Heeyy kalian ini komennya pada ngegas semua njir.. Kepo yaw gara-gara di kasih spoiler? ^_^ Yo wes aku update lageh. Awas tambah penasaran..
-----
Jaemin pergi menyusul Y/n. Ia menemukan Y/n sedang duduk di tangga depan gedung apartemen sambil menangis dengan posisi tangan yang memeluk lutut dan wajah yang disembunyikan.
"Neng, neng gakpapa? Aduh neng, jangan nangis." Itu satpam yang bicara. Ia berusaha menenangkan Y/n meski tidak tau akar permasalahannya.
Jaemin menghampiri Y/n dan satpam itu.
"Udah pak, gakpapa. Biar saya aja." Kata Jaemin yang diangguki oleh satpamnya.
"Suruh berhenti nangis, mas. Saya gak tega liatnya."
"Iya pak. Makasih."
Setelah itu, Jaemin duduk di samping Y/n. Mengusap sayang pucuk kepala gadis itu dengan lembut. Perasaannya jadi ikut hancur saat lihat Y/n seperti ini.
"Gue anter pulang ya?" Tawar Jaemin.
Tak ada sahutan. Y/n masih saja terisak. Entahlah, hatinya benar-benar sakit saat ini.
Kemudian, Y/n bilang, "Anter gue ke rumah Jeno. Sekarang." tanpa mengubah posisi.
"Iya. Tunggu disini, gue ambil motor dulu."
"Pak, nitip bentar ya pak." Kata Jaemin ke satpam tadi.
"Oh iya mas."
Jaemin pun pergi. Ia kembali dengan motornya dan segera membawa Y/n pergi dari sana.
Jaemin mengantarkan Y/n ke rumah Jeno, Y/n sendiri yang memaksanya untuk ke rumah itu.
Ketika sampai, Y/n langsung masuk menuju kamarnya. Mengambil koper, lalu memasukkan pakaian dan barang-barangnya ke dalam koper itu.
Tidak perlu berpikir dua kali untuk pergi dari rumah ini. Keputusannya sudah bulat, ia akan meninggalkan Jeno beserta kenangan yang ada di rumah ini.
Ia juga merobek list misinya yang ia tulis. Dibuang ke tempat sampah dengan kesal.
"Tunggu, lo serius mau pergi dari sini?" Tanya Jaemin saat Y/n sibuk mengemasi barang-barangnya.
Y/n tak menjawab. Kemarahannya membuncah. Ia tidak mau berada disini lagi.
"Pesenin taksi, Jaem." Ujar Y/n.
"Lo udah mikirin mateng-mateng?"
Y/n mengangguk, "Keputusan gue udah bulat. Gue mau pergi. Kalau lo sayang sama gue, pesen taksi sekarang. Biarin gue pulang ke rumah gue."
Jaemin menghela napas, "Oke kalau itu keputusan lo. Gue bakal pesen taksi."
Jaemin pun langsung memesan taksi. Bertepatan dengan itu, Jeno datang. Napasnya tersengal karena berlari terburu.
Ia diam melihat Y/n dan Jaemin di dalam kamar Y/n. Koper besar terlihat di samping Y/n. Dan Jaemin terlihat sedang menelepon seseorang.
Y/n tak mau menatap Jeno sedetikpun. Atensinya terus teralihkan ke arah lain. Melihat Jeno hanya akan membuatnya semakin sakit.
Tapi akhirnya, Y/n mau melihat ke Jeno meski harus menahan sesak. Ia mengambil dompetnya dari dalam tas, mengeluarkan aset Jeno yang Tante Lee titipkan padanya.
"Lo berhasil bikin gue nyerah. I finished up here. Gue balikin semuanya." Kata Y/n sambil agak melempar aset Jeno itu ke atas meja.
"Taksinya otw." Kata Jaemin yang buat Y/n langsung menarik kopernya keluar kamar. Ia juga menyenggol kasar bahu Jeno karena Jeno menghalangi jalan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hey Idiot, I Love You : Jeno X You [SELESAI]✓
Fanfic[JANGAN BACA SAMBIL MASKERAN] → Sebuah cerita klasik yang bikin candu ← "Gue mau lo pergi dari rumah gue! Dasar cewek kampung!" [-Ketika lo dihadapkan sama cowok tsundere yang manis tapi kasar, ini yang akan terjadi-] Hayoloh~ Berani baca? Kalau b...