Prolog

325 15 1
                                    

"Ayahhhh......." teriak seorang gadis cantik.

"Pergi kamuu,jangan menggangguku hahaha" Ucap pria yang sedang mabuk berat.

"Ibuuu" Teriak gadis itu lagi.

"Sasya kamu masuk ke kamar ya nak!" Perintah ibu sambil menahan tangis.

"Tapi ayah menyakiti ibu"

"Tidak nak,ayahmu hanya sedang mabuk saja.Masuklah ke kamar "

Gadis itu berlari menuju kamarnya. Dibalik pintu kamar, dia menangis melihat perlakuan ayah kepada ibu nya.

Gadis itu melihat apa yang di lakukan ayahnya dari sela pintu kamar.

Ayahnya tak henti-henti nya menampari ibu nya,sesekali sambil mengumpat.
Hal ini tidak hanya terjadi sekali saja,tetapi sudah berkali kali. 

"Saya benci sekali dengan kamu,gara gara perjodohan ini saya menjadi menderita.Saya ditinggalkan kekasih yang sangat saya cintai" Teriak laki laki itu sambil membabi buta.

"Mas,sampai kapan kamu begini terus?kapan kamu mau menerima aku sebagai istri sah mu mas?kita sudah bersama sama sejak lama,tapi apakah kamu tidak bisa melupakan kekasihmu itu sedikitpun?"

"Apa ?kamu bilang melupakan? kalau di suruh memilih,aku lebih memilih membunuh mu dari pada melupakan kekasihku dulu"

"Mas itu masa lalu mu,sekarang ada aku dan Sasya yang menjadi masa depan kamu.Lupakan cinta kelam mu itu mas,aku mohon "

'plakkkkkkkk' sebuah tamparan kembali mendarat di wajah wanita itu.

"Ini yang membuat saya semakin benci dengan kamu,kamu selalu menyuruhku melupakan kekasihku itu "

"Dia bukan kekasihmu lagi mas!  Sekarang ada aku istri mu dan Sasya anakmu"

'Plakk' tamparan lagi.

"Diam kamu! Saya tidak pernah sudi memiliki anak dari kamu,karena saya tidak pernah cinta dengan kamu " Tegas laki laki kasar itu.

Gadis bernama Sasya itu keluar dari persembunyian nya dan berlari kecil ke arah ayah ibu nya.

"Ayah jangan sakiti ibu yah" Teriak gadis itu sambil memeluk ibu nya .

"Kamu lagi kamu lagi! kamu itu cuma anak sialan yang hadir di kehidupan ini,gara gara kamu saya dan ibumu tidak jadi bercerai. " Balas ayah nya .

"Baiklah mas,jika kamu tidak bisa menerima kita. Ceraikan aku! "

"Okee saya senang sekali nyonya ,akhirnya kamu minta cerai.Baiklah kita berdua cerai, besok saya akan urus perceraian kita" Kemudian laki laki mabuk itu pergi dan membanting pintu.

"Ibu.." Panggil gadis itu sambil terisak.

"Sabar nak,kamu yang kuat ya! " Ucap ibu sambil memeluk nya erat.

"Ibu,Sasya harus bagaimana?Sasya harus pisah sama ayah" Gadis itu terisak-isak.

"Nak,masih ada ibu disamping kamu. Kamu adalah anak yang kuat tanpa ayahmu,kamu lihat sendiri kan?saat kamu bersama ayahmu,kamu malah di sakiti oleh ayahmu sendiri. Kamu juga sudah kelas 6,sebentar lagi kamu Smp ,jadi kamu bisa lebih kuat dan lebih mandiri lagi"

"Baik ibu"

"Besok kita pergi dari rumah ini,kita pindah rumah.Saat kamu lulus SD nanti,kita pindah kota saja."

"Iya ibu..."

............................















Engkau, ImamkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang