Nih update lagi^^
-----
Jeno diam. Y/n pun ikut diam. Tidak ada yang bicara.
Mereka sedang di pinggir danau dalam kampus. Duduk berdua di bawah pohon besar.
Omong-omong... tempat ini 'kan tempat pertemuan mereka pertama kali. Saat Jeno mengganggu Y/n yang tengah baca novel sambil menunggu Jaemin.
"Lo marah ya?" Tanya Jeno takut-takut.
"Pikir aja sendiri." Sinis Y/n tanpa mau menoleh menatap Jeno.
Tangan Jeno tergerak perlahan untuk menyentuh tangan Y/n. Tapi langsung Y/n hempaskan dengan kasar agar tangan Jeno menjauh.
"Jangan marah dong~" Jeno memelas.
Y/n diam. Raut wajahnya masih menyiratkan kekesalan.
"Hey," Panggil Jeno seraya mencolek-colek dagu Y/n, berniat menggodanya.
"Apasi ah!" Y/n masih berucap sinis. Tangannya lagi-lagi menghempaskan tangan Jeno dengan kasar.
"Jangan marah atuh~~" Bibir Jeno manyun lucu.
Y/n mendecak sebal, "Jangan marah atuh jangan marah atuh! Cuma gitu doang njir."
"Terus gue harus apa?"
"YA MINTA MAAF LAH BANGSAT!! LO KALAU NGERASA SALAH TUH YA MINTA MAAF BUKANNYA NGERAYU DOANG!!"
Minta maaf? - Jeno
Seumur hidup, Jeno belum pernah minta maaf. Ah tidak, Jeno pernah minta maaf ke Y/n sekali saat di villa nya Lisa. Hanya sekali, ke Y/n saja.
Meskipun dia yang salah, dia takkan mau mengeluarkan kata 'maaf' dari mulutnya. Entahlah, terasa aneh. Dan... dia gengsi. Jadi jangan heran jika Jeno selalu lupa untuk berkata "maaf".
Y/n menoleh, lalu merotasikan matanya. "Udah gue duga lo gakan mau minta maaf! Dasar cowok gak tau etika!"
Dengan kesal, Y/n berdiri dan hendak pergi meninggalkan Jeno. Namun Jeno bergerak cepat, ia menahan tangan Y/n, tak membiarkannya pergi.
"Apa?" Tanya Y/n yang masih saja ketus.
"Y-Yaudah.."
"Yaudah apa?!"
".... Yaudah gue minta maaf. Maafin gue ya?" Pinta Jeno dengan senyum manis yang masih duduk.
Njir dia beneran mau ngilangin gengsi? - Y/n
Jeno menarik tangan Y/n sampai Y/n kembali duduk di sampingnya.
"Gue gak paham kenapa lo bisa semarah ini sama gue. Tapi... gue gak mau kita musuhan. Intinya, gue minta maaf. Lo mau 'kan maafin gue?" Tutur Jeno.
Y/n melepas genggaman Jeno dan menatap Jeno.
"Denger ya. Pertama, gue marah karena mood gue ancur setelah liat lukanya Jaemin. Kedua, gue marah karena sikap lo, Jen. Disaat gue lagi dalam keadaan gak baik gini, gue harus liat hal yang gak gue suka? Are u kidding, Mr. Lee?"
Jeno diam mendengar penjelasan dari Y/n.
"Gue gak suka liat ada cowok yang kasar sama cewek. Ngebentak aja gak suka, apalagi sampe main tangan. Gue cewek. Ketika gue liat ada cewek yang di kasarin, gue juga ikut ngerasain sakit." - Y/n
"Gue ngaku kalau gue emang salah pas ngebentak Yeri. Tapi gue gak ada niat buat mukul Yeri beneran. Sumpah. Gak bohong. Gue cuma mau nakut-nakutin aja, soalnya dia terus-terusan ganggu gue dan pegang-pegang gue." - Jeno
"Kenapa gak mau di pegang?" - Y/n
"Ya 'kan Jeno yang sekarang udah jadi milik Y/n. Masa iya di pegang-pegang sama cewek lain?" - Jeno
ANJIR HATI GUE MENJERIT, BANGSAT! Oke, ini bukan waktunya buat meleleh. Kuatkan dirimu!! - Y/n
"Terserah lo mau ngomong apa! Yang penting, gue gak suka lo bersikap kasar! Gue gak mau liat lo ngasarin cewek lagi!! Kalau mau ngehindar, bukan itu caranya! Paham?!" - Y/n
"Iya paham." - Jeno
"Jaemin gak pernah kasar sama cewek manapun. Dia punya caranya sendiri buat nolak cewek atau ngehindarin cewek yang berusaha ngedeketin dia. Itu yang buat gue berulang kali jatuh hati sama Jaemin." - Y/n
"....." - Jeno
"Lo mau janji satu hal sama gue?" Tanya Y/n setelah menghela napas.
Jeno mengangguk, "Janji apa?"
"Jangan kasar ya sama cewek? Jangan bentak-bentak lagi, ke siapapun itu. Jangan main tangan, terutama ke cewek. Jangan naikin nada bicara lo pas lagi ngomong. Berusahalah buat meredam emosi. Jangan terus-terusan jadi cowok yang gak bisa nahan emosi." - Y/n
Jeno mengangguk lagi.
"Satu hal lagi yang perlu lo inget. Cowok sejati gakan bentak cewek, apalagi sampe mukul. Kalau seorang cowok berani main kasar sama cewek, dia bukan cowok sejati, tapi bencong." - Y/n
Lagi-lagi Jeno mengangguk.
Jari kelingking Y/n terangkat, "Gue bisa pegang janji lo?"
"Em." Angguk Jeno. Kelingkingnya ikut terangkat, lalu dikaitkan ke kelingking milik Y/n. "Lee Jeno janji gakan kasar lagi sama cewek. Lee Jeno itu cowok sejati, bukan bencong."
Y/n terkekeh manis yang buat Jeno langsung melepas tautannya, kemudian beralih memeluk leher Y/n.
(Contoh ilustrasi nya)
Y/n nya pun jadi tertawa kecil karena sikap Jeno.
Lagi-lagi Jeno bersikap manis. Siapapun yang ada di posisi Y/n pasti akan gemas dengan cowok tsundere yang satu ini.
Ssstt...
Diam-diam, Jaemin yang sedang bersama Lisa, merekam Y/n dan Jeno menggunakan kameranya. Moment langka ini harus diabadikan.
TBC
Jadi, mau sama Jeno apa Jaemin nih?
KAMU SEDANG MEMBACA
Hey Idiot, I Love You : Jeno X You [SELESAI]✓
Fanfiction[JANGAN BACA SAMBIL MASKERAN] → Sebuah cerita klasik yang bikin candu ← "Gue mau lo pergi dari rumah gue! Dasar cewek kampung!" [-Ketika lo dihadapkan sama cowok tsundere yang manis tapi kasar, ini yang akan terjadi-] Hayoloh~ Berani baca? Kalau b...