14. Terbongkar

119 7 0
                                    

"Assalamualaikum Sya, kamu kenapa nggak ngampus?" Tanya Indah melalui sambungan telefon.

"Waalaikumsalam. Indah aku hari ini izin ya,soal nya aku ada acara mendadak nih" Jawab Sasya.

"Oh, yaudah kalau begitu. Kalau ada apa apa sama curut itu jangan sungkan buat cerita ke gue ya "

"Asyapp hehe"

Setelah memutuskan sambungan telefon nya dengan Indah, Sasya segera memesan taxi online untuk mengantar nya ke suatu tempat.

Sasya sampai di sebuah tempat yang tidak asing lagi bagi nya. Sasya meraih handphone miliknya dari dalam tas. Dia segera menghubungi seseorang.

Tuttt,,,,tut,,,, tut,,,, Tersambung, tapi tak kunjung dijawab.

Sasya mencoba nya lagi,hingga berkali kali....

"Ass---"

"Ada apa? apa kamu sudah berubah pikiran dan mau menandatangi surat itu?"
"Assallamuallaikum ayah" Sasya mengulangi salam nya yang tadi di potong oleh ayah nya.

"Ayah,Sasya ingin bertemu dengan ayah. Sekarang Sasya sudah berada ditempat yang biasa Sasya bertemu dengan ayah"

"Ada apa? saya tidak mau kesana jika tidak membawa keuntungan buat saya"

"Ayah,Sasya mohon.  Ayah kesini ya"

"Tunggu 15 menit" Perintah sang ayah.

"Iya ayah, Ass-----" Sambungan terputus begitu saja.

Ini sudah lewat dari 15 menit. Sasya masih sabar menunggu ayah nya datang. Dia semakin memupuk sebuah kesabaran,atas apa yang sudah di alami nya.

"Segera tanda tangan!"

Sasya menoleh ke belakang . Ternyata ayah nya sudah datang. Perlu di catat, surat itu tidak pernah lupa untuk di bawa.

Sasya menarik nafas panjang. . .

"Ayah,dengarkan Sasya baik baik. Sasya mau menandatangan surat itu, asalkan ayah memberitahu Sasya mengenai sesuatu"

"Sesuatu apa? soal Ganjar?"

"Ayah? Ayah bagaimana bisa tahu? "

Laki laki itu hanya tersenyum miring....

"Kenapa? pernikahan kamu dengan anak orang kaya itu tidak bahagia ya? " Ucap nya..

"Ayah,ceritakan semua nya kepada Sasya yah! "

"Tanda tangan surat ini dulu!" perintah Ayah.

"Sasya ingin, ayah memberitahu Sasya terlebih dahulu"

"Baik" .....

...............

Sasya tidak berhenti menangis setelah mengetahui semua rahasia yang selama ini tidak dia ketahui. Baru tadi pagi setelah pertemuannya dengan sang ayah, Sasya mengetahui sebuah fakta. Sampai sekarang Sasya masih bingung hendak berbuat apa.

"Sasyaaa".... Panggil ibu nya lembut..

"Iya bu,ada apa?" Jawab Sasya sambil memfokus kan pandangan nya kepada sang ibu.

"Kamu dari tadi siang belum makan lo Sya. "

"Iya bu,nanti saja"

"Syaa,,jangan menduakan Allah,hanya untuk memikirkan masalah dunia mu. Benar kamu sedang ada masalah tapi ingat jangan lalaikan sholatmu,dan ibadah mu yang lainnya juga. Tadi ibu bolak balik lihat keadaan kamu,ibu tahu kamu belum sholat ashar kan? buruan sholat Sya. Berdoa kepada allah,minta lah agar semua masalahmu cepat selesai. "

Engkau, ImamkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang