25+ #NWR #DOMINATRIX #DANCER #FIKSI #ROMAN #DEWASA
CAROLUS
Sandrina yg kutemui sekarang beda dengan gadis remaja polos yg dengan mudah kuseret ke tempat tidurku, ia bermain jinak-jinak merpati, bersikap manis tapi bisa menghindar saat aku ingin mendekatinya, membuatku semakin menginginkannya.
"Allegra," ia selalu mengingatkanku bila aku merayunya.
Sandrina lebih menarik dari Allegra. Bekas model itu egois, ia tak mau punya anak, kuatir tubuhnya melar dan tidak menarik lagi, padahal lekuk tubuh Sandrina lebih menggiurkan setelah ia melahirkan. Aku masih ingat pertama kali melihatnya lebih dekat di kantornya, saat ia menolakku yg membuatnya terjatuh dan pendarahan, waktu itu ia tidak sehot sekarang.
Aku sudah berhasil merebut pabrik Miguel di Pandaan dengan harga murah, dan ia sudah menjual tanah di Mojokerto yg sedianya akan bekerja sama denganku. Satu-satunya harta yg tersisa hanya pabrik di Gresik, aku sudah siap menghadang pemasarannya ketika tiba-tiba pemiliknya berganti. Akupun melepaskan niatku merebutnya, aku juga mengenal Jayanto, ia punya pengaruh di Indonesia Timur, aku tak ingin bisnisku di Makasar diserangnya.
Jayanto mengangkat Luis menggantikan Miguel menjalankan pabrik di Gresik, ternyata kemampuannya lebih tinggi dari yg kuperkirakan, tapi karena aku tak ada urusan dengannya aku tak mengusiknya, walaupun ia mendekati Sandrina.
Aku melihat Luis berbagi sebotol minuman dengan Sandrina, dan mereka bergurau dengan mesra, berpelukan dan berciuman, dadaku bergolak. Sepertinya aku tidak sendirian, karena aku melihat Ignacio, akuntan itupun menginginkan Sandrina, tapi tak ditanggapi.
Lalu beberapa kali aku melihat lebam di lengan atas Sandrina, ada rasa ingin menjadi pahlawan yg melindunginya, pasti Miguel telah berlaku kasar kepadanya. Seorang yg depresi bertindak apa saja untuk menyakiti dirinya sendiri dan orang lain.
"Miguel melakukannya lagi kepadamu?" tanyaku.
"Dia cemburu kepadamu." Bisiknya pelan.
Kukecup setiap lebam di tubuhnya, aku berlama-lama menjilat pusarnya, aku masih ingat itu titik sensitifnya.
"Caro," ia menggelinjang dan mendesah, menjauhkan diri.
"Memang seharusnya ia cemburu," kataku tertawa, "Aku menginginkanmu."
Aku memeluknya hati-hati, tak ingin menyakitinya, dan saat itu Luis masuk.
"Sandrina." Ia menatap kami tidak senang.
"Aku pulang, besok kita berlatih lagi." Aku melepaskan pelukanku dan pergi meninggalkan mereka berdua.
**
Ada tiga tarian yg kusiapkan, yg satu capoeira yg kumodifikasi. Aslinya tarian itu adalah seni bela diri yg disamarkan para budak dalam bentuk tarian, aku membuat sebuah koreografi berupa gerakan erotis hubungan sex. Aku ingin mengekspresikan keinginanku kepada Sandrina tanpa menyentuhnya, ternyata aku malah tersiksa. Setiap selesai latihan, aku harus bergegas ke ruang ganti, mandi air dingin meredam gejolak nafsuku.
KAMU SEDANG MEMBACA
DOMINATRIX
Romancecerita tentang Sandrina seorang dancer yg mengejar cinta suaminya. 25+ WARNING!! Mature Contents!! Read at your own risk.