disini aku ingin membeli buah dulu" ucap jack lalu mengikat kudanya
"emmm apakah aku juga boleh membeli sesuatu sebentar?" tanyaku ragu "boleh, tapi jangan terlalu lama" jawab devid
Aku menghampiri toko perhiasan yang tidak terlalu jauh tempat mereka menunggu. dari tadi aku memperhatikan toko perhiasan ini, menjual perhiasan yang sangat unik, aku ingin membeli gelang untuk yumna. Entah apakah ini sempat aku berikan ketika suatu saat aku kembali kedunia manusia lagi. Aku mengeluarkan koin yang ada disakuku. Kakek dervin yang memberikannya.
"nona aku ingin membeli gelang ini 2" dia memberikan gelang itu lalu aku memberikannya 2 koin
"koin yang nona berikan sangat banyak"
"ambil saja" ucapku lalu tersenyum
Setelah membeli gelang ini aku berjalan untuk kembali. bruukkk.. ada anak kecil yang menabrakku dia terjatuh dan semua yang dibawanya ikut terjatuh aku membantunya untuk berdiri ada luka memar di pipinya.
"dasar pencuri" geram laki-laki didepanku yang mempunyai tubuh yang mungil dengan 2 orang dibelakangnya dia menatap tajam anak kecil yang kini sembunyi dibelakangku "berikan anak kecil itu, dia sudah mencuri obat-obatan di tokoku".
Aku mencoba untuk jongkok dan bertanya kepada anak itu "apa benar kau mencuri?" dia mengangguk "tapi obat ini untuk kakekku, aku tidak punya uang untuk membelinya" kata anak itu dengan ketakutan.
"hmmmm aku kenal dengan anak ini, maaf atas tindakannya. Biar aku yang membayar obatnya" aku memberikan 2 koin untuk pria itu. Kemudian pria itu pergi
"te..terimakasih" ucap anak itu "tidak usah takut, rumah kamu dimana? Biar aku antar"
"tidak usah kak" anak itu memungut semua bawaanya yang tadi terjatuh lalu buru-buru untuk pergi.
"anak kecil kamu melupakan sesuatu" anak kecil itu menoleh dan melihat benda yang ada ditanganku sebuah telinga palsu yang ikut terjatuh ketika dia tadi terjatuh. dia merabah telinganya lalu berlari mengahampiriku ingin mengambil telinga palsunya yang berada di genggamanku, ketika akan merebutnya aku langsung menutup tanganku "kamu bukan penduduk dikota ini yah. Dihidung dan ditelingamu itu palsukan" bisikku agar orang tidak mendengarnya "kalau kamu tidak mengizinkan aku untuk mengantarmu. Aku akan teriak. Dan aku tidak akan membantumu lagi" dia hanya menunduk tanpa meresponku "masih tidak mau juga? Oke baiklah aku akan mulai teriak Perhaati......"
"jangan beritahu siapa-siapa kumohon. Jika orang tau, maka aku akan dihukum oleh penduduk disini. Jika aku dihukum aku tidak dapat membawa obat ini untuk kakekku. Kakekku membutuhkan obat ini Baiklah aku mngizinkan kakak untuk mengantarku pulang" ucapnya
Pasti mereka sudah menungguku sangat lama.
"heyy siapa anak kecil yang kau bawa itu"ujar jack
" apa boleh kita mengantarnya pulang"
"astaga kita kemari bukan untuk mengantar anak kecil pulang tapi kita kemari untuk mencari tau tentang peny...." belum sempat jack melanjutkan perkataanya, aku menginjak kakinya. Ini benar-benar terpaksa maafkan aku jack " awww.. kenapa kau menginjak kakiku?"
"iya kita akan mengantarnya pulang" ucap devid
"kenapa buang-buang waktu untuk itu" protes jack
"diamlah" gertak devid. devid kini berjalan mendekati anak itu "rumah kamu berada dimana?" tanya devid kepada anak itu dengan posisi berjongkok"rumahku berada di tengah hutan"
"baiklah. Kamu bersamaku dikuda itu".
APRESIASI ANDA SANGAT BERHARGA BAGI PENULIS.
KAMU SEDANG MEMBACA
fly
Fantasymisella adalah gadis yang mempunyai impian yang menurut banyak orang tidak masuk akal. karena keadaannya dia harus bermimpi seperti itu. hanya untuk ketenangan. sampai akhirnya ada seorang pria berambut biru yang bisa mewujudkan mimpi misella. Dan t...