Nih aku update lagi karena beberapa dari kalian pada protes semacam ; kok pendek:( Padahal itu cuma perasaan kalian aja_- Heleh kalian ini..
-----
"Oh jadi gitu." Renjun mengangguk-anggukan kepalanya setelah Y/n selesai bercerita mengenai hal yang membuatnya kesal.
"Kan ngeselin!! Ngapain kesini?! Yaudah gue suruh mereka pergi aja!! Biar puas pelukan sama si Yeri-Yeri itu!!" Sebal Y/n.
"Emangnya lo rela kalau mereka pelukan lagi sama Yeri?"
"Ya enggaklah!! Lo pikir aja sendiri!!"
"Terus kenapa nyuruh mereka pergi?"
"Ya karena...!—Iiihh!! Gue 'kan kesel, Renjun!! Lo ngerti gak sih?!"
Renjun membuang napas halus.
"Sekarang gini deh, waktu kasus Jeno itu, lo ngapain pas liat apa yang terjadi?" Tanya Renjun.
"Marah 'kan?" Sambungnya.
Y/n diam. Karena memang itulah faktanya.
"Lo sama sekali gak mau denger penjelasan Jeno. Lo main ambil kesimpulan sendiri tanpa mau denger apa-apa. Iya 'kan?"
Y/n masih diam. Membuat Renjun kembali membuang napas halus.
"Sekarang kejadian lagi. Kesalahpahaman kayak gini yang nantinya bakal ngerusak suatu hubungan. Kenapa sih lo gak mau belajar dari sebuah kesalahan? Udah tau kalau sikap lo yang kayak gini tuh salah, eh masih aja di lakuin." Renjun menggeleng heran.
"Ya gue 'kan terlanjur emosi, Njun. Dateng-dateng badan mereka bau parfum cewek. Terus udah gitu ada buktinya pula kalau mereka peluk-pelukan sama Yeri. Mana si Yeri sempet pegang-pegang tangan Jaemin lagi!"
"Oke, gue ngerti. Lo cemburu dan gak suka kalau ada cewek yang peluk-peluk Jeno sama Jaemin. Tapi harusnya lo bisa nahan amarah. Tanya dulu apa yang terjadi, bukannya main ngegas aja. Heleh~"
Y/n mencebik lucu. Ia membenarkan ucapan Renjun. Tapi tetap saja hatinya masih panas.
"Pinjem coba tangan lo." Pinta Renjun yang buat Y/n bingung.
"Buat apa?"
"Pinjem dulu."
Y/n mengulurkan tangannya yang langsung Renjun gapai dan di genggam dengan lembut.
"Seandainya Jeno atau Jaemin dateng kesini dan liat kita pegangan, apa yang bakal mereka pikirin?"
"Em.... Lo sama gue ada something?"
"Yap, betul. Siapapun orang yang liat kita pegangan gini, pasti mikir yang enggak-enggak. Termasuk Jeno dan Jaemin. Terus kalau posisinya gini, mereka bakal mikir gimana?" Tanya Renjun sambil menarik Y/n ke dalam pelukannya.
"Ya salah paham lah."
"Nah itu tau."
"Jadi?"
"Jadi...." Renjun melepas pelukan dan melepas satu tangan Y/n. Tangannya yang bebas itu ia gunakan untuk mencolek ujung hidung Y/n. ".... salah paham muncul karena sesuatu yang dilihat atau sesuatu yang di dengar tanpa adanya sebuah penjelasan."
Tangan Renjun yang bebas kembali menggenggam tangan Y/n dan berkata,
"Kayak gini,"
"Padahal kita cuma pegangan tangan doang. Tapi orang lain bisa salah paham. Sama halnya kayak Jaemin dan Yeri. Lo liat hal itu cuma dari foto. Seseorang ngirim foto itu tanpa ngasih kejelasan apa-apa. Bisa jadi, dia sengaja mau bikin hubungan antara lo sama Jaemin maupun Jeno jadi renggang yang lama-kelamaan bisa hancur. Sampai sini paham?" Sambung Renjun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hey Idiot, I Love You : Jeno X You [SELESAI]✓
Fiksi Penggemar[JANGAN BACA SAMBIL MASKERAN] → Sebuah cerita klasik yang bikin candu ← "Gue mau lo pergi dari rumah gue! Dasar cewek kampung!" [-Ketika lo dihadapkan sama cowok tsundere yang manis tapi kasar, ini yang akan terjadi-] Hayoloh~ Berani baca? Kalau b...