Bagian 27

25 2 0
                                    

"Aku mau berry itu" kata peri kecil yang menarik rambutku tadi.


                                                                       **

"Yasudah kemarilah" dia terbang kearahku lalu duduk di telapak tanganku."Kau mau berrynya?"ucapku menatap peri kecil itu, dan dibalas dengan anggukan.

"Tapi beritahu aku dimana kunci dari pintu itu" dia sama sekali tidak menjawab pertanyaanku dan malah menunduk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tapi beritahu aku dimana kunci dari pintu itu" dia sama sekali tidak menjawab pertanyaanku dan malah menunduk. "Hummmm berry ini sangat harum, pasti rasanya sangat lezat" kataku, mendengar itu dia langsung mendongak, dia benar-benar sangat lucu. "Aku akan memberikan semua berryku untukmu"

"Yasudah biar aku tunjukkan" ucapnya tapi pada saat itu juga banyak temannya yang juga peri menghampirinya entah datangnya dari mana sekitar 5 orang

"Kenapa kau ingin memberi tahukan kuncinya" gumam salah satu peri yang masih bisa terdengar olehku.

"Dia ingin memberikanku banyak berry"

"Dasar rakus"

"Pasti kau juga ingin berrynya kan"

"Emmm iya sih"

"Kalau begitu jangan halangi aku"

Astagaa percakapan mereka benar-benar sangat lucu, sampai perutku terasa sakit menahan tawa.

"Lalu bagaimana dengan perintah ratu, yang menyuruh kita untuk menjaga pintu itu"

"Tidak apa-apa, kelihatannya juga mereka orang yang baik"

Iya kami tidak jahat kok, kalau kami bertemu dengan ratumu, kami akan menjelaskan semuanya, kami benar-benar harus masuk ketampat tinggal kalian, namanya Tomita kan? Mereka semua mengangguk merespon apa yang aku tanyakan.

"Yasudah berikan kuncinya kepada wanita itu" ujar salah satu dari mereka, peri kecil yang menghampiriku dan memberikan kuncinya.

"Terimakasih" ucapku diselingi senyuman yang lembut, melihat itu dia juga ikut tersenyum

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Terimakasih" ucapku diselingi senyuman yang lembut, melihat itu dia juga ikut tersenyum.

"Misella kenapa kau sangat lama sekali" ujar jack menghampiriku " waahhhhh" dia terkejut melihat banyak peri kecil di sekitarku "misella itu peri kecilnya mengapa kau tak menangkapnya?tunggu biar aku mengambil jaringnya" ujar jack terburu-buru

flyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang