Chapter 24

4.6K 161 27
                                    

"Jika datangmu hanya mengusir rasa bosan dan penasaran,maka pergilah aku sedang malas berteman dengan HARAPAN!"

-Viona🖤-

Happy reading♡..

"Dasar setan muka triplek!" teriak Leony tetapi Andre sudah berlalu menjauh darinya.

Leony mendengus, dia tidak mau lagi melihat muka sok-sokan Andre. Memang benar kata orang-orang kalo Andre itu datar tanpa ekspresi.

•••••

Jam sudah menunjukan pukul 18.25, seluruh peserta sudah bersiap-siap untuk makan malam usai mereka membersihkan badan.

Meja lipat panjang yang di atasnya sudah terdapat beberapa macam makanan tertata tepat di depan tenda utama.

Bu Sulis bersama dengan Viona, Leony, dan Yasmin mengangkat beberapa makanan lainnya yang baru saja dibuat ke meja panjang.

"Wah, gitu dong kalian,bantuin Bu Sulis masak, kan kalo kayak gini keliatan rajinnya" puji Pak Anton yang saat itu sedang memperhatikan kegiatan Viona, Leony, dan Yasmin.

"Kalo bukan karena hukuman pak, saya mana mau disuruh ngupasin bawang sama nusukin sate, nih liat tangan saya udah rusak, padahal pak kuku saya ini mahal loh perawatannya, harganya jutaan. Satu lagi pak...emang kita nggak keliatan rajin yah selama ini? Kurang apa coba?" tutur Leony mulai berbacot ria.

Viona memutar kedua bola matanya malas. "Mulai lagi tuh anak" pikir Viona.

"Bapak saranin mending uang jutaan kamu yang dipake buat perawatan kuku, kamu pake buat sumbangin ke hal-hal yang lebih berguna. Biar hidup kamu berguna, bukan cuman buat kamu sendiri, tapi juga berguna untuk kehidupan bangsa dan negara...dan lagi, kalian rajin, tapi setengah-setengah" Balas Pak Anton berdecak dan meninggalkan Leony bahkan Yasmin yang menatapnya ternganga.

"Tuh dengerin!" ucap Viona seraya menepuk pundak Leony

Viona melewati Satria dkk. Satria melangkahkan kakinya mendekati Viona dengan senyum kecil yang bahkan bisa dibilang tidak akan terlihat oleh siapapun.

"Kenapa Lo?" Tanya Viona heran melihat Satria.

"Ga" ucap Satria.

"Udahlah bos dia gak akan ngerti dan gak akan pernah tau" ucap Andro tengil.

"Gajelas Lo pada!" ucap Viona.

"Lagian si bos udah punya pacar, malah tunangan sama orang lain, seharusnya kan pacar itu dijaga baik-baik biar bisa nyampe tunangan terus nikah" ucap Andro lagi.

"Lo ngasih nasehat kayak lo pernah lakuin aja, lo aja ngejar Eliza dia gak pernah tau!" ucap Ray.

"Lah kenapa jadi gue sama neng Eliza?" tanya Andro.

"Gak usah sok ceramahin orang bego!" ucap Ray.

"Aku gak lagi ceramah sayang" ucap Andro.

"Njink jauh-jauh sana lo, mentang-mentang Eliza ogah sama lo dan Lo malah pindah haluan?" ucap Ray.

"Dih, siapa juga yang mau sama lu! Geer lu sumpah!" Andro yang saat itu tengah menatap ke arah Eliza dan Clarissa yang lewat segera merubah raut wajahnya.

Aldo yang mengerti dengan tingkah Andro barusan segera menunjukan senyum penuh artinya.

Ray sendiri yang kebingungan dengan sikap Andro hanya menggedikan kedua bahunya acuh.

"Kejar bego jan cuma diliatin" ucap Aldo dan menampol kepala Andro lalu berjalan menjauh dari Andro.

Andro pun memberanikan dirinya untuk menyapa Eliza.

SATRIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang