Chapter 15

5.2K 187 1
                                    


"Jangan cari yang sempurna, tapi carilah yang tidak pergi".

-Satria🖤-

"Saya tidak pernah memaksakan seseorang untuk mencintai saya karena jika memang dia tau hatinya untuk siapa dia pasti tidak akan merespon siapapun selain saya".

-Viona🖤-

Disisi lain dihari yang sama..

Viona sampai di rumahnya dia masuk ke dalam setelah selesai membayar taksi online yang dia naiki.

Baru saja Viona akan membuka pintu pagar tangannya dicekal. Sontak Viona kaget dan berputar ke arah dimana tangannya dicekal.

"Duh" kata Viona.

Baru saja Viona akan berbalik tangannya ditarik ke pelukan orang tersebut.

"Aku kangen" ucap orang yang menarik tangan Viona.

"Ya tuhan ngagetin, aku pikir siapa" ucap Viona.

"Kangen gak sama aku ?" tanya orang itu.

"Gak sih" cibir Viona.

"Oh yaudah gua pulang" ucap Satria.

"Ambekkan, iya aku kangen ayo masuk dulu" ucap Viona.

Viona menyuruh Satria untuk duduk di sofa ruang tamu.

"Kamu mau minum apa biar aku buatin" ucap Viona.

"Gak" ucap Satria.

"Gamau minum?" tanya Viona.

"Ya" jawab Satria.

"Yaudah aku mau mandi dulu" ucap Viona.

"Ok" ucap Satria mengiyakan.

"Trus kenapa masih disini, mau aku mandiin?" lanjut Satria.

"Ihh dasar mesum" kesal Viona.

Melihat wajah mesum Satria, Viona bergegas lari menuju ke kamar mandi sebelum Satria berbuat yang tidak-tidak.

Satria terkekeh melihat tingkah Viona yang dianggapnya lucu.

Tak berapa lama, Viona kembali ke ruang tamu dan menghampiri Satria. Viona terlihat lebih segar sesudah mandi.

"Kamu tumben dateng kesini?" Tanya Viona.

"Kan tadi aku udah bilang, aku kangen kamu" balas Satria.

"Masa?" Viona bertanyan tak percaya.

"Iya Viona ku sayang" balas Satria seraya mencubit pelan pipi Viona.

•••••

Raka masih setia menjaga Clarissa yang terbaring di kasur pasien. Rasa bersalah Raka belum juga hilang, dia merasa harus menjaga Clarissa sampai gadis satu itu sembuh dari kondisinya.

Raka memperhatikan wajah Clarissa dengan seksama. Gadis berandalan yang sering ia lihat membolos di rooftop, bahkan Clarissa tak segan-segan merokok di tempat itu.

Yah, Raka sering memperhatikan Clarissa dengan kelakuan yang sering di perbuat gadis itu.

Raka yang terlihat begitu asik menatap wajah Clarissa, sampai tidak sadar bahwa jari-jemari Clarissa perlahan-lahan mulai bergerak.

Hingga Raka tersentak saat jemari Clarissa bergerak menyentuh tanggannya.

"Clarissa??!" Kata Raka spontan.

SATRIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang