Lo harus jatuh Cinta sama gue, begitupun sebaliknya.
-Sevan-Happy reading
Seperti biasa Diva akan berangkat pagi-pagi sekali ke sekolah, ada yang berbeda hari ini, Diva menenteng peperbag berisikan kotak bekal di dalamnya, bukan hanya satu tetapi dua, kali ini ia akan menjalankan misinya walaupun secuil kemungkinan berhasil.
"Kak Sevan udah ada di kelas belum ya?" monolongnya sendiri.
"Kayanya belum deh!"
Diva memilih menyimpan bekalnya di bangku, kelaspun masih sepi maklum saja Diva tidak bisa jika harus telat kesiangan.
"Wah...enak nih," ujar Laras yang baru masuk ruang kelas.
Diva kikuk sendiri, ia juga belum cerita kepada Laras atas dasar rencananya, Diva juga belum tahu bagaimana caranya menyerahkan bekal itu ke tangan Sevan.
"Tumben bawanya banyak?" Tanya Laras.
"Enggak- itu"
"Apa?"
"Buat kak Sevan!" Laras langsung menepuk pundak Diva terkejut, matanya melotot tidak percaya.
"Seriously!"
"Iya,"
"Lo mau nerima kak Sevan Va?! Dan bakal langsung di terima gitu. Aduh Va, jangan gegabah kak Sevan gak bakal langsung ceritain tentang Nadia sama Lo," ucap Laras.
"Semoga kan kalo aku bisa jatuh Cinta sama kak Sevan aku bakal di kasih tahu soal Nadia... Nadia itu," ujar Diva.
"Ya gak semudah itu Va, apalagi ini menyangkut kak Nadia,"
"Kamu kenapa Ras, kok malah raguin aku sih,"
"Bukannya raguin, tapi gak segampang itu, lo tahu kan si sangar Sevan kaya gimana orangnya,"
Diva berpikir sejenak, "iya juga," Diva juga ragu dengan dirinya sendiri, ia juga sudah menolak Sevan kemarin apakah masih ada kesempatan untuk dirinya.
Laras menghela nafas pasrah dan merasa bersalah kepada Diva yang nyalinya menciut, bukan maksud Laras meragukan kesanggupan Diva, tapi masalahnya ahk! Sudahlah.
"Sory Va, lo gak boleh terlalu ambisi dalam hal ini," ucap Laras.
"Iya Ras makasih, tapi niat aku mau kasih makanan sama kak Sevan, udah terlanjur di buat juga,"
"Buat gue deh!" Ujar Laras membuat Diva menggeleng.
"Enggak, kalo mau masak sendiri,"
Laras memanyunkan bibirnya, "terus mau di kemanain,"
"Kasih lah! "
"Pelit,"
"Gak pelit, makanan ini udah di biarin mau aku kasih sama kak Sevan,"
Laras menghela nafas, "Oke, kita ke kelasnya nanti, atau enggak pas istirahat, lagian ini sendwich kan?"
"Iya!" Diva menyetujui ajakan Laras, untuk memberikannya nanti.
"Va, lo tahu gak kak Samudra itu romantis banget orangnya ya," ucap Laras bersemu-semu.
"Di tembak!" tebak Diva kepada Laras.
"Enggak!"
Diva menghela nafas, semerdeka Laras lah.
"Diva" panggil seseorang di ambang pintu.
Diva langsung berdiri dari duduknya, "Kak Leon, ada apa?" Tanya Diva.
"Gue mau ngasih ini, buat lo, di terima ya." Leon menyodorkan sebatang coklat dengan pita pink di atasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARDIVA [COMPLETED]
Teen Fiction#4 Need [13 Maret 2020] #3 Need [9 Juli 2020] #3 Need [6 Agustus 2020] Sebuah Teka-teki dan Cinta datang menguak segala kemungkinan. Ancaman dan ancaman datang tidak henti, Sevan Aditama cowok misterius yang tidak mudah di luluhkan, most wanted SMA...