Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Merasa berterimakasih Sandrina memujinya di depan Miguel sehingga ia bisa naik jabatan, Koswara sekarang bergabung dengan gang Luis. Beberapa kali mereka berenam keluar makan bareng, kesempatan itu ada bila Miguel mengurus proyeknya ke Gresik, Pandaan, atau Mojokerto, sehingga Sandrina pulang sendirian. Tapi selalu begitu, tak ada kesempatan bagi mereka berlima mengantar Sandrina, ia selalu meminta Diego menjemput, membuat hati Luis panas.
Suatu hari Sabtu, harinya Miguel golf dan Sandrina melatih zumba, ia terpergok dengan Walter dan Celia yg menjadi member Diandra.
"Ooo pantes kau akrab dengan Diego." Celia tertawa.
Sandrina meminta kepada kedua temannya itu untuk merahasiakan ini dari teman kantor yg lain, ia belum siap mengungkap tentang Diandra kepada Miguel. Tapi akhirnya anggota gang mereka tahu semua, dan setiap sabtu menjadi acara tetap mereka ngumpul di Diandra.
Yg lain tidak memperhatikan, tapi Luis penasaran, sore hari setelah berenang, Diego masih ada, tapi Sandrina sudah menghilang.
**
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kantor mereka mengadakan gathering karyawan ke Batu, mereka akan berangkat sabtu pagi dengan bis, ke Museum Angkut, lalu malamnya ke Batu Night Spectacular. Minggu pagi setelah sarapan, ada games, lalu check out, kembali ke Surabaya. Mereka menginap di Royal Orchid hotel.
Sandrina berangkat bersama yg lain, Miguel masih ada urusan, ia akan menyusul sorenya. Celia sekamar dengan Kristina, Luis tahunya Sandrina sendirian.
Menunggu Miguel, Sandrina tidak ikut ke BNS. Luis ikut, tapi baru sebentar di sana, ia tidak tenang, terbayang-bayang Sandrina terus, ia lapor ke ketua kelompok dan kembali ke hotel naik ojek.
"Bisa kita bicara?" Luis ke kamar Sandrina, ia berharap diajak masuk, mengobrol di kamar. Sandrina kelihatan ragu, menoleh ke dalam, lalu mengangguk.
"Tunggu sebentar." Ia menutup pintu lagi, tak lama keluar memakai jaket.
"Sandri," ada suara laki-laki memanggil sebelum pintu ditutup, "Jangan lama-lama." Luis mengerutkan keningnya.
