"tapi nona" belum selesai berbicara aku menginjak kaki irelia agar dia melepaskan genggamannya pada lenganku. "maaf aku harus melakukan ini irelia" gumamku berlari mengikuti anak itu.
**
"ibu tolong aku, aku takut hiks...hikss..hikss" astaga perempuan yang membawa anak itu adalah seorang penyihir. Aku mengetahuinya karena wajahnya sangat mengerikan. Aku sebenarnya sangat takut apalagi tidak ada sama sekali senjata ditanganku. Tapi aku harus berani atau penyihir itu akan membawa anak itu. Aku mengambil kayu runcing yang tergeletak dijalan lalu mulai berlari mendekati anak itu semakin aku berlari. Semakin cepat juga langkah penyihir itu membawa anak itu, aku semakin mempercepat lariku. tapi tidak mungkin aku akan menyampainya. Penyihir itu sudah mengikat anak itu pada tongkatnya dan siap untuk terbang.
"hey". Aku mengambil batu dan melemparkannya dan berhasil batu itu menimpuk pas dikepala penyihir itu. Penyihir itu berbalik menampilkan wajah yang sangat menyeramkan. Aku menelan ludah. Rasanya ludah yang aku telan seperti menelan batu. Aku mundur langkah demi langkah. Namun penyihir itu semakin mendekat. Tidak ada cara lain lagi aku harus menyerang penyihir itu dengan kayu yang kupegang. Tapi dia menepisnya dengan tongkat sihirnya lalu membuang kayu yang aku pegang. Entah apa yang akan terjadi pada diriku aku pasrah. Penyihir itu akan menusukku aku memejamkan mataku dengan nafas yang memburu.
Mungkin sekarang aku sudah mati.
"nona misella"tapi tunggu aku mendengar suara irelia,apakah Itu irelia? aku membuka mataku perlahan dan melihat penyihir itu ambruk didepanku dengan anak panah yang menancap diperutnya, aku berbalik dan melihat irelia memegang panah, aku langsung berlari dan memeluknya
"nona misella tidak apa-apa"ucap irelia
"yah, terimakasih sudah datang menolongku"
"kalau begitu sekarang kita kembali, sebelum pengeran datang dan melihat kita tidak berada disana"
"tunggu sebentar , aku menolong anak itu dulu" aku berjalan mendekati anak yang diikat tadi. Aku melepaskan ikatannya "tenanglah aku akan menyelamatkanmu" ucapku. "terimakasih" kata anak itu
"anakku"tiba-tiba seorang wanita paruh baya datang dan memeluk anak yang aku selamatkan tadi "terimakasih sudah menyelamatkan anakku"
"yah" kataku sambil tersenyum,
"ayo nona" ajak irelia.
DEVID POV
Keadaan kota yang semula tentram kini sangat kacau, tidak banyak yang harus aku lakukan. Aku tahu tujuan mereka datang untuk mencari kami.
"hai devid" seorang perempuan yang sangat seksi tengah menghalangi jalanku saat ini, bukan hanya menghalangi jalanku dia juga megelus pipiku sampai meraba ke area dadaku dengan kuku panjangnya dengan kuteks berwarna hitam. Niatnya mungkin ingin menggodaku "bagaimana bisa aku membunuh lelaki tampan seperti mu" tambahnya lagi
Seketika aku sadar bahwa dia adalah seorang penyihir ketika dia mengatakan ingin membunuhku, aku langsung mendorongnya hingga ia sedikit terdorong kebelakang.
"awalnya ketika melihat kau setampan ini, aku tidak berniat untuk membunuhmu, tapi karena menolakku aku sedikit kecewa" secara tiba-tiba dia sudah berada pas dihadapanku dan mencekik leherku, semakin lama cekikannya semakin kuat "minta maaflah agar aku tidak membunuhmu" ucap penyihir itu menyunggingkan senyum percaya diri.
Tapi senyuman itu tidak bertahan lama. Kini wajah yang dihiasi senyuman kini berubah dengan eksperi kesakitan "aku tidak akan pernah minta maaf pada penyihir busuk sepertimu, dan satu lagi aku akui pergerakanmu sangat lincah untuk mencekikku tapi salahnya kau mencekik orang yang sedang memegang pedang" tubuh penyihir itu ambruk didepan ku dengan luka tusukan pedang yang sangat dalam tetap pada perutnya.
"devid" dari kejauhan jack dan hidden datang menghampiriku
"tidak ada penyihir lagi"ucap hidden
"kalau begitu kita kembali" kataku lalu mulai berjalan
"eh tunggu!!, apakah wanita cantik ini sudah tewas?" teriak jack, yang melihat penyihir itu tergeletak penuh darah , memang tidak bisa dipungkiri bahwa penyihir yang aku bunuh tadi sangat cantik
"dia penyihir"jawabku singkat sambil berjalan.
"emang ada yah penyihir secantik ini?"
"tidak ada penyihir cantik, hanya saja dia tidak menampilkan wajah aslinya"ucap hidden "kau masih mau tinggal dstu? Bawa saja kalau kau mau" tambah hidden
"ihyuuuu"gumam jack lalu berlari mengejar kami.
Aku berjalan sambil memandang kota ini. Banyak nyawa tewas tak terselamatkan, sebagian terluka. Sebagian Rumah mereka pun hancur hingga bersisa abu. Tidak ketinggalan kepulan asap sisa pembakaran dari rumah penduduk disini. Terbesit dalam hatiku rasa penyesalan, mengapa aku harus menginap dikota ini, jika kami tidak singgah maka tidak ada yang akan terjadi dikota ini.
Dari kejauhan aku sudah bisa melihat misella dan irelia menunggu kami didepan kamar yang kami sewa. Syukurlah dia mendengarkan apa yang aku katakan, dan mereka berdua tampak baik-baik saja.
"are you okey" ucapku menghampiri misella, dia mengangguk mengiyakan.
"tapi luis dan carloz belum kembali"
"kami disini tuan" teriak mereka bersamaan
"baiklah, bereskan barang-barang kalian kita lebih baik pergi dari kota ini secepatnya, sebelum banyak penyihir lagi yang akan datang dan lebih memporakporandakan kota ini, tujuan mereka datang untuk membunuhku, jika tujuannya tidak berhasil pasti penyihir ziana akan menyuruh penyihir yang lebih kuat. Sebelum mereka datang kita harus pergi"
"astagaa kita bahkan belum istirahat" protes jack
"lihat kota ini. Karena kita jadi seperti ini." bentakku
Semua pasrah dan mengikuti apa yang aku katakan, aku tahu semuanya sudah sangat lelah bahkan aku juga lelah. tapi tidak ada pilihan lain lagi jika semakin lama kami berada ditempat ini maka banyak kemungkinan buruk akan terjadi. Aku tidak mau membuat kota ini semakin hancur dan juga Aku tidak mau kehilangan teman-temanku dan juga Dia.
MISELLA POV
Tiba-tiba devid menyuruh kami untuk membereskan barang-barang untuk melanjutkan perjalanan. Bukan ide yang buruk. Aku juga tidak mau melihat kejadian seperti tadi lagi rasanya membayangkannya saja membuat tubuhku lemas tak bertulang bukannya takut tapi aku merasa iba dengan apa yang dirasakan penduduk disini.banyak dari mereka yang kehilangan keluarganya. Dan aku benci melihat momen yang seperti itu.
Kami sudah siap melanjutkan perjalanan lagi, aku menghembuskan nafas dengan kasar lalu naik kekudaku, pandanganku tertuju kedepan.aku tidak berani memandang kesekelilingku. Sekeliling kota ini. Itu hanya akan membuatku menangis.
KAMU SEDANG MEMBACA
fly
Fantasymisella adalah gadis yang mempunyai impian yang menurut banyak orang tidak masuk akal. karena keadaannya dia harus bermimpi seperti itu. hanya untuk ketenangan. sampai akhirnya ada seorang pria berambut biru yang bisa mewujudkan mimpi misella. Dan t...