25. Nasehat Sahabat

188 8 0
                                    

Pukul 04.30.Setelah sholat subuh ,Sasya duduk di balkon kamar nya sambil menatapi matahari yang menjelang terbit.

Dari semalaman dia merasa sangat cemas.
Pasalnya Rezky tidak pulang semalaman,saat Sasya menelfonnya dia bilang sedang ada piket malam di rumah sakit.

Bukan tidak percaya dengan suami sendiri tapi Sasya merasa ada yang Rezky tutup tutupi .

Sasya tidak berhenti memandangi ponsel nya, dia berharap Rezky segera pulang atau sekedar mengabari.

"Kenapa mantengin HP terus sih?"

Sasya terlonjak kaget.Tiba tiba ada yang menyentuh kedua bahu nya .

"Mass?"

"Selamat pagi sayangg" Ucap Rezky sambil mengecup kening Sasya.

"Kenapa baru pulang,semalaman kemana?"

"Tadi nya ada piket jam 10 sampai jam 12. Waktu mas mau pulang, Pribadi teman mas yang polisi itu telfon..."

"Lalu,bagaimana dengan Ganjar?" Tanya Sasya tidak sabaran.

"Dengerin mas dulu Sya!"

"Iya mas maaf..."

"Jadi tadi Pribadi telfon, kalau mas nggak sibuk,mas disuruh ke kantor polisi. Dan mas kesana..Mas ajak pengacara keluarga,dan mas mengusulkan sesuatu. "

"Teruss"

"Tentu nya disana ada Ganjar juga. Mas bilang ke Pribadi dan Samson pengacara mas. Mas mau ganti semua kerugian yang di alami korban,misal toko emas. Mas akan ganti barang yang hilang,kebetulan Ganjar belum sempat mengambil banyak barang karena keburu di hajar masa,jadi mas nggak bangkrut bangkrut banget buat ngeganti nya. Yang di Counter HP juga begitu,Ganjar hanya mengambil uang 5 juta,ini mas masih sanggup ganti. Dan untuk anak anak jalanan,Ganjar ingin menemui mereka buat minta maaf dan memperbaiki kesalahan nya. "

"Lalu?"

"Ganjar sudah berjanji akan memperbaiki diri. Dia akan pulang bersama kamu Sya,dia ingin kuliah dengan sungguh sungguh. Kata nya jika dia nanti sukses, dia yakin ayah nya tidak akan seperti ini lagi. Dan Ganjar juga bilang,dia akan mendirikan rumah belajar kecil kecil an untuk anak jalanan sebagai rasa permintaan maaf nya,dan dia juga minta tolong sama mas mengenai modal membangun tempat nya. Dan dia minta tolong sama kamu buat jadi pengajar sementara.Lebih jelas nya Sya,nanti Ganjar sendiri yang bilang ke kamu.."

Sasya tersenyum sumringah...

"Mas nggak bohong?"

"Nggak Sya.Tapi ini masih rencana,semalam mas masih dapat persetujuan dari anak anak jalanan. Belum tahu sama yang punya counter dan toko emas,mas belum menemui mereka.Rencana nanti mas akan menemui mereka, bersama dengan Badi dan Samson."

"Semoga hasil nya tidak mengecewakan ya mas.Biar Ganjar bisa pulang bersama kita. Terus luka di wajah Ganjar bagaimana?apa sudah sembuh?"

"Tenang,itu sudah di obati. Harusnya kamu tidak lupa kalau di kantor polisi juga ada rumah sakit nya Sya..." Ucap Rezku gemas..

"Hehe iya mas. Mas mandi dulu! sudah sholat subuh?"

"Sudah Sya. Yaudah mas mandi dulu, kamu turun nya nunggu mas apa sekarang aja?"

"Nunggu mas saja. Sekarang mas mandi,Sasya siapkan baju untuk mas."

"Iyaa sayangku,siapkan baju rumahan saja ya sayang. Hari ini mas tidak ke rumah sakit ataupun kampus. "

"Siap komandan,," Ucap Sasya sambil berhormat..

Rezky mengusap kepala Sasya dan mencium nya.

Selesai mandi,Sasya dan Rezky harus segera turun untuk bergabung dengan anggota keluarga lainnya. Catat! Indah masih nebeng di rumah Sasya.

Engkau, ImamkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang