Bagian 19

43 11 0
                                    

Dan setelah itu kalian kearah sini, kalian akan menemukan sebuah tempat yang didalamnya kalian akan menemukan bunga yang kalian cari namun kalian juga harus sedikit hati-hati karena ada peri yang sedikit nakal yang tinggal ditempat itu".

**

"peri seperti kami" ujar jack memotong pembicaraan paul.

"oh tidak nak, mereka berukuran sangat kecil. apa kau pernah membaca buku tentang tongkat Holy Gem?"

"yah aku pernah membaca bukunya dan itu hanya membuatku bingung. permata biru ada pada mermaid , dan mawar yang tumbuh ratusan tahun yang lalu, astaga itu hanya membuatku semakin bingung

"begini biar aku jelaskan semuanya, dulu dikota Vanceburg disitulah klan penyihir putih tinggal, dan tongkat Holy gem ada bersama kami, karena kekuatan dari tongkat itu sangat kuat sampai penyihir hitam ingin memilikinya. Karena dia tidak mampu melawan kami jadi dia menghembuskan rumor pada klan Dimble bahwa kami ingin memusnahkan mereka sehingga klan dimble tersulut emosi lalu datang dan membakar kami. mereka menggunakan klan Dimble karena mereka tau kami tidak akan menggunakan sihir kami kecuali pada penyihir hitam. Disaat suasana sudah mulai kacau. raja kami, Raja Erfe tau bahwa ini adalah rencana dari penyihir hitam untuk mencuri Holy gem dia memanggil aku dan Ecto albert, aku dan Ecto adalah kepercayaan Raja erfe. Untuk menjaga tongkat holy gem. raja Erfe mengembalikan permata  itu pada asal dari inti permata itu didapatkan. Permata biru dikembalikan pada klan mermaid dan permata merah dikembalikan pada bunga mawar itu dan permata berwarna putih ini diberikan kepadaku. Sedangkan ecto diperintahkan untuk membawa tongkatnya kepada klan peri. raja mengatakan suatu saat akan ada seorang anak manusia yang bisa menemukan bagian-bagian dari tongkat ini, dan hanya dia yang bisa menggunakannya. Sehingga pada saat itu juga aku dan Ecto diperintahkan untuk lari sejauh-jauhnya. Mulai dari hari itu aku sudah tidak pernah berani untuk keluar dari rumah kecil ini. Karena permata ini.

"jadi kamu mengenal ecto albert, dia teman baik kakekku. Tapi sayang sekali dia sudah Tiada. Tapi kenapa dia tidak mengatakan bahwa masih ada penyihir putih selain dia?" tanya devid

Kakek paul tersenyum sejenak. lalu mulai berbicara "mungkin dia mengira aku sudah mati, karena yang dia ketahui aku adalah penyihir yang penakut" dia mengembuskan nafasnya dengan berat "tapi aku harus tetap hidup untuk menunggu kalian, dan diwaktu tidak disangka-sangka kalian datang. Aku kira ini hanya akan menjadi sebuah khayalan. Nah hanya itu yang aku ketahui, dan dengan cerita tadi mungkin bisa sedikit membantu kalian" selesai bicara lalu dia menutupnya dengan senyuman. Tidak terasa hujan diluar sudah mulai redah. Kami memutuskan  hari ini juga kami memulai perjalanan kembali.

"setidaknya.... kalian menginaplah sehari. Kalian akan berangkat besok pagi" pinta kakek paul

"kami tidak punya banyak waktu, mungkin di lain waktu" kata devid sambil tersenyum.

"baiklah nak, aku tahu kalian pasti bisa".

kami sudah berada diluar rumah dari kakek paul, kami sudah akan berangkat tapi jack dan hidden masih memasang pelana kekudanya. Setelah selesai kami naik kekuda kami masing-masing untuk menuju kesebuah tempat dimana terdapat klan mermaid entahlah nama tempatnya apa. Kami mulai memacu kuda meninggalkan rumah kecil milik kakek paul.

"tetaplah hidup penyihir baik, kami akan berkunjung setelah kami berhasil!!" teriak jack, pada kakek paul. Kakek paul membalasnya dengan tersenyum dan melambaikan tangan.

**

Kami semua terdiam. Kami hanya fokus mengikuti devid yang memegang peta. Karena tadi hujan aku mencium aroma hujan yang baru turun tadi. Sangat segar. Aku memandang sekelilingku pohon pinus yang tinggi tersusun begitu rapih masih ada tersisah bintik-bintik hujan menempel didedaunan. Entah sudah berapa lama aku menunggangi kuda. Pantatku mulai pegal. Dan tidak ada tanda-tanda mereka akan istirahat.

flyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang