4

2.1K 159 2
                                    

"perubahan hanya bisa di kendalikan seseorang itu sendiri atau dengan pengaruh orang lain?"





Happy reading




Diva tidak tahu harus apa dia sungguh penasaran tentang geng itu. Awal masuk sekolah Diva tida terlalu sering berinteraksi dengan banyak orang di lingkungan sekolahnya, hanya saja dia tahu nama tapi tidak tahu yang mana orangnya.

"Dulu geng tigger itu di bentuk pas gue masih SMP Va, ketuanya Kak Sevan siapa yang gak kenal kak Sevan sih Va, dia ponakan dari pemilik sekolah Cakradarma, dulu dia baik banget bahkan sering gombalin cewek dengan candaan humornya, Kak Sevan sahabatan sama kak Ciko, kak Aksa, dan kak Samudra udah lama banget bahkan mungkin pas jaman orok mereka udah bersama, kak Ciko salah satu anak terpandang di sekolah Cakradarma ayahnya pengusaha terkenal di Jakarta, kak Aksa salah satu ahli waris dari keluarga ningrat yang konon katanya hartanya tujuh turunan gak akan habis Va, dan kak Samudra...?" Laras menjeda ucapannya.

"Dia terlahir dari keluarga yang gak tau asal usulnya?" lanjutnya dengan nada tidak enak.

"Maksudnya." ucap Diva heran.

"Dia anak angkat Va, ayah angkat kak Samudra dari kalangan keluarga terpandang, begitu juga ibu angkatnya, setau gue ibu dan ayah angkatnya kak samudra gak bisa punya anak dan gue gak tahu bener atau gak, tapi mereka ngadopsi salah satu anak di panti asuhan gitu! yah mungkin itu kak Samudra. "

"Terus?"

"Terus, gue gak tau mau cerita yang mana!" ucap laras dengan cengirannya.

"Geng Tigger!?"

"Dulu mereka cuman sekedar geng Va, tapi lama kelamaan mereka semakin liar, anggotanya aja sekarang bukan empat orang tapi, malah nambah jadi bejibun, setelah masuk SMA mereka jadi beringas, sangar dan selalu jadi tukang bully orang,"

"Gue gak tau pasti sih. Mereka dulu ramah, selalu senyum, selalu ngebantu orang yang kesusahan, tapi—" Laras lagi-lagi menjeda omongannya dengan wajah yang muram.

"Sejak satu tahun ini mereka berubah! malah lebih ngelakuin hal gila, makanya kemaren pas lo di gangguin geng Tigger, gue langsung pengen bawa lo kabur, tapi dengan kepolosannya lo itu, lo jadi kena imbasnya," ucap Laras sambil melirik Diva, yang di lirik malah melihat depan dengan tatapan kosong sedang memikirkan sesuatu.

"Sebelumnya aku pernah ketemu mereka, ahk! bukan mereka. Tapi kak Sevan, di halaman belakang sekolah, dia nonjokin orang sampe babak belur, dan setelah itu karena aku gak tau dia siapa, aku sembunyi di balik pohon beringin? gak sampe dari situ aku kepergok sama dia dan dia ngancem aku buat turutin perintahnya tanpa bantahan! ya udah pas kejadian di kantin aku di suruh, ya.. aku laksanain," ucap Diva polos.

Bagaimna bisa Ardiva sang ratu polos begitu polosnya dia bisa di peralat semudah itu, bahkan Laras menganga tidak percaya saat mendengar penjelasan Diva.

"YA AMPUN VA!" Teriak Laras sambil menepuk jidatnya, "Lo lakuin itu sampe segitunya, gue nyamperin lo ke bangku kantin buat nolongin lo dari si sangar Sevan Va. Lo gak tau kode-kodean heran,"

"Ya aku gak tau!" ucap Diva dengan menggembungkan pipinya lucu, gemas sampai Laras ingin mencubitnya.

"Kak Sevan dulu baik, bahkan dia terkenal hangat banget sama orang-orang, dia berubah dalam waktu singkat" ucap Laras dengan nada nyalang.

Diva melirik Laras, memang aneh semua orang berubah mungkin karana ada alasannya.

"Lo udah nemuin siapa yang lo cari?" Lanjut Laras melirik Diva.

ARDIVA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang