Chapter 3

8.5K 309 4
                                    

Hai hai hai eaaa udah chapter 3 nih..
Maaf ya aku jarang updetnya:)

"Jangan menilai buku dari covernya jika belum melihat isinya."

-Viona🖤-

"Diam jangan teriak-teriak berisik!" kata Satria dengan nada sedikit kesal.

"Njir ni cowo kasar amat sama anak kecil" batin Viona.

"Bi bawa Satya ke kamar" kata Satria kepada wanita paruh baya itu.

"Baik den" jawab wanita paruh baya itu dan langsung membawa Satya ke kamar.

"Ihh abang aku kan kangen kok disuruh ke kamar bareng bibi" kata Satya sambil memajukan bibirnya kesal.

Satria tidak menghiraukan Satya dan segera berjalan menuju kekamarnya.

"Lah terus gua mo ngapain disini" kata Viona kepada Satria yang tidak tau apa maksud Satria mengajak Viona kerumahnya.

"Tunggu aja gua di kursi itu ntar lagi gua turun" jawab Satria dan segera naik kekamarnya.

Viona pun pasrah dan duduk untuk menunggu Satria.

Setelah beberapa menit Viona menunggu dia pun merasa bosan karena hanya duduk diam dan tidak tau mau melakukan apa.
Viona berjalan untuk melihat isi rumah Satria yang penuh dengan barang antik yang mungkin peninggalan dari kakek neneknya. Mata Viona tertuju ke suatu bingkai antik yang berisi foto keluarga yang sedang tersenyum bahagia.

"Astaga tuhan ganteng banget dah si Satria kalo lagi senyum" batin Viona.

•••••

Satria dikamar...

"Njir ngapain gua ngajak dia ke rumah, bego amat sih gua ya tuhan" Kata Satria yang tidak tau apa alasan dia membawa Viona ke rumahnya.

Drrtttt..anggep aja bunyi telepon.

"Hm".

"......."

"Anjin*" kata satria dan langsung turun ke bawah.

•••••

Viona melihat Satria yang terlihat tergesah-gesah turun dari tangga.

"Lo pulang aja" kata satria dan segera berlalu pergi.

"Lah tu orang gila apa gimana dah dia yang ngajak gua ke sini dia juga yang nyuruh pulang" kata Viona kesal dan segera pergi.

•••••

Saat ini banyak perkumpulan laki-laki yang sedang bersiap-siap untuk tawuran ya itu geng Satria AROKSA.

"Woi lu pada udah hubungin si bangsat" kata andre kepada anggota geng.

"Ga usah kali ini kita biarin ketua kita istirahat" jawab ray.

Dan semua mengangguk paham.

"Woii---anjin* lu pada" kata seorang laki sontak membuat sekumpulan laki-laki itu berlarian menuju ke arahnya.

Bugh...Bugh..Bugh..(suara tinjuan dari sekelompok orang yang sedang tawuran itu).

"Nyusahin njink, gua kan baru skincare tadi dah mo bonyok gara-gara lu pada" keluh andro.

"Lawan bego" kesal andre.

"Anjin* anjin* anjin*" kata andro dan menghindari serangan demi serangan yang diberikan lawan.

SATRIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang