Setelah hampir satu minggu di rawat di rumah sakit,pagi ini Sasya sudah boleh pulang. Sasya pulang di temani oleh ibu nya dan Rezky. Ketiga sahabat nya ada jam kuliah pagi ini,pak Doni dan istri sedang ada tugas di luar kota.
"Syaa,kamu sama nak Rezky dulu ya ? ibu mau ambil kartu keluarga dulu"
"Iya bu.." Jawab Sasya patuh.
Sasya duduk di kursi roda,dan ada Rezky di belakang nya. Selama Sasya sakit, Rezky menjadi double sibuk. Tapi Rezky sangat tidak keberatan melakukan semua ini, semua untuk dan demi Sasya.
Keadaan masih hening karena hanya ada mereka berdua. Sebenarnya tidak berdua, ada banyak orang yang berlalu lalang di loby rumah sakit.
Rezky mengolah otak nya, dia harus bicara apa saat ini? Sasya juga hanya diam....
"Mas "
" Syaa" Ucap Sasya dan Rezky bersamaan."Kamu duluan Sya!" Perintah Rezky.
"Mas Rezky dulu saja"
"Kamu dulu Sya,ladies first"
"Yasudah..Mas Rezky nggak capek apa?,harus periksa pasien mas Rezky,belum lagi kalau ada operasi,terus masih harus jagain Sasya. Sasya lihat mas Rezky sibuk sekali semenjak Sasya sakit"
"Kamu ini bicara apa sih Sya,itu semua kan tugas saya sebagai dokter"
"Iya mas. Tapi mas Rezky tidak perlu ikut sibuk mengurus Sasya,sudah ada ibu kan?"
"Sya,saya ikhlas melakukan apapun buat kamu. Buat menjaga kamu selama nya pun saya sanggup,selama saya masih di beri nafas oleh Allah"
"Mas,berhubung sekarang Sasya sudah boleh pulang,mas Rezky tidak perlu repot bolak balik ke ruangan Sasya lagi. Mas Rezky bisa lebih fokus mengurus pasien mas Rezky. Terimakasih selama Sasya sakit,mas Rezky sudah turut repot buat Sasya"
"Saya tidak pernah merasa repot. Saya malah dengan senang hati bisa membantu kamu Sya. "
"Iya deh iya..Ibu kenapa lama sekali mas?"
"Kita nyusul ibu yuk" Ajak Rezky.
"Boleh"
Rezky mendorong kursi roda Sasya . Mereka melewati banyak orang yang sedang duduk ataupun yang sedang berlalu lalang.
"Wah mas Rezky ini siapa nya?" Tanya seorang perawat laki laki.
"Ouhhhh jangan jangan calon istri nya nihh" Sahut seorang suster .
"Danu,Laras ! Kalian ini mentang mentang baru married jadi seenak nya ledekin saya yang jomblo ini ya?" Gurau Rezky sambil tertawa ringan.
Danu dan Laras adalah perawat di rumah sakit tempat Rezky bekerja. Rezky sudah tidak asing lagi di mata para perawat maupun staff rumah sakit lainnya. Sosok Rezky yang terkenal sangat ramah,sopan,baik ,tidak sombong dan bonus nya adalah tampan sangat di gemari oleh banyak orang, terutama para suster maupun dokter wanita. Namun tidak ada satu yang dapat singgah di hati Rezky.
Dulu Rezky pernah menaruh hati pada seorang wanita yang telah dipilih nya.
Namun takdir tidak merestui,wanita itu telah menikah dengan laki laki yang sudah dipilihkan oleh abi nya."Ya maka nya mas,buruan di halalin biar ngga jombss terus" Laras terkekeh.
"Doain ya. " Jawab Rezky sambil tersenyum.
Sasya merasa ada yang aneh di dalam sana. Jantung nya berdebar lebih cepat,tepat nya merasa deg-deg an saat mendengar jawaban Rezky atas godaan teman perawat nya itu.
"Iya kita doain,semoga kalian bisa cepet cepet halal. Kasian nih mas dokter,masa' jomblo terus,ngga ada yang di nafkahin " Laras dan Danu tertawa bersamaan.
"Terserah kalian deh,saya permisi dulu !" Pamit Rezky
"Mau kemana mas kok buru buru?" Timpal Danu.
"Mau cetak undangan,dan kalian berdua tidak bakal saya undang" Gurau Rezky sambil mendorong kursi roda Sasya.
Saya diak diam tertawa,dan Rezky menyadari nya..
"Kenapa ketawa begitu Sya?Ada yang lucu?" Tanya Rezky jengkel.
Akhir nya tawa Sasya meledak,,namun tidak sampai terbahak bahak.
"Lucu aja sih mas. Seorang dokter bisa di jadiin bahan ledekan buat perawat nya hahaha"
"Mereka berdua itu paling hobi kalau nge bully saya. Kalau yang lain ngga berani bilang macam macam seperti tadi"
"Mas Rezky akrab banget ya sama mereka tadi?"
"Dulu Danu adik tingkat saya dan kita sudah kenal sejak masih kuliah. Ternyata dia menyusul saya bekerja disini setelah lulus kuliah. Dan saya ada kenalan perawat cewek, yang nama nya Laras tadi. Dan waktu itu Danu bilang ke saya ' Mas kenalin mbak mbak nya itu ke saya dong, lagi pingin punya doi yang lebih tua nih' katanya"
"Jadi si Laras-Laras itu lebih tua dari pada Danu yang sekarang menjadi suami nya?" Sasya terkejut.
"Iya,beda 2 tahun doang!"
"Nggak banyak sih..." Sasya mangut-mangut.
"Kalau kamu sama saya tuaan saya,memang nya kamu mau sama saya yang tua ini?" Pertanyaan Rezky masih sama tujuannya , hanya beda kalimat dari yang sebelum nya.
"Haha mas Rezky apa sih?" Sasya mengalihkan topik.
Rezky beralih dan sekarang duduk berjongkok di depan Sasya. Spontan mata mereka bertemu, dan dengan cepat Sasya mengalihkan pandanganya pada sebuah jendela yang ada di samping nya.
"Syaaa,,,sampai saat ini pertanyaan saya masih sama . Tulus dari hati saya yang paling dalam,saya mengucap kalimat ini. "
"Saya ingin kamu menjadi bagian dan pelengkap tulang rusuk saya" Lanjut Rezky.Sasya masih terbungkam,belum mengucap apa apa. Dia cukup tahu diri untuk menerima Rezky sebagai calon suami nya.
"Tapi mas---"
"Sya saya bicara ini sangat tulus,dan saya sudah sangat berniat. Saya tidak akan memandang fisik kamu dan kekurangan kamu. Yang saya lihat dari kamu adalah besar nya rasa sabar dan rasa bersyukur yang kamu miliki, itu lah yang membuat saya ingin memperjuangkan kamu."
"Mas,apa mas Rezky tidak malu punya istri lumpuh seperti Sasya?"
"Ya allah Sya,kenapa saya harus malu? Saya akan lebih malu jika saya punya istri yang hanya bermodal cantik,banyak gaya,tapi tidak bisa menjaga ketaatan nya dan menjaga kehormatannya"
"Apa mas Rezky sudah yakin? Apa mas Rezky sudah sholat malam? meminta jawaban dari Allah?"
"Saya agak sedikit risih saat saya menceritakan ibadah saya Sya. Tapi demi mendapat kepercayaan dari kamu,saya dengan senang hati memberi tahu kamu . Saya sudah sholat istikharah selama saya menaksir kamu sya,dan ada beberapa kali saya memimpikan kamu. Dan yang membuat saya semakin yakin adalah sebelum nya saya sholat seperti biasa dan saat saya tidur saya bermimpi menikah dengan kamu. Itu terjadi waktu malam sebelum pagi nya kamu kecelakaan" Jelas Rezky.
Deg.......
'Mimpi itu sama' Batin Sasya.
"Akan saya fikirkan lagi mas. Dan saya harus bertanya kepada ibu terlebih dahulu"
"Silahkan Sya,semoga tidak mengecewakan " Ucap Rezky sambil tersenyum.
Rezky bangkit dan kembali mendorong kursi roda Sasya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Engkau, Imamku
Teen FictionBismillah.... "Aku hanya wanita biasa, yang tak secantik Aisyah dan Fatimah. Tapi,Insyaallah aku bisa menjaga derajat ku sebagai seorang wanita muslimah." "Ya allah ya tuhanku,pertemukan hamba dengan salah satu umatmu yang bisa membimbing hamba,dan...