44

1.2K 75 1
                                    

"semuanya akan terlihat jika kamu bisa membuktikan bukan omong doang."

Happy reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading











Brak!

"LEON!!"

Semua orang yang berada di ruangan itu kaget dengan kedatangan Sevan di sambut dengan seringai mengerikan di sudut bibirnya, Leon yang sedang membereskan beberapa berkas terhenti saat kerah seragamnya di tarik oleh Sevan.

Bruk

Tubuh Leon di banting ke tembok dengan lumayan keras, bahkan terlihat Leon meringis sakit menjalar di punggungnya.

"Apa maksud lo huh!!" teriak Sevan di depan muka Leon.

"Apa yang lo maksud Van!" ujar Leon tidak mengerti.

Sevan mengangkat tangannya memperlihatkan dua lonceng yang membuat Leon membulatkan matanya kaget, "Darimana lo tahu?" tanyanya sambil memegang lonceng itu perlahan.

Semua yang menyaksikan berada di ruang OSIS di bubarkan ketika Ciko mulai tahu situasinya semakin runyam dan ada privasi tersendiri bagi keduanya.

"Kenapa Lo lakuin ini?" Tanya Sevan, "Ada apa hubungannya lo sama Nadia saat dia hidup," ucapnya emosi membuat Leon menatap pandangan Sevan tajam.

"Nadia segalanya bagi gue, gue jatuh cinta sama dia saat pandangan pertama," jelasnya membuat Sevan mencengkram erat kerah bajunya kuat.

"Sejak kapan?!"

"Saat lo bawa dia ke sekolah. Kenapa, lo cemburu," ujarnya

"Jelas, dia dulu milik gue, jelasin semuanya! Setelah itu lo bebas," tuturnya membuat Leon semakin mengeram, tidak ada raut santai yang di wajah Leon.

"Lo mau gue jelasin semuanya," ucapnya membuat Sevan mengagguk, "lepasin Diva buat gue," ujarnya membuat Sevan menojok rahang Leon kuat sehingga Leon tersungkur ke lantai dengan sudut bibir berdarah.

"Apa maksud lo!?"

"Gue mau Diva," ujarnya membuat Sevan menojok kembali.

"Gue gak bakal lepasin Diva sama orang kayak lo, apa salah gue sama lo Leon!"

"Lo gak punya salah sama gue, gue benci sama lo gara-gara lo, Nadia bunuh diri. Iya kan!" ucapnya membuat Sevan menggeleng tidak percaya.

"Lo salah di sini, lo juga di buatin sama cintanya Nadia,"

Leon bergeming, "Maksud Lo!?"

Sevan mengeluarkan flashdisk di saku bajunya, dan melempar ke wajah Leon, "kalo lo udah nonton video di dalam flashdisk itu, gue tunggu permintaan maaf lo!" Setelah itu Sevan berjalan keluar tanpa pamit.

Leon memandangi flashdisk yang sudah berada di tangannya, setelah lama memandangi Leon bangkit dan mengambil leptop di mejanya.

Saat membuka, Leon membulat tidak percaya, bahkan menggelengkan kepalanya beberapa kali akan tindakan Nadia yang konyol itu. Pada dasarnya Leon seorang yang teliti dan tidak bisa di ganggu gugat, Leon mengklik zoom melihat siluit seseorang berada di rekaman itu.

ARDIVA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang