21. OTEWE SAH

115 6 0
                                    

Sasya terdiam di kamar sambil menatapi sebuah foto yang selalu disimpan nya.
Foto nya bersama Ganjar.  Iya, foto mereka berdua waktu menikah.

Setetes air mata Sasya keluar tanpa permisi. Dengan sigap Sasya langsung mengusap nya ,dia tidak ingin ada yang tahu kalau dia sedang menangis.

'Ganjar dimana kamu dek? Kakak nggak berhenti khawatirin kamu.  Maaf kakak nggak bisa cari kamu lagi, keadaan kakak sedang begini.  ' Monolog nya sambil melihat kaki nya yang sebelah kanan.

Tok...tok...tok........

"Sya,di bawah udah siap semua nih. Turun yuk!" Ajak Indah.

Indah sekilas melirik apa yang di pegang Sasya, namun Sasya buru buru membalik foto itu.

"Sya,,nggak usah di tutupin lagi.Aku sudah tau kok itu foto siapa. Sya,kamu harus bangkit, jangan berlarut dalam kesedihan kamu. Sebentar lagi kamu akan menikah dengan mas Rezky,ya walaupun mas Rezky nyebelin. Tapi mas Rezky baik kok,nggak seperti Ganjar. Kamu nggak perlu lagi mikirin Ganjar, tuh anak emang nggak bisa di kasihanin. Udah di baikin malah kurang ajar."

"Indahh,,sudah ya! Jangan bahas lagi ! Lagian aku udah nggak sedih kok , aku malah seneng akhirnya aku bisa mendapat calon imam yang baik. Dan,,aku hanya rindu dengan Ganjar. Bagaimana pun itu, Ganjar masih menjadi adik aku. Aku punya tanggung jawab buat jaga dia. "

"Iya udah. Nanti kalau kamu sudah nikah sama mas Rezky,suruh mas Rezky buat cari Ganjar. Dia pasti akan ngelakuin apapun, kalau kamu yang minta .Nanti aku bantu atur siasat..Okee?"

"Bolehlah bolehlah......." Jawab Sasya sambil terkekeh.

"Huuu,,,Yaudah turun yuk, sebentar lagi keluarga mas Rezky akan datang"

Sasya mengangguk........

*******

Acara makan malam berlangsung sangat khidmat. Saat semua selesai makan, semua tamu dan tuan rumah berkumpul di ruang keluarga.

"Dimulai dari mana ini?" Tanya pak Doni sambil tersenyum. Karena ia lihat semua pada diam,dan canggung.

"Terserah pak Doni saja. Hanya ada pak Doni sebagai tetua laki laki disini" Ucap bu Rahayu.

"Saya serah kan saja kepada yang mau menjalani. Rezky,silahkan kamu bicara" Pak Doni mempersilahkan anak pertama nya itu untuk meluruskan niat baik nya.

Rezky angkat bicara "Bismillah......Ibu, maksud saya datang kemari bersama dengan ayah bunda adalah pertama untuk bersilaturahmi, dan kedua saya berniat untuk melamar putri ibu. Saya sudah mempertimbangkan banyak hal,saya juga sudah berbicara deng Sasya. Dan alhamdulilah, Sasya mau dan menerima saya yang masih banyak kekurangan ini"
Rezky nampak grogi dan deg deg an saat berbicara dengan calon mertua nya.

"Alhamdulilah, jika nak Rezky sudah memiliki niat yang baik. Coba tanya Sasya lagi, hati manusia bisa berubah ubah dalam mengambil keputusan!" Saran bu Rahayu.

" Syaa.....--?" Panggil Rezky.

"Insyaallah Sasya tidak berubah pikiran. Sasya tetap ingin melanjutkan ini ke hubungan yang lebih serius dan tentu nya sampai halal,sampai ajal memisahkan kita" Sasya menjawab Rezky dengan hati yang yakin.

"Alhamdulilah, Terimakasih Sya" ucap Rezky penuh dengan kebahagiaan dalam hati nya.

"Sudah yakin Sya? Ibu tidak ingin kesalahan yang dulu terulang kembali Sya" Ucap bu Rahayu sambil mengusap pundak Sasya.

" Sasya yakin bu. Sasya juga yakin kalau mas Rezky adalah laki laki yang baik,dewasa dan tentu nya sholeh, insyaallah " Jawab Sasya meyakinkan sang ibu.

Engkau, ImamkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang