Chapter 34

1.6K 102 13
                                    


Mohon maaf kita slow update ya para readers, kami harap kalian tetap enjoy baca cerita ini thankyou🙏

Happy reading♡..

Beberapa minggu sudah berlalu tetapi Viona belum sadar juga dan masih dalam keadaan koma.

Satria dan para sahabatnya Viona berinisiatif untuk mengabari orang tua Viona karena mereka tidak mengetahui soal identitas orang tua Viona, Satria pun menanyakan hal itu kepada Vano.

"Bang napa orang tua lo ga di kasih kabar?" ucap Satria.

"Ga usah" ucap Vano.

"Kenapa?" ucap Satria.

"Mereka ga bakal peduli" ucap Vano.

"Setidaknya lo kabarin lah bang" ucap Satria meyakinkan.

"Hm, gua pinjam hp lo" ucap Vano.

Satria mengeluarkan handphone nya dari saku celana dan memberikannya kepada Vano.

"Gua pinjam pulsa lo juga ntar gua ganti" ucap Vano.

"Ya".

Vano mengetik nomor di atas handphone itu dan nomor yang dituju pun mengangkat sambungan telepon itu.

"Kami ada di rumah sakit" ucap Vano singkat.

"Kenapa bisa di rumah sakit nak?" ucap perempuan setengah paruh baya dari sebelah telepon.

"Kecelakaan, kalau ada waktu bisa ke sini tapi  jika kalian masih pusing sama pekerjaan dan tidak peduli sama kami ya tidak usah datang kami juga tidak mengharapkan kalian datang" ucap Vano dan langsung memutuskan sambungan telepon itu.

Vano langsung menyodorkan handphone itu pada Satria.

"Yaudah bang gua mo ke kantor polisi dulu" ucap Satria.

"Ngapain?" ucap Vano.

"Pelaku yang ngebuat lo sama Viona kayak gini itu harus ditindak lanjuti kalo ga pasti besok-besok kejadiannya bakal lebih parah lagi" ucap Satria.

"Oke kalo lo dah nemu pelakunya kabarin gua" ucap Vano.

"Yoi" ucap Satria dan berlalu keluar dari kamar Vano.

•••••

Ray, Raka, Andre, dan Andro saat ini sedang berada di sebuah kafe rencananya sehabis mereka kumpul disitu mereka akan ke rumah sakit karena Satria ada di rumah sakit mereka meminta ijin untuk keluar sebentar.

"Wih anjim" ucap Andro kaget.

"Ngapa dah lo cuk" ucap Ray.

"Noh lu liat" ucap Andro sambil menunjuk ke arah sesuatu yang membuatnya kaget.

"Mereka pacaran?" ucap Raka.

"Lah mana saya tahu saya kan tempe" ucap Andro tengil.

"Oh gitu jadi tadi sengaja gak ijin bareng kita biar bisa pacaran dulu" ucap Andro dengan nada tinggi hingga bisa didengar oleh Aldo dan Pricillia.

"Itu teman-teman lo Do" ucap Pricillia.

"Iya lo gak apa kalo mereka tau kita pacaran?" ucap Aldo.

"Yah mau gimana lagi mereka udah ngeliat kita" ucap Pricillia.

"Yaudah ayo samperin mereka" ucap Pricillia.

Mereka pun berjalan ke meja yang di duduki Ray dkk.

"Gitu ya lo pacaran diam-diam kita gak bakal minta pj kali santai aja" ucap Ray.

"Mas kamu kok jahat banget sama aku, kamu gak ingat janji kita dulu untuk gak membiarkan salah satu dari kita jomblo" ucap Andro mendramatisir keadaan.

SATRIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang