3.Makan Malam

203 13 1
                                    

Malam ini Sasya terlihat sangat cantik dengan menggunakan gamis syar'i serta hijab yang terlihat sangat cocok di tubuh Sasya. Sasya memoleskan bedak di wajahnya yang manis dan sedikit memakai lipstick. Walaupun hanya make up ringan,tetapi itu tidak mengurangi kecantikan dari seorang Alfisya.

Gadis berwajah kalem dan manis itu segera turun untuk menghampiri ibu nya.  Mereka akan pergi makan malam di rumah Bu Alimah. Beberapa hari yang lalu, kedua keluarga itu membuat kesepakatan untuk makan malam bersama.

"Ibu, Sasya sudah siap"

"Yasudah,kita berangkat sekarang"

Sasya dan ibu nya pergi dengan mengendarai mobil,tentunya Sasya yang mengemudi.

Jalanan malam itu bisa di bilang sangat ramai,namun tidak sampai macet total.
Sasya sangat berhati hati membawa mobilnya,itu mobil pertama nya dan masih harus membayar angsuran beberapa kali lagi.

"Ibu,kita harus masuk gang yang mana?" Tanya Sasya,sambil fokus mengemudi.

"Gang sebelum perpustakaan Sya!"

"Baik bu,"

Sasya membelokkan mobilnya dan memasuki gang yang luas. Ini adalah gang untuk memasuki perumahan elite.
Sasya berhenti di depan rumah yang ber cat putih,gerbang nya pun juga sudah terbuka sejak tadi.

"Assalamualaikum" Salam Sasya dan ibu nya.

"Waalaikumsalam" Jawab bu Alimah.

"Eh tamu nya sudah datang,ayo silahkan masuk !" Lanjut nya.

Semua duduk di meja makan keluarga,

"Bu Rahayu dan nak Sasya, terimakasih banyak karena sudah mau datang untuk makan malam bersama kami. " Ucap pak Doni,suami bu Alimah.

"Sama sama pak, kebetulan kita juga lagi free. Sasya juga sedang menganggur,tidak ada tugas kuliah" Jelas Bu Rahayu.

"Baguslah kalau begitu"

"Oh iya bu Rahayu, nak Sasya. Kenalkan ini putra pertama saya" Ucap Bu Alimah sambil memegang tangan putra nya.

"Perkenalkan ,saya Rezky Bagas Ardoni." Rezky memperkenalkan diri nya.

"Saya Rahayu,teman nya ibu kamu" Ucap Bu Rahayu.  Rezky bersalaman dengan Bu Rahayu.

"Ini putri saya,Sasya" Lanjut Bu Rahayu.

"Oh iya,Sasya salam kenal " Sasya mengangguk, mereka saling mengangkupkan tangan tanpa bersentuhan.

"Putra kedua ku belum pulang bu,maaf ya"

"Tidak apa apa bu Alimah,nama nya juga anak muda."

"Sasya sudah bekerja?" Tanya Rezky basa basi.

"Masih kuliah kak." Jawab Sasya sopan.

"Loh,saya kira sudah bekerja. " Sahut pak Doni.

"Masih mau semester 5 pak," Ucap Sasya sambil tersenyum.

"Memang nya umur kamu masih berapa nak?" Kali ini Bu Alimah yang bertanya.

"Umur saya 24 tahun bu" Jawab Sasya.

"Wahh masih muda ya," Sahut Rezky.

Sasya hanya tersenyum.

"Rezky coba kamu telfon adikmu! Kenapa dia tidak segera pulang? " Perintah Pak Doni kepada Rezky.

"Baik yah" Rezky pergi ke atas untuk mengambil handphone nya. Setelah dia menelfon adiknya, Rezky kembali bergabung di ruang makan.

"Bagaimana kak?" Tanya Bu Alimah.

"Masih otw bun" Jawab Rezky.

Semua orang di ruang makan itu,asyik mengobrol dan bercerita.  Tetapi urusan makan memakan belum di mulai, karena masih menunggu satu anggota lagi.

Hampir setengah jam.....

"Adik mu tadi katanya otw, tapi kok belum sampai juga " Ucap Pak Doni.

"Sabar yah,mungkin macet" Rezky meyakinkan ayah nya.

"Assalamualaikum......"

"Waalaikumsalam"
Semua mata melihat ke arah si pengucap salam.

"Dari mana saja kamu nak,kenapa lama sekali?" Tanya Bu Alimah lembut.

"Habis ekstra bunda,tadi kan Ganjar sudah bilang, nggak usah nunggu Ganjar" Jawab nya.

"Oh iya, bu Rahayu, nak Sasya perkenalkan ini putra kedua saya, namanya Ganjar Alif Ardoni. "

"Iya, salam kenal ya nak Ganjar,saya Rahayu temannya ibu kamu dan ini anak saya Sasya" Bu Rahayu memperkenalkan diri.

"Salam kenal ibu Rahayu,dan mbak Sasya" Ucap Ganjar.

Sasya hanya tersenyum saja...

"Dalam rangka apa nih, kok tumben ada makan malam bersama?" Tanya Ganjar tiba tiba.

"Apa jangan jangan,mas Rezky mau tunangan sama mbak Sasya?" Lanjut Ganjar.

"Tidak kok" Sahut Sasya dengan cepat.

Rezky sendiri juga juga tidak menyangka dengan apa yang diucapkan oleh adik nya.
"Kamu ini asal njeplak saja" Protes Rezky.

"Tidak dek,ini cuma makan malam biasa saja. Kebetulan Bu Rahayu ini teman baik nya bunda" Ucap Bu Alimah memperjelas.

"Ya nggak jadi masalah juga kan bun, kalaupun mas Rezky sama mbak Sasya tunangan? " Ganjar masih kekeuh dengan pendapat nya.

"Ini kenapa jadi membahas tentang tunangan sih? sudah sudah, kita makan malam saja. Ayo silahkan bu Rahayu,nak Sasya!"

"Iya bu Alimah,terimakasih " Ucap Bu Rahayu sopan.

Acara makan malam berjalan sangat khidmad. Di antara mereka pun tidak ada yang berbicara saat makan. Saat acara makan sudah selesai,Sasya membantu bu Alimah beres beres piring dan membantu mencuci nya.

"Kenapa mas nggak nikahin mbak Sasya aja sih?" Tanya Ganjar secara tiba tiba.

'Uhukkkkkkk'
Rezky yang sedang menyesap kopi pun mendadak tersedak.

"Kamu ini ngawur ya,mana mungkin mas mau nikahin wanita yang mas sendiri nggak kenal ?"

"Loh mas kan udah kenal,tadi juga udah kenalan. Mas juga udah tau keluarga nya"

"Mas belum tahu tentang semua nya. Lagian Sasya nya apa mungkin mau sama mas? mas kan udah 32 tahun,Sasya masih 24 tahun. "

"Yaelahh cuma beda 8 tahun mas,nggak masalah "

"Kamu kok ngotot banget ya dek?" Rezky menatap Ganjar curiga.

"Ya aku cuma kasihan sama mas,mas udah mapan,udah jadi dokter,udah 32 tahun,tapi kok masih jomblo ya?"  Ejek Ganjar.

"Stop jodoh jodohin mas ya ! " Kali ini Rezky tidak terima.

"Iya deh iya" Ganjar mengalah.

Sekarang semua berkumpul di ruang keluarga,padahal jam sudah menujukkan pukul 21.30. Seharusnya Sasya dan ibu nya sudah pamit pulang,tetapi masih di tahan oleh tuan rumah.

Mereka masih berbagi cerita,shareing ,dan membahas tentang peluang bisnis.

Waktu sudah pukul 22.15,Sasya dan ibu nya pamit pulang. Tuan rumah pun mempersilahkan dan mengantar sampai depan.

Saat tamu tamu nya sudah pulang,keluarga bu Alimah pun masuk ke dalam rumah dan kembali ke ruang keluarga.

"Bunda,Rezky mau bicara"

"Ada apa kak?"

"Rezky............."
................................



Engkau, ImamkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang