Chapter 21

4.3K 149 14
                                    

Maaf telat up lagi:(


Happy reading♡..

Hari-H..

"Ihh Viona kok lama ya cil, bus kan udah mau full, masa dia lupa kalo hari ini ada kegiatan?" ucap Sheyra.

"Gak mungkin lah orang dia ketos, bentar lagi juga dateng tu anak" balas Pricillia sibuk mendengarkan earphone di kedua telinganya.

Belum lama mereka menanyakan keberadaan Viona tiba-tiba saja ada mobil yang masuk dari arah gerbang.

Dan turunlah sesosok laki-laki yang akan membukakan pintu untuk seseorang.
Setelah pintu mobil terbuka betapa terkejutnya sahabat-sahabatnya Viona.

"Viii!" teriak Leony.

"Astaga itu beneran Viona? Sama siapa tuh ganteng banget" ucap Sheyra.

"Iyalah itu Viona siapa lagi? Mata kalian katarak?" kesal Eliza.

Laki-laki yang membukakan pintu untuk Viona pun membelai rambutnya dan memeluknya hangat.

"Astaghfirullah neng kalo mau pelukan jangan disekolah atuh" ucap salah seorang murid.

"Ciee penggantinya lebih ganteng dari yang dulu"

"Ihh dasar cabe"

Kurang lebih seperti itulah ocehan orang-orang yang melihat kedekatannya dengan kakaknya Vano.

Viona langsung berjalan kearah teman-temannya. Hari ini Viona berpakaian santai karena mereka hanya akan pergi ke pantai.

"Vi lo sehat kan?" tanya Leony.

"Harusnya gue yang nanya gitu sama lo" ucap Viona.

"Vi tadi siapa?" bingung Sheyra.

Baru saja mengatakan kata-kata itu Viona langsung dipanggil namanya lewat pengeras suara karena dia merupakan salah satu panitia penyelenggara kegiatan tersebut.

"Vi dipanggil tuh" ucap Eliza.

"Iya bentar ya gue kesana dulu" ucap Viona.

Vionapun berjalan menuju kearah panggilan.

"Iya kenapa bu?" tanya Viona kepada guru yang memanggil namanya.

"Viona jadi ini daftar yang harus dikumpulkan ibu sudah membagikannya kepada kamu kan kemarin?" ucap guru itu.

"Iya sudah Bu" ucap Viona.

"Terus dimana barang-barang yang ibu suruh bawah?" ucap guru itu.

"Oh jadi begini Bu, tadi saya lupa bawa terus kata Abang saya nanti dia bawakan langsung ke pantai" ucap Viona.

"Baiklah silahkan atur posisi duduk di bus, anggota OSIS naik di bus bersama guru-guru, sedangkan untuk siswa/siswi lain kamu arahkan naik ke bus 2,3 dan 4. ucap wanita paruh baya itu.

"Baik Bu" ucap Viona.

Vionapun mengarahkan murid-murid untuk naik ke bus yang sudah ditentukan.

Setelah beberapa menit dia mengatur posisi duduk para siswa dari arah gerbang ada kegaduhan yang ditimbulkan oleh Satria dkk yang baru saja datang ke sekolah. Viona yang menyadari kedatangan mobil Satria pun mengikuti arah mobil itu.

Dari dalam mobil itu turunlah Satria, tapi dia tidak sendiri dia membukakan pintu untuk seseorang, ya siapa lagi kalau bukan untuk Claudia.

Viona yang melihat hal itu langsung memalingkan arah pandangannya ke tempat lain dan memilih untuk mengatur posisi duduk para siswa lagi.

SATRIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang