"baik ratu, terimaksih sudah mempercayai kami" ujar devid.
**
Lalu kami meninggalkan istana, tujuan kami ingin kembali ke pesta itu lagi karna irelia, luis dan carloz berada disana namun devid menarikku dan membawaku entah kemana sementara hidden dan Jack lebih dulu terbang didepan kami, mungkin mereka tidak menyadari kalau aku dan devid tidak berada dibelakangnya lagi.
"Kau ingin membawaku kemana?" ucapku
"Aku ingin membawamu kesuatu tempat" ujarnya tersenyum yang masih menggenggam tanganku, "apakah boleh nona misella" ucapnya lagi
Aku hanya mengangguk menyetujui
Tidak lama kami sampai ditempat yang dimaksud devid. Tempat ini semula tampak biasa saja tapi dengan satu kali jentikan jari devid membuat bunga yang berada ditempat ini menyala
"Wowwww" ucapku takjub
"Kamu suka?" tanya devid
"Hmmm, bagaimana bisa kamu mendapatkan tempat ini"
"Kemarin aku berkeliling sambil mencari udara segar, dan tiba-tiba aku menemukan tempat ini, aku langsung teringat dirimu, apalagi aku merasa belum menepati janjiku membawamu ketempat yang indah agar bisa melupakan masalahmu malah hanya membuat dirimu semakin sulit"
"Kau tahu, perjalanan ini sangat menyenang buatku, aku bertemu teman baru, tempat baru dan bahkan pengalaman baru. Terlebih lagi aku sangat bersyukur bertemu denganmu" perkataanku membuatnya tersenyum lagi
Devid pov
Mendengarnya mengatakan itu aku semakin tidak bisa memungkiri bahwa aku mencintainya, aku memetik bunga lalu memberikannya "Misella" aku kini menatapnya sangat dekat wajahnya dan wajahku hanya berjarak berapa centi saja yang membuatku semakin tidak terkendali aku tahu kalau ia sekarang sangat degdegan terlihat wajahnya yang memerah dan itu membuatnya semakin lucu "Apakah salah jika aku mencintai manusia?"tanyaku
"Emm..."
Belum sempat dia berbicara aku mengecup bibir wanita yang ada dihadapanku, yang mungkin membuatnya terkejut aku tahu ini sangat tiba-tiba aku sadar dan cepat melepaskan ciumanku namun tak disangka Misella menarik tengkukku dan mencium bibirku kembali, aku yang merasakan itu, satu tanganku memeluk pinggangnya dan satu tanganku lagi menarik tengkuknya memperdalam ciuman ini, memaksa membuka lebar mulutnya agar lidahku leluasa masuk dan bermain didalamnya, dia tampak menikmatinya semakin lama ciuman ini berlangsung. tiba-tiba dia memukul dadaku dan aku melepaskan ciumannya
Terlihat dia mengambil nafas sebanyak-banyaknya, dia menatapku sambil tersenyum "Maaf aku kehabisan nafas" ucapnya yang membuatku tertawa melihat kepolosannya yang langsung menariknya kepelukanku, memeluk tubuhnya dengan erat.
"Mungkin aku terlalu bersemangat hehehe" ujarku yang masih menikmati tubuhnya dalam pelukanku dan sesekali mencium puncak kepala misella
*
*
*
Pagi tiba, kami akan memulai perjalanan lagi, dan yah tinggal selangkah lagi kami akan berhasil tinggal 2 hari lagi waktu tersisa, dan mungkin perjalanan ketempat penyihir hitam itu tidak membutuhkan waktu yang lama karena tidak terlalu jauh dari sini.
Misella dan irelia tampaknya sedang berbincang dengan Licia sedangkan hiden dan jack masih berada didalam rumah licia, mungkin sedang merapikan barang-barangnya.
"Perlengkapanku sudah siap" ujar jack keluar dari rumah bersama hidden
"Sebaiknya kita berangkat sekarang, waktu kita tidak banyak" ujar hidden
"Iya sepertinya kita harus cepat berangkat" ucapku lalu merapikan barang-barangku diatas kuda yang akan ku tunggangi.
Misella Pov
Rasanya sangat sedih harus meninggalkan licia walaupun aku hanya satu hari bersamanya rasanya hubunganku dengannya sudah sangat dekat.
"Entah aku bisa atau tidak berkunjung ketempatmu lagi, tapi satu hari ini aku sangat menikmatinya, dan beruntung bisa mengenalmu" ucapku lalu memeluk licia erat.
"Aku harap kau bisa berkunjung lagi misella"ujarnya yang masih memelukku.
"Sepertinya kurang sopan kalian pergi tanpa pamit kepadaku" tiba-tiba ratu datang menghampiri kami, dengan sigap kami memberikan hormat
"Maaf ratu, sepertinya kami melakukan banyak kesalahan berkunjung kenegeri anda" ucap devid yang masih menunduk memberikan hormat
"Aku hanya bercanda mengatakan itu" ucapnya tersenyum lebar memperlihatkan giginya yang rapih "Sebenarnya aku kemari ingin memberikan sesuatu kepada misella" ucapnya lalu menghampiriku. "Ambil ini!" dia memberikanku sebuah cincin dengan permata putih sebagai hiasannya "cicin ini bisa mengabulkan apa saja keinginanmu, tapi hanya sekali, tolong gunakan dengan sangat baik" tambahnya lagi, aku tersenyum dan mengucapkan terimakasih.
"Kalau begitu kalian bisa melanjutkan perjalanan, aku dengar waktu kalian hanya sedikit"
"Sekali lagi terimakasih ratu sudah menerima dan percaya kepada kami" ucap devid lalu menundukkan kepalanya. Setelah itu licia memberi kami kue yang semula membuat kami mengecil tapi sekarang berbeda dia memberi kami kue yang membuat ukuran kami kembali seperti semula. Dan sekarang semua tampak mengecil kembali. Aku menunduk agar jarakku dengan licia tdk terlalu jauh, lalu memegang tangannya yang mungil "Terimakasih sudah membantu kami, kamu peri yang cantik dan sangat baik, aku sangat senang bisa bertemu denganmu" dia tersenyum dengan tatapan sendu lalu mengahapus air matanya yang sejak tadi ia tahan.
Kami mulai berjalan, suasana haru karena harus meninggalkan licia, ada pertemuan tentu ada perpisahan. Hanya beberapa menit kami sampai pada perbatasan antara hutan dan negeri tomita lebih tepatnya pintu kayu itu.
Devid lalu memutar knock pintu itu dan seperti yang dikatakan Ratu azura pintunya tidak akan terkunci ketika orang didalamnya ingin keluar berbeda halnya jika orang yang ingin masuk pintu tersebut akan terkunci.
Aku kembali menghirup aroma hutan dengan aroma pohon pinus yang khas, kami menghampiri kuda masing-masing yang dua hari kami tinggal.
"Halo bung, bagaimana keadaanmu?, maaf karena meninggalkanmu terlalu lama" ucap jack mengusap kudanya
"seberapa jauh kerajaan penyihir hitam devid?" ujar haiden
"kita mungkin hanya menempuh jarak 3 km kearah selatan" sahut devid
"kalau begitu kita langsung melanjutkan perjalanan saja, aku sudah tidak sabar menebas kepala para penyihir busuk itu" ucap jack yang bersemangat
"hoo....hooo....., aku mendengar ada yang ingin menebas kepalaku" kami semua berbalik mengikuti arah suara yang tidak asing ditelingaku
Spontan mataku membulat sempurnah dengan tangan yang gemetar, bagaimana tidak, didepanku adalah Penyihir Ziana bersama 2 penyihir lainnya dengan tatapan yang sangat tajam. Devid menarikku agar lebih dekat dengannya begitupun dengan aku langsung menarik tangan irelia "berlindung dibelakangku" katanya "tenanglah, tidak akan terjadi apa-apa" ucapnya lagi
"Pasti kalian bertanya-tanya kenapa aku terus mengetahui dimana kalian berada, baiklah aku akan memberitahumu satu rahasia" ucapnya tersenyum sinis.
KAMU SEDANG MEMBACA
fly
Fantasymisella adalah gadis yang mempunyai impian yang menurut banyak orang tidak masuk akal. karena keadaannya dia harus bermimpi seperti itu. hanya untuk ketenangan. sampai akhirnya ada seorang pria berambut biru yang bisa mewujudkan mimpi misella. Dan t...