42

1.2K 80 2
                                    

"Ada waktunya untuk sekedar baik-baik aja"

Mimi👇

Happy reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading

Banyak waktu yang telah di lewati saat musim panas, hujan, kekeringan, bahkan pancaroba di Indonesia, banyak juga waktu yang terlewati untuk Diva yang hanya sekedar tahu dan menjadi pemeran paling mengerti di antara banyak pemain.

Kini Diva tahu, Nadia yang dulu dia tebak-tebak dalam teka-teki nya, hanya angan belaka, seorang Sevan yang ingin meyakinkan bahwa raganya adalah Nadia, namun seiring berjalannya waktu Sevan tahu bahwa Diva bukan Nadianya yang selalu dia dambakan. Nadia, sosok seperti malaikat itu, tidak di sangka memiliki hati yang busuk bisa melakukan semua ini.

Diva tidak tahu, kenapa semuanya terjadi, takdir sepertinya sedang mempermainkannya seperti ini kan?!

Nadia. Diva berharap dia bisa bangkit dan memperjelas semuanya, dan bertanggung jawab atas perbuatannya yang mempersulit semua orang akan ketidak pastian ini.

Setelah tuturan Mimi tadi yang memperjelas semuanya, Diva dan yang lainnya sejenak mengistirahatkan tubuhnya di sandaran kursi, cafe Dafa sudah tutup sejak dua jam yang lalu, para pelayanpun sudah pulang satu-persatu seiring waktu berjalan.

Hening, itulah keadaan saat ini, Diva mengusap bahu Sevan, pandangan cowok itu  kosong tengah memikirkan sesuatu, Diva mengedarkan pandangannya sekitar, semuanya tampak lelah dengan pikirannya masing-masing.

Gallins memperhatikan Diva dan Diva balas menatapnya, membuatnya menunduk, "Gue minta maaf," jeda Gallins membuat yang lain langsung melihat kepadanya.

"Diva, gue minta maaf sama lo atas kejadian dulu, gue khilaf dan gue juga minta maaf atas kelakuan gue saat di kelas tempo hari," ucapnya membuat Diva tersenyum.

"Aku maafin kamu, Gal," ucap Diva tersenyum. Mimi yang merasa bersalah pun mengangkat pandangnya sama.

"Maafin gue juga, Va. Gue milih damai sama keadaan sekarang," ujarnya mengulurkan tangan ke arah Diva, Diva ragu tapi tak urung dia juga  menyambutnya dengan senyuman.

"Glad, Alya kalian bebas sekarang, gue salah maafin gue," ucapnya membuat Glad memeluk Mimi erat begitupun Alya.

"Kita emang sahabat bukan, gue tahu  di dalam hati lo itu bukan Medusa, tapi bidadari yang nyamar jadi Medusa moderen," ucap Glad membuat Mimi terkekeh geli.

"Terus Poto?" ucap Alya ketus di pelukan, walaupun ada sirat marah dalam nada bicaranya.

"Gue udah hapus, dari dulu," ucapnya membuat mereka tersenyum dan mengeratkan pelukannya.

Livi yang masih kesal kepada Mimi tidak membiarkan Mimi begitu saja, dia bangkit dan menghampiri Mimi dengan bersedekap dada, "kenapa lo gak minta maaf sama gue!!" gertaknya  berganti berdecak pinggang.

ARDIVA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang