10. CINTA LUIS

2.3K 125 2
                                    

25+ #NWR #DOMINATRIX #DANCER #FIKSI #ROMAN #DEWASA

25+ #NWR #DOMINATRIX #DANCER #FIKSI #ROMAN #DEWASA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

SANDRINA

"Luis." Kata Miguel.

"Yakin?" tanyaku. "Kau tahu ia naksir aku."

"Setuju," potong Jayanto, "Sandrina yg melakukan pendekatan ke Luis. Berikan dia penawaran yg tak mungkin ditolaknya, manfaatkan cintanya kepadamu."

Aku membelalakkan mata, Miguel mengernyitkan kening.

"Manfaatkan cintanya, sayang, bukan menawarkan tubuhmu." Jayanto membaca pikiran kami. "Cinta itu buta. Luis tak akan bisa menolak bila kau yg meminta bantuannya, beda bila Miguel yg merekrutnya."

Bisnis itu kejam ya?

Bisnis itu kejam ya?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

LUIS

Setelah keluar dari perusahaan Miguel, gang kami tercerai-berai. Waktu luang kami tidak sama, ngegym bareng di Diandra juga sudah sulit mengumpulkan anggota gang komplit.

Sandrina ngegym setiap hari, dalam beberapa bulan setelah melahirkan lekuk tubuhnya kembali seperti semula, malah sekarang lebih menggiurkan karena payudaranya lebih besar dari sebelumnya. Ada kelas zumba setiap hari, aku berusaha menyempatkan ikut, senang saja memandang Sandrina meliuk-liukkan badannya seirama lagu, merekamnya dalam ingatanku, buat bahan ngelanjor di kamar sebelum tidur.

Aku tidak suka kepada Ignacio, ia member baru yg sok akrab dengan Sandrina, dan celakanya pujaan hatiku itu menanggapinya. Ignacio ngekos di kos-kosan milik Sandrina di belakang Diandra, ia selalu menunggu Sandrina selesai dan berjalan bareng. Sandrina selalu pulang melewati jalan tembus di kos-kosan itu. Aku ingin melakukan hal yg sama, ngekos di situ, tapi orangtuaku tak akan setuju, walaupun aku sudah dewasa tapi ngekos di area yg berdekatan dengan rumahku? Impossible.

**

Suatu hari aku sengaja berlambat keluar dari ruang zumba, berpura-pura mengeringkan keringatku dengan handuk kecil. Ignacio ada di sudut lain ruang itu, sebelum didahuluinya aku mendekati Sandrina.

"Aku kangen keluar makan denganmu," kataku mengedipkan mata, "Kapan ada waktu untukku?"

"Sekarang?" Di luar dugaan Sandrina langsung mengiyakan, aku kaget.

DOMINATRIXTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang