25+ #NWR #DOMINATRIX #DANCER #FIKSI #ROMAN #DEWASA
MIGUEL
Sandrina menyiksaku.
Ia memindahkan anak-anak ke kamar di loteng, ia menempati kamar yg tembus ke kamarku melewati ruang wastafel di depan kamar mandi bersama. Waktu anak-anak masih di kamar itu, pintu tembusnya dikunci, mereka dimandikan di kamar mandi luar. Sekarang Sandrina tidur di situ, sekali dua kali tidak sengaja berpapasan, dan setiap kali kelelakianku terbangkitkan.
Aku tidak percaya hal kebetulan. Genap seminggu aku yakin Sandrina melakukannya dengan sengaja. Tidur dengan kamar terang-benderang tapi pintu tembusan (pintu dorong) sengaja tidak dirapatkan, ada celah aku mengintip ke dalam. Ia tidur memakai celana dalam berwarna tua, kontras dengan daster transpran berwarna muda.
Aku well-organised, selalu bangun di jam yg sama, tak mungkin sekian tahun menikah Sandrina tidak hafal kebiasaanku. Ia tidak mengunci pintu kamar mandi, beberapa kali aku masuk ia sedang menyabun tubuh indahnya di bilik shower. Kesempatan yg lain ia keluar kamar mandi berbalut handuk saat aku sedang menggosok gigi, dan sengaja memberikan celah di pintu tembusan. Aku melihat tubuh telanjangnya bergerak perlahan memakai pakaian.
Kejadian-kejadian kecil seperti itu mengganggu konsentrasi kerjaku, di kantor aku selalu terbayang-bayang Sandrina. Itu membawaku mengenang malam-malam penuh gairah bersamanya, semakin menyiksa karena aku tak bisa menyalurkannya. Bukannya tak ada perempuan yg bisa kuajak one night stand, aku bukan lelaki seperti itu, dan aku sadar betul resikonya bila Sandrina tahu.
**
Mama datang berkunjung bersama keluarga Conchita. Keponakan-keponakanku tidur di kamar atas, mama di kamar tidur tamu, Conchita dan Ricardo di kamar sebelah, Sandrina terpaksa sekamar denganku.
Tengah malam aku terbangun sendirian, kemana istriku? Samar-samar aku mendengar desah perempuan dari arah kamar mandi. Pintu tembusan ke kamar sebelah dikunci, aku memeriksa kamar mandi. Sandrina berbaring telanjang di bathtube menutup mata, tubuhnya basah, masih ada sedikit genangan air di dasar bathtube. Desahan yg kudengar itu suara Sandrina, ia sedang memberikan kenikmatan untuknya sendiri.
Kutinggalkan dia dengan gairah di ubun-ubun, aku ke kamar mandi luar. Aku masturbasi, melepaskan ketegangan, tak mau melakukannya di kamar, tak ingin Sandrina memergokiku.
**
"Miguel," Sandrina memanggilku, ia melangkah dari dapur, mama ada di belakangnya.
"Mama mengira kita berantem," katanya menggelendot manja, payudaranya yg kenyal menekan lenganku, kelelakianku menggeliat.
"Mengapa mama berpikir begitu?" aku tertawa, memanfaatkan situasi, memeluk pinggangnya.
"Mama tidak melihat kalian saling berbicara," kata mama.
"Ya, kalian kelihatan dingin," imbuh Conchita.
"Yg kelihatan di luar," Sandrina menciumku sekilas, "Kalau berdua di kamar, kami hot kok."
KAMU SEDANG MEMBACA
DOMINATRIX
Romancecerita tentang Sandrina seorang dancer yg mengejar cinta suaminya. 25+ WARNING!! Mature Contents!! Read at your own risk.