Bagian 18

36 15 1
                                    



"waaaah horee aku sangat suka sup, kakekku juga suka dengan sup" dia sebahagia itu.


**

Aku mulai memasak pertama aku memotong sayur-sayurannya terlebih dahulu setelah sayurannya sudah terpotong semua. aku minta tolong kepada anak itu untuk membantuku menyalakan api. Aku mulai memasak sup itu. Aku memasukkan semua bahan kedalam tungku yang disediakan anak itu. Beberapa menit berlalu supnya sudah matang. sebelum menyajikannya aku mencoba supnya terlebih dahulu dan rasanya lumayan enak. Aku menyajikan supnya lalu membawanya kemeja. Dimeja anak itu ternyata sudah menunggu sup ini

"nah sudah siap silahkan makan" kataku menaruh semangkok sup itu dimeja

"waaah aromanya sangat lezat. Pasti ini sangat enak" anak itu mulai mencicipi sup itu "ini benar sangat lezat"

"tuan silahkan makan, aku membuat sup lumayan banyak. Aku tahu pasti anda sudah lapar" ucapku hati-hati tapi dia sama sekali tidak menggubris perkataanku

"yaah kakekku pasti juga lapar. Sebenarnya kakekku juga sangat bosan makan ubi" anak itu beranjak dari tempat duduknya berlari menuju ruang tamu dan menarik tangan kakek itu untuk ikut makan bersamanya. Dan ternyata kakek itu tidak menolak. Dia sudah duduk dikursi meja makan. Dia mulai menungkan sesendok sup kepiringnya dan mulai mencicipi. Aku menutup mata tidak ingin melihat dia mencicipi supnya aku takut dia akan tidak suka dengan supnya. hmmm Dia sama sekali tidak mengeluarkan suara. Apa mungkin dia menyukai supnya? Aku mencoba membuka mataku secara perlahan. Hal yang pertama aku lihat kakek itu meneteskan air mata.

"astagaa maafkan aku rasanya tidak enak yah. Biar aku masak ulang" dengan cepat aku ingin mengambil sup yang berada dimeja namun dia memegang tanganku

"terimakasih nak" aku bingung kenapa kakek itu berterimakasih kepadaku "selama beberapa tahun kini aku bisa meraskan kembali sup seperti buatan istriku" ucap kakek itu dia terus mengeluarkan air mata dan terus mengucapkan terimakasih

"anda tidak usah seperti itu mungkin ini kebetulan"

"nama kamu siapa?" tanyanya

"oh iya dari tadi aku tidak memperkenalkan namaku. Namaku misella kalau tuan?"

"namaku Paul Cratcus"

"kalau aku  joey"anak itu juga ikut menyebutkan namanya

"yasudah ayo duduk bersama kami, kita menikmati sup ini bersama-sama" sikap kakek itu tiba-tiba sangat berubah. semula dia sangat dingin kini berubah menjadi sangat baik dan lembut

Tok...tok...tok.. "apakah kami juga boleh masuk"dari luar terdengar suara jack" astaga iya dari tadi aku melupakan mereka

"siapa lagi itu" ucap kakek itu

"maaf tuan itu temanku" eheemm begini ceritanya... aku menceritakan semua kejadian tadi dari aku menemukan anak itu sampai bisa masuk kerumahnya

"oh iya aku lupa. Aku juga bisa mendapatkan obat ini karena bantuan kakak ini, dia yang bayar obat ini" anak itu juga membantuku menjelaskan ke kakek paul. Dan akhirnya dia mengizinkan temanku masuk

"waw sup, kebetulan perutku lapar" tanpa disuru jack langsung duduk dikursi meja makan dan menuangkan sup ke piring yang kosong

"kakak ini yang membuatnya" joey menunjukku,

"aku membuat sup seperti yang kamu ajarkan" bisikku ke irelia yang pas berdiri disampingku.

Sekarang kami sudah berada di ruang tengah dari rumah ini kami semua duduk. Dan hidden tampaknya sangat menyukai tempat ini. Yah pasti dia merasa ini surganya karena disini banyak buku. Seperti yang aku katakan tadi kakek yang semula terlihat sangat garang kini sangat lembut. Bukan hanya hidden yang menikmati tempat ini tapi kami semua. Kelihatannya diluar sudah mulai hujan.aku menikmati setiap tetesan air  hujan yang jatuh di atap rumah kecil ini. Aku menyeruput teh panas dari mug sambil menikmati kakek paul bercerita. Dia bercerita mengapa penyihir putih tinggal dia satu-satunya dan sampai menyembunyikan identitasnya itu benar sangat  menarik sampai tidak mengalihkan pandanganku.

"nah sekarang tujuan utama kalian ingin bertemu denganku apa?" tanya kakek paul setelah bercerita panjang lebar

Devid kini menjelaskan semua tujuan kami bertemu dengannya "kami membutuhkan pertama itu untuk menyelamatkan negeri kami dari penyihir hitam itu"

"tapi Apa kalian membawa anak manusia itu. Hanya dia yang bisa melenyapkan penyihir hitam itu"

"aku!" jawabku singkat

"baiklah,tunggu disini" dia pergi meninggalkann kami mungkin untuk mengambil permata itu. Tidak lama dia kembali membawa sebuah kotak kecil berwarna putih. Dia membuka secara perlahan kotak itu menampilkan permata putih yang sangat berkilau. "tapi tunggu!! Apa kalian mempunyai tongkatnya?" tanya kakek paul

"tunjukkan misella" ucap devid. "tunggu sebentar"sahutku Aku mengambil tas yang berisi tongkat itu dan mengeluarkannya

"tongkat Holy gem, sudah sangat lama aku tidak melihat tongkat ini dia masih saja sangat berkilauan, yasudah kau pantas memasang permata ini nak" dia meberikan kotak yang sudah dibukanya tadi dengan perlahan aku mengambil permata itu dari kotak merah itu lalu dengan sangat hati-hati aku memasangnya pada tongkat itu. Seperti halnya saat pertama kali aku memegang tongkat itu muncul cahaya berwarna putih dan semua badanku terasa dingin. Selang beberapa waktu cahayanya padam dan tubuhku sudah merasa tidak dingin lagi" aku mengalihkan pandanganku pada kakek paul menyaksikan hal tadi dia meneteskan air mata. Entah kenapa

"dulu aku hanya bisa bekhayal kapan aku bisa melihat tongkat Holy gem lagi yang bisa mengubah dunia ini agar bisa seperti dulu lagi. Dan sekarang aku menyaksikannya walaupun masih kurang dua permata lagi. Tapi pasti kalian akan berhasil mendapatkannya, dan oh iya aku ingin memberikan kalian satu lagi"dia berdiri sambil mengusap air matanya menuju rak bukunya dia mengambil sebuah kertas yang terselip disebuah buku. Kini dia menunjukkannya dan itu adalah sebuah peta. "setelah kalian dari sini. Kalian kearah sini. Di daerah sini terdapat negeri mermaid. Tempat yang mereka tinggali dia membuatnya seperti  ilusi namun nyataa, mereka ada. Mereka menyembunyikan tempatnya karena dahulu banyak pemburu yang berburu mermaid dan banyak dari mereka ditangkap. aku tahu kalian bisa memecahkannya, kalian harus sedikit berhati-hati pada klan mermaid, sebenarnya mereka baik tapi mereka berubah sedikit ganas setelah kejadian itu. Dan setelah itu kalian kearah sini, kalian akan menemukan sebuah tempat yang didalamnya kalian akan menemukan bunga yang kalian cari namun kalian juga harus sedikit hati-hati karena ada peri yang sedikit nakal yang tinggal ditempat itu".

flyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang