"Em.... Gue gak tau ini bener apa enggak. Tapi mungkin..... gue mulai suka sama lo."
"A.... —Apa?" Kedua mata Y/n berkedip beberapa kali saking kagetnya. Mulutnya menganga tak percaya.
Jeno mengangguk, menyimpan gelas itu di sisi kasur beserta kacamata Y/n, lalu pindah duduknya ke depan Y/n hingga posisinya sekarang jadi berhadapan dengan Y/n. Kaki keduanya sama-sama menyila.
Kedua tangan Jeno diluruskan dan disimpan di pundak Y/n. Keningnya pun ditempelkan ke kening Y/n.
"Gue gak ngerti. Tapi... setiap lo deket sama cowok, terutama Jaemin, gue gak suka. Itu cemburu ya?"
"Kalau beneran yang gue rasain adalah cemburu, dan ternyata gue jatuh cinta sama lo, .... gue tarik lagi ucapan gue yang pernah bilang kalau gue gakan suka sama lo." Sambung Jeno.
Sekarang Y/n merasakan jantung yang berdebar kencang. Belum lagi pipinya yang mulai merona.
Ada apa dengan Jeno T_T
Setelah itu, Jeno mendekap Y/n. Memeluk lehernya cukup erat namun penuh kelembutan.
"Maaf yaa buat perlakuan kasar gue selama ini. Gue sayang sama lo." Ucap Jeno halus.
Astaghfirullah.. Rasanya Y/n ingin berteriak sekarang juga. Kenapa Jeno manis sekali T_T
Pelukan terlepas. Tangan Jeno beralih untuk menangkup kedua pipi Y/n.
"Gue bakal nunggu lo sampe lo siap buka hati lo buat gue." Kata Jeno.
Alasan kenapa Jeno tidak langsung nembak Y/n adalah karena Y/n sendiri 'kan yang bilang kalau dia belum siap untuk cari yang baru? Hatinya masih selalu mencari Jaemin. Hatinya masih menyimpan Jaemin. Hatinya masih memprioritaskan Jaemin. Dan hatinya masih belum siap jika harus menomor duakan Jaemin.
Tak apa, Jeno paham. Itulah mengapa Jeno bilang ia akan menunggu Y/n. Menunggu sampai Y/n siap untuk menjadi kekasihnya.
-----
Di sisi lain ....
Jaemin bergeming saat hp nya berbunyi. Panggilan masuk dari nomor tak dikenal.
Jaemin tidak tau itu siapa. Tapi ia yakin bukan nomor Eunwoo. Lalu siapa?
"Halo,"
"Halo Kak Jaem!! Ini Jennie!!" Suara diseberang terdengar sangat bersemangat.
"Oh, kenapa Jen?"
"Gue dapet nomor Kak Jaem dari mbak Lisa nih. Hehe... Kak Jaem sibuk enggak?"
"Em.... Enggak terlalu. Kenapa emangnya?"
"Gini kak, gue disuruh dosen buat cari buku gitu. Kak Jaem bisa bantu gue gak kak? Gada temen nih. Mbak Lisa katanya lagi nugas. Terus Mas Jae ada di rumah temennya. Gak aktif di telepon."
"Oh gitu. Hm.... Boleh aja sih. Mau di jemput atau ketemuan?"
"Kalau boleh sih jemput aja kak, hehe... Rumah gue 'kan di komplek. Harus naik ojek. Kalau pesen grab, pasti lama."
"Em... Oke deh. Share loc aja ya ntar gue langsung otw."
"Siap kak. Makasih ya."
"Iyaa."
Tut.
Jaemin menyambar kunci motornya setelah menyimpan tas. Btw, dia memang belum apa-apa. Masih pakai pakaian yang tadi.
Ia datang ke lokasi yang di kirimkan oleh Jennie. Saat sampai, Jaemin agak kaget. Rumahnya Jennie cukup besar. Sama besarnya seperti rumah Lisa.
Jaemin tetap duduk di atas motor. Dan menelepon Jennie.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hey Idiot, I Love You : Jeno X You [SELESAI]✓
Fanfic[JANGAN BACA SAMBIL MASKERAN] → Sebuah cerita klasik yang bikin candu ← "Gue mau lo pergi dari rumah gue! Dasar cewek kampung!" [-Ketika lo dihadapkan sama cowok tsundere yang manis tapi kasar, ini yang akan terjadi-] Hayoloh~ Berani baca? Kalau b...